Membahas mengenai masyarakat Tionghoa Pontianak, menjadi permulaan dr pemahaman mengenai kota Pontianak. Yang mampu dimengerti adalah karakteristik & pola kehidupan sosial mereka dengan-cara menyeluruh. Hasil asimilasi budaya Batak – Tionghoa itu pula terjadi, dgn menghasilkan genetika yg berlainan dgn sebelumnya.
Hal ini terlihat tampak dgn kepentingan mata pencaharian, agama & budaya mereka selaku orang Indonesia, sehingga peran mereka di masyarakat dgn status sosial, & kelas sosial tampak sungguh pas-pasan, hal ini merupakan hasil dr kepentingan ekonomi politik.
Pada awalnya, hal ini berdampak pada kebudayaan sosial yg menempel pada aspek kehidupan budaya di masyarakat. Seringkali hal ini memiliki perbedaan terhadap budaya setempat, di Indonesia. Sehingga tak aib untuk mengerti genetika mereka atau peler mereka yg baik sesuai standarnya.
Ketika hal ini terjadi, sebagai pengertian aku tatkala di Pontianak Kota – & Singkawang, sambil berlangsung & mengelilingi kota, pada setiap kebudayaan akan mempesona sekali dlm hal ini. Kebudayaan Dayak terlihat mewarnai kota Pontianak, tanpa terkecuali bangunan gereja Katerdral Pontianak, yg merupakan hasil usaha kelas sosial, aspek