Sistem Gerak pada Hewan

Suatu makhluk hidup dapat dikatakan hidup, apabila memiliki kemampuan untuk bergerak serta berpindah tempat. Pada setiap hewan pasti memiliki sistem gerak yg tak sama, misalnya pada kucing yg hidup di darat dgn ikan yg hidup di air memiliki sistem gerak yg berbeda.

Kucing akan menggerakkan kakinya supaya dapat bergerak & berpindah tempat, sedangkan ikan akan menggunakan sirip & ekornya sebagai alat untuk menggerakan tubuhnya tatkala berenang, sehingga dapat berpindah tempat.

Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)

Mamalia, amfibi, pisces, reptil, & aves merupakan kelompok hewan yg memiliki tulang belakang atau endoskeleton yg merupakan ciri utama dr hewan vertebrata. Dari beberapa kelompok hewan tersebut, tentunya memiliki sistem gerak yg berbeda. Struktur endoskeleton terbentuk atas susunan otot yg saling menempel dgn tulang.

1. Sistem Gerak pada Hewan Mamalia

Kelompok hewan mamalia umumnya memiliki alat gerak berupa kaki, sayap, serta sirip. Alat gerak pada mamalia berbeda-beda, tergantung habitat tempat tinggalnya. Kelompok hewan mamalia ada yg hidup di darat, udara, serta di perairan.

Sapi, kuda, kerbau, harimau, kucing, serta singa merupakan beberapa contoh dr hewan mamalia yg memiliki karakteristik kerangka tersendiri. Lantaran kerbau & pula gajah memiliki tubuh yg besar, maka harus melawan inersia yg memiliki nilai besar.

Meskipun memiliki tubuh yg besar, gajah serta kerbau masih dapat bergerak dgn lincah. Hal itu karena susunan dr kerangka tulang serta otot menyesuaikan dgn bentuk tubuh mereka. Kekuatan kaki belakang pada mamalia yg sebenarnya memengaruhi kelincahan dlm bergerak. Hal itu karena kaki belakang membantu hewan dapat melaju dgn cepat.

Cheetah & kijang yg mempunyai kaki ramping & kerangka tulangnya yg kuat untuk melompat. Hal itu karena kaki kedua hewan tersebut memiliki elastisitas yg tinggi. Bentuk kaki pada cheetah & kijang yg ramping tersebut dapat membuat mereka melompat lebih banyak tatkala sedang berlari.

  pemerintah menggunakan cara cara berikut untuk mengatasi inflasi kecuali

2. Sistem Gerak pada Hewan Pisces (Ikan)

Ikan memiliki habitat tempat tinggal di dlm air dgn massa jenis air yg tentunya lebih besar, apabila dibandingkan dgn massa jenis atau berat badan ikan. Sehingga, di dlm air baik ikan yg hidup di air laut maupun air tawar, memiliki gaya angkat yg lebih tinggi.

Untuk dapat berenang dgn bebas, sirip serta ekor pada ikan tentu berkembang dgn baik. Dengan demikian, hewan berjenis tersebut hanya membutuhkan energi dlm jumlah yg sedikit untuk dapat bergerak.

Sirip pada ikan memiliki jumlah sepasang, yg terletak pada bagian kiri serta kanan dr tubuh ikan. Fungsi utama dr sirip ikan tersebut adalah untuk memudahkan ikan dlm bergerak, baik gerakan ke depan maupun gerakan ke belakang. Selain pada kedua sisi, di atas tubuh ikan biasanya pula terdapat sirip yg sering kali disebut dgn sirip tengah.

Kemampuan renang ikan yg memanfaatkan sirip pasangan & sirip tengah, tak sebaik dgn ikan yg memanfaatkan sirip pasangan & pula sirip ekornya untuk bergerak. Misalnya, pada jenis ikan yg habitatnya pada terumbu karang.

Untuk mendukung pergerakan pada ikan, maka kerangka dr ikan memiliki karakteristik tersendiri. Misalnya, pada jenis ikan yg hidup di perairan tawar & perairan laut memiliki morfologi tubuh yg unik-unik, dgn sebagian besar memiliki bentuk tubuh seperti torpedo. Ada pula yg berpendapat bahwa bentuk tubuh ikan seperti streamline.

Dengan bentuk yg menyerupai torpedo atau streamline tersebut, membuat ikan mudah dlm melakukan manuver dr arah kanan ke arah kiri dgn cepat, begitupun sebaliknya tanpa adanya gesekan dgn air atau hambatan lain. Tulang belakang serta otot pada ikan yg tersusun memiliki sifat yg elastis, sehingga membuat ekor mudah dlm mendorong tubuh ikan di dlm air.

Seringkali, ikan akan mengeluarkan gelembung udara saat sedang bergerak di dlm air. Hal itu memiliki tujuan untuk mempermudah gerakan naik atau turunnya tubuh ikan saat berenang.

