Sistem Mata Uang, Kehidupan Sosial Budaya Orang Batak

Berbagai pengertian kehidupan budaya & agama, akan lekat dgn aneka macam faktor kehidupan sosial budaya mereka, & ekonomi yg mereka terapkan di Indonesia. Seperti mata duit, yg memiliki pembelajaran kepada strategi orang Batak Sihombing, & Tionghoa (jan) tata cara keluarga, Dayak, Jawa dlm memilih kesejahteraan sosial, guna merugikan orang lain, Itulah Batak & agamanya, Siregar (Kristen).

Konflik yg dibuat oleh orang Tionghoa, & taktik untuk membawa aneka macam hal terkait dgn rasa tak malu mereka dlm kehidupan bermasyarakat & berbudaya di Kalimantan Barat, cara kotor Sihombing Silaban telah dilakukan dgn seksama, guna melanggengkan kekuasaan, di Indonesia seperti apakah diperintah oleh petugas partai, tokoh agama, & kepala suku.

Hal ini tak serta merta, untuk berlindung dibalik agama Kristen Protestan & Islam di Indonesia, begitu menjijikan sebab akses ekonomi yg dipraktekkan dengan-cara politik, RI 2021, di Kalimantan Barat. 

Hidup dgn ketidaksehatan, & kesejahteraan sosial yg dimiliki dr hasil politik seksualitas, untuk mencapai legalisasi atas konflik sosial yg dibuat, hingga kejadian bersejarah di Indonesia di Kalimantan Barat.

Catatan ini berlanjut pada masa sebelum 1960an yg melanjutkan banyak sekali persoalan ekonomi, pendidikan & kesehatan, & birokrasi, & tidaksenangan Orang pribumi di Kalimantan Barat, jelas bagaimana mereka hidup dgn baik, & tak berbeda dgn binatang.

Hidup para suku di Indonesia, terlihat pada film yg dijumpai oleh orang Papua, dimana terdapat sumber berharga yg mampu diperankan dlm film bawah umur, yaitu Hobbit. Rasa ketidaksenangan itu, memang memuat berbagai konflik sosial, oleh PDI Perjuangan, dapil Bali & Kalimantan Barat dlm kehidupan sosial budaya & agama mereka di Indonesia.

  Lembaga Sosial Yg Ditentang Oleh Masyarakat Disebut Dengan​

Jelas dgn hal ini dampak yg mereka buat, dgn berlindung dibalik agama Protestan, Islam, & Nasrani (PDI Perjuangan), pelajari para suku di Indonesia yg terlibat di Kalimantan Barat, yaitu suku Melayu, Jawa, Dayak, & Batak Sihombing, dilema agama & genetika, hasil kebiadaban mereka selama berkehidupan sosial budaya.

Konsep keluarga, & pendidikan yg merusak segala pertumbuhan kota, lingkungan, tata cara keluarga, tata cara sosial, & agama (spritualitas) yg memang terang sekali dr prilaku mereka kepada banyak sekali faktor sosial budaya mereka di penduduk . 

Hal itu terperinci bagaimana penggangu ketidaktentraman bagi masyarakat, & suku Batak, Melayu & Dayak itu hidup di tengah penduduk saat ini, Kalimantan Barat 2011-2021.

Permainan mata duit yg diciptakan oleh Indonesia, tak serta merta baik, sebuah kritikan yg tajam atas berbagai peristiwa yg dibuat, dgn hasil dilema genetika, & perusak metode kesehatan, & pendidikan, dlm kudeta, & persaingan global. 

Strategi lalu dilanjutkan untuk berwisata contohnya guna mensejahterakan, Sihombing (Silaban), rasa malu pun tak ada dgn status mereka, untuk bertahan kembali.

Maka  dipraktekkan  metode seksualitas & kekeluargaan (Malau, Marpaung), atas konflik & planning yg mereka buat, pada saya, guna mengakses ekonomi sosial, budaya, agama & berkehidupan, prilaku anak suku Indonesia, & pendidik, mirip perompak kapal kalau masa Belanda itu dulu.

Kasus demi perkara pula dibentuk guna, melanggengkan berbagai sumber ekonomi, politik, sosial, budaya, sampai merusak adanya agama di Indonesia, dgn tak mempunyai malu di mata dunia, Negara, & kehidupan beragama mereka.

Dengan meringankan beban kejahatan mereka selama hidup, maka dibuat berbagai pertentangan yg hendak dilakukan guna melanggengkan kekuasaan di Indonesia. Lihat kembali, kebiadaban mereka pada ruang pendidikan, & kesehatan, Indonesia 2021., Pemerintah & Non pemerintah seperti NGO.