Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf adalah salah satu serpihan dr tata cara koordinasi dlm tubuh yg berfungsi untuk mengatur aktivitas tubuh lewat impuls atau hantaran listrik. Sistem saraf tersusun dr kumpulan sel saraf atau neuron yg akan membentuk jaringan saraf.
Sel Saraf (Neuron)
Sel saraf (Neuron) merupakan unit struktural & fungsional yg menyusun tata cara saraf. Neuron berfungsi sebagai penghantar rangsangan & pula mempunyai kemampuan untuk merespon rangsangan. Kehadiran neuron senantiasa disertai dgn adanya sel neuroglia. Neuroglila adalah sel yg berfungsi untuk menunjukkan nutrisi pada neuron agar mampu melaksanakan fungsinya dgn baik.
Susunan & Anatomi Sel Saraf (Neuron)
Neuron memiliki 4 pecahan utama, yakni sebagai berikut:
1. Dendrit
- Bagian dr badan sel yg berupa tonjolan sitoplasma, berskala relatif pendek, & bercabang.
- Bagian neuron yg paling permulaan terkena rangsangan.
- Berfungsi untuk meneruskan rangsangan dr reseptor menuju badan sel.
2. Badan Sel (Perikarion)
- Bagian neuron yg berfungsi mendapatkan & memproses rangsangan dr dendrit.
- Pada badan sel (perikarion) terdapat nukleus & nukleolus.
- Selain itu, di dlm badan sel terdapat badan Nissl yg berfungsi untuk menolong proses metabolisme & kemajuan neuron.
3. Akson (Neurit)
- Merupakan tonjolan sitoplasma yg relatif panjang, sekitar 1 mm – 1 m.
- Berfungsi untuk meneruskan rangsangan dr tubuh sel.
- Akson memiliki cuilan-cuilan spesifik, yakni:
-
- Neurofibril, merupakan serpihan terdalam dr akson yg berupa serabu halus & berperan untuk meneruskan jalannya impuls.
- Selubung Mielin, merupakan pecahan paling luar dr akson yg tersusun oleh sel-sel pipih yg disebut sel Schwann. Berfungsi untuk melindungi & memperlihatkan nutrisi akson.
- Nodus Ranvier, merupakan potongan akson yg menyempit & tak dilapisi oleh selubung mielin. Berperan penting untuk mempercepat hantaran rangsangan.
4. Sinapsis
- Sinapsis merupakan penghubung antara neuron satu dgn neuron yang lain.
Macam-macam Sel Saraf (Neuron)
Berdasarkan fungsinya, sel saraf (neuron) dapat dibedakan menjadi 3, yakni:
- Neuron Sensorik, sungguh bekerjasama dgn alat indra sehingga disebut pula saraf indra. Berfungsi untuk menerima rangsang dr alat indra kemudian meneruskan impuls ke otak atau sumsum tulang belakang.
- Neuron Motorik, berfungsi untuk membawa informasi dr otak atau sumsum tulang belakang kemudian ke otot atau kelenjar untuk melaksanakan tanggapantubuh.
- Neuron Asosiasi (Interneuron), merupakan penyusun sel saraf sentra yg berfungsi untuk meneruskan impuls dr neuron sensorik ke neuron motorik.
Berdasarkan strukturnya, sel saraf dibedakan menjadi 3, yakni:
- Neuron Unipolar, mempunyai satu juluran dr badan sel yg bercabang menjadi dendrit & akson. Contoh: neuron pada embrio & fotoreseptor mata.
- Neuron Bipolar, mempunyai dua jalur juluran dr badan sel menjadi dendrit & akson. Contoh: reseptor pada mata, indera pendengaran, & hidung.
- Neuron Multipolar, memiliki banyak juluran dendrit dr tubuh sel & cuma memiliki satu juluran akson. Contoh: pada saraf motorik pada otak & sumsum tulang belakang.
Fungsi Sel Saraf (Neuron)
- Menghubungkan impuls atau rangsangan dr reseptor ke sentra saraf, yakni otak atau sumsum tulang belakang.
- Menyampaikan impuls dr sentra saraf ke organ sasaran.
- Menghubungkan neuron sensorik & motorik biar hantaran impuls mampu berlangsung dgn baik.
Susunan Saraf Manusia
Berdasarkan komponen yg menyusun, tata cara saraf manusia dibagi menjadi dua, yakni:
1. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat merupakan sentra kerjasama dr segala respon kepada banyak sekali rangsangan. Sistem ini tersusun atas otak & sumsum tulang belakang.
Struktur khas dlm metode saraf sentra ialah adanya area kelabu (grey matter) & area putih (white matter). Area kelabu merupakan kumpulan dr akson yg dibungkus oleh selubung mielin, sedangkan area putih merupakan kumpulan badan sel & dendrit yg dikelilingi oleh banyak sinaps.