3. Sistem Gerak pada Hewan Aves (Burung)

Kelompok aves atau burung merupakan kelompok hewan yg dapat terbang, meski tak semua spesies dr kelompok aves memiliki kemampuan untuk terbang. Burung yg memiliki sayap, akan dgn bebas dapat terbang, karena pada setiap burung memiliki keunikan & cara tersendiri tatkala terbang.

Hewan yg dapat hidup di udara, tentu memiliki cara gerak yg berbeda dgn jenis hewan yg hidup di air. Pada tubuh burung mempunyai gaya angkat yg besar, sehingga burung dapat terbang & dapat melepaskan diri dr pengaruh gravitasi bumi.

Karakteristik dr kerangka yg dimiliki oleh burung mempunyai susunan rangka yg sangat ringan namun kuat. Otot tulang dada serta otot-otot lain yg solid serta kekar pada burung, membuat burung dapat menahan hembusan angin yg begitu kencang tatkala sedang terbang.

  berikut yang bukan termasuk tindakan negatif pada perdagangan digital adalah

Tekanan angkat pada burung yg cukup besar, sehingga memudahkan burung untuk dapat terbang dipengaruhi pula oleh adanya susunan pada tulang sayap yg ringan namun kuat. Udara dapat mengalir di bagian bawah sayap pada burung lebih lambat, apabila dibandingkan dgn yg mengalir pada bagian atas sayap, karena sayap burung memiliki bentuk seperti airfoil.

Udara mengalir pada bagian bawah sayap burung tatkala hendak terbang, sehingga gaya angkat yg dihasilkan pula semakin besar. Hal itu membat burung dapat dgn mudah terangkat terbang ke udara.

4. Sistem Gerak pada Hewan Amfibi

Katak merupakan salah satu contoh dr amfibi yg memiliki susunan kerangka tulang tersusun atas tulang anggota gerak, tulang badan, serta tulang tengkorak atau tulang kepala. Pada bagian lutut, siku, bahu, serta pinggul pada amfibi memiilki persendian, sehingga membantu katak lebih mudah untuk melompat.

Karakteristik rangka yg dimiliki oleh amfibi seperti katak hanya mempunyai sedikit tulang dgn bentuk kepala katak yg tergolong kecil. Hal tersebut membuat tulang kepala pada katak begitu ringan namun tetap keras. Selain itu, adanya tulang belakang pada tubuh katak membuat berat badan pada katak dapat ditahan.

Kaki pada katak sangatlah panjang dgn otot yg kuat serta kekar, sehingga memudahkan katak untuk dapat berenang. Hal itu kerana pada bagian kaki katak terdapat selaput renang yg pula menyebabkan katak dapat bergerak dgn lincah tatkala berada di dlm air.

5. Sistem Gerak pada Hewan Reptil

Kura-kura, kadal, ular, cicak, Komodo, serta buaya merupakan beberapa contoh dr hewan reptil. Hewan reptil tersebut dapat bergerak dengan-cara melata atau merayap pada permukaan tanah maupun tembok, serta tatkala berenang di atas air seperti pada ular.

Hewan reptil memiliki kerangka dgn karakteristik yg khas, misalnya pada ular yg memiliki bentuk tulang yg khas, mulai dr tulang tengkorak hingga tulang ekor serta tulang badan. Di bagian tulang badan terdapat ratusan ruas tulang belakang.

Sedangkan, pada bagian tulang rusuk ular yg terhubung dgn tulang belakang diselimuti oleh susunan otot yg kuat namun lentur. Dengan adanya hal tersebut, membuat ular dapat menggerakkan tubuhnya dengan-cara meliuk-liukkan dgn cepat ke arah kanan & kiri.

Hewan Tidak Bertulang Belakang (Avertebrata atau Invertebrata)

Pada setiap kelompok hewan yg tak memiliki tulang belakang mempunyai sistem gerak tersendiri. Contohnya seperti porifera, annelida, arthropoda, protozoa, mollusca, coelenterata, platyhelminthes, echinodermata, serta nemathelminthes merupakan filum yg masuk ke dlm golongan hewan avertebrata atau yg tak memiliki tulang belakang.

1. Sistem Gerak pada Filum Nemathelminthes

Hewan yg melakukan gerakan dgn kontraksi otot-otot tubuhnya termasuk dlm kelompok filum nemathelminthes. Kelompok filum ini dapat melakukan gerakan maju atau mundur, karena tubuhnya dapat memipih serta memanjang seperti pada cacing tambang.

2. Sistem Gerak pada Filum Platyhelminthes

Tubuh hewan yg meluas & lebar serta pipih merupakan kelompok hewan yg masuk dlm golongan filum Platyhelminthes. Jenis tersebut yg dapat bergerak dgn cara otot-otot pada tubuhnya diregangkan. Contoh hewan yg masuk dlm kelompok filum Platyhelminthes adalah cacing pipih.

  Apa Isi Teks yang Kamu Baca di Atas ? Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 2 SD MI Subtema 2 Halaman 16

3. Sistem Gerak pada Filum Echinodermata

Sistem gerak yg satu ini mempunyai kulit dgn adanya duri. Jenis ini pula mempunyai alat gerak yg disebut dgn tentakel, yaitu suatu organ tubuh yg dapat fleksibel bergerak & dapat memanjang. Hewan yg merupakan dr kelompok filum Echinodermata ini seperti, teripang, landak laut, serta bintang laut merupakan contoh hewan dlm kelompok filum Echinodermata.

4. Sistem Gerak pada Filum Mollusca

Kelompok hewan yg masuk dlm filum mollusca mempunyai struktur tubuh dgn cabang pada bagian atas tubuhnya. Selain itu, tubuhnya sangat lunak, cabang pada bagian atas tubuh mollusca ini memiliki fungsi untuk melindungi tubuh mollusca. Beberapa jenis dr hewan mollusca ini yaitu:

  1. Gastropoda yg dapat bergerak dgn menggunakan perut serta kakinya, hewan yg termasuk dlm golongan gastropoda adalah siput.
  2. Cephalopoda, merupakan hewan bergerak dgn memanfaatkan kaki serta kepalanya, contoh hewan yg termasuk dlm kelompok ini yaitu gurita & cumi-cumi.
  3. Pelecypoda, merupakan hewan dlm filum mollusca yg bergerak dgn memanfaatkan kaki pipihnya, contoh hewan yg tergolong dlm filum ini adalah scaphopoda.

5. Sistem Gerak pada Filum Arthropoda

Filum arthropoda merupakan kelompok hewan yg memiliki tubuh dgn ruas-ruas & bersegmen. Kelompok hewan arthropoda menggunakan kaki yg terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk dapat bergerak. Contoh hewan yg termasuk dlm kelompok arthropoda adalah kepiting, kupu-kupu, serta berbagai hewan lain yg sejenis.

6. Sistem Gerak pada Filum Annelida

Filum annelida merupakan kelompok hewan dgn sistem gerak, seperti pada hewan invertebrata sebangsa cacing & jenis vermes. Kelompok hewan ini melakukan peregangan pada otot-otot yg terdapat pada tubuh mereka untuk dapat bergerak. Lintah serta cacing merupakan contoh hewan dr filum annelida.

7. Sistem Gerak pada Filum Coelenterata

System gerak yg satu ini mempunyai ciri-ciri tubuh yg berlubang serta dapat menyemburkan racun pada makanan & pula mangsanya. Jenis ini merupakan kelompok hewan dlm filum coelenterata. Contoh hewan yg masuk dlm filum coelenterata adalah anemone laut & pula ubur-ubur, yg mana hewan tersebut tak mempunyai sistem gerak.

8. Sistem Gerak pada Filum Protozoa

Filum protozoa merupakan kelompok hewan yg habitatnya hidupnya berada di air yg hanya mempunyai satu sel saja. Protozoa dapat dibedakan kembali menjadi beberapa kelas seperti:

  1. Kelas Rhizopoda, merupakan bagian dr filum protozoa yg dapat bergerak menggunakan kaki semu.
  2. Kelas Flagellata, merupakan bagian dr filum protozoa yg dapat bergerak menggunakan flagel yg terdapat pada permukaan tubuhnya.
  3. Kelas Ciliata, merupakan bagian dr filum protozoa yg dapat bergerak menggunakan silia atau yg sering disebut dgn rambut getar.
  4. Kelas Sporozoa, merupakan bagian dr filum protozoa, yg dapat bergerak dgn cara menggerakkan seluruh bagian tubuhnya.

9. Sistem Gerak pada Filum Porifera

Umumnya, kelompok hewan yg masuk ke dlm filum porifera adalah hewan yg habitatnya berada di laut dgn tubuh memiliki pori & lubang. Untuk dapat melakukan gerakan kelompok hewan ini, yaitu dgn cara menggerakkan tubuhnya. Beberapa kelompok hewan filum porifera ada pula yg tak mempunyai alat gerak. Hexactinellida & calcarea merupakan kelompok hewan yg masuk dlm filum ini.

Dari apa yg telah dijelaskan di atas dapat diketahui bahwa terdapat berbagai jenis hewan yg dapat ditemukan pada permukaan bumi ini, mulai dr hewan dgn tubuh yg besar hingga yg berukuran mikro. Tentunya, hewan-hewan tersebut mempunyai alat gerak yg berbeda.

Selain memiliki sistem gerak yg berbeda, hewan pula memiliki sistem pernapasan hewan yg berbeda antara satu jenis dgn jenis lainnya.