Pada otak, area putih terdapat pada cuilan dalam, sedangkan area kelabu terdapat pada serpihan korteks. Sebaliknya pada sumsum tulang belakang, area putih terdapat pada korteks & area kelabu terdapat pada pecahan dlm sumsum tulang belakang.
A. Otak
- Merupakan organ vital yg mengatur segala koordinasi tata cara tubuh tergolong tata cara saraf.
- Otak dilindungi oleh selaput meninges. Selaput ini terdiri dr tiga serpihan, yaitu:
-
- Piameter, merupakan selaput paling dlm yg menyusun metode saraf pusat & banyak mengandung pembuluh darah.
- Arakhnoid, merupakan selaput tipis yg berada diantara piameter & durameter.
- Durameter, merupakan lapisan paling luar yg terhubung dgn tengkorak.
- Otak manusia dibagi menjadi tiga kepingan utama, yaitu:
-
- otak depan, merupakan sentra berfikir, kecerdasan & merupakan sentra pengendali semua gerak sadar.
- otak tengah, berfungsi untuk keseimbangan
- otak belakang, terdiri dr medulla oblongata (sumsum lanjutan) & serebelum (otak kecil)
B. Sumsum Tulang Belakang
- Merupakan salah satu cuilan dr sistem saraf sentra yg menghubungkan tata cara saraf tepi & saraf pusat.
- Sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang serviks, toraks, lumbar, & sakral.
- Terdapat 31 pasang saraf pada tulang belakang yg tersebar dr tengkorak sampai tulang ekor.
2. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi berfungsi untuk menunjukkan keterangan pada tata cara saraf sentra jika terdapat rangsangan sehingga akan mengakibatkan otot serta kelenjar melaksanakan repons.
Sistem saraf sentra & saraf tepi mempunyai kerja sama yg sinergis, sehingga tak dapat melakukan pekerjaan sendiri-sendiri.
Sistem saraf tepi disusun oleh:
A. Sistem Saraf Sadar (Sel Saraf Somatik)
- Bekerja atas dasar kesadaran & kemauan kita sendiri. Contoh gerakan dengan-cara sadar, yaitu makan, mandi, mencar ilmu, & lain-lain.
- Saraf ini meneruskan impuls dr reseptor ke sistem saraf sentra, yakni otak, & meneruskannya ke semua otot kerangka tubuh.
- Sistem saraf sadar terdiri atas 12 pasang saraf kranial & 31 pasang saraf spinal.
B. Sistem Saraf Tidak Sadar (Sel Saraf Otonom)
- Bekerja tanpa disadari, dengan-cara otonom & tak bekerja dibawah keinginansaraf pusat. Contoh Gerakan tak sadar, yaitu denyut jantung, pergantian pupil mata, pengeluaran keringat, & lain-lain.
- Sistem ini meneruskan impuls dr reseptor menuju saraf sensoris kemudian dilanjutkan ke tata cara saraf sentra, yaitu sumsum tulang belakang, impuls kemudian diteruskan ke saraf motoris & otot atau kelenjar sasaran.
- Sistem saraf otonom ini dibedakan menjadi dua, yaitu sistem saraf simpatik & sistem saraf parasimpatik. Sistem saraf simpatik & parasimpatik akan bekerja pada organ target yg sama dgn sifat yg bertolak belakang. Berikut merupakan fungsi & cara kerja dr sistem saraf simpatik & saraf parasimpatik:
Gangguan pada Sistem Saraf Manusia
- Stroke, disebabkan oleh kerusakan pada otak yg dipicu oleh terhalangnya fatwa darah di pembuluh darah dlm otak.
- Meningitis, merupakan jerawat atau radang pada lapisan meninges pada otak.
- Koma, merupakan kondisi tak sadarkan diri karena tak bisa dirangsang oleh stimulus.
- Tremor, merupakan kondisi tubuh & alat gerak yg tak bisa menahan goncangan tubuh.
- Parkinson, merupakan kelainan otak yg ditandai dgn gemetar, sukar berjalan, & bergerak.
- Sklerosis ganda, merupakan penyakit pada sistem saraf sentra karena mengalami penghematan selubung mielin sehingga mengakibatikan gangguan pada kesanggupan saraf dlm menghantarkan impuls dr & ke otak.
- Rabies, merupakan penyakit infeksi akut pada susunan saraf sentra yg disebabkan oleh virus rabies yg ditularkan melalui gigitan hewan penular seperti anjing, kucing, & monyet.
Kontributor: Dinda Muthi Selina, S.Si.
Alumni Biologi FMIPA UI
Lihat pula materi Biologi lainnya di Sosiologiku.com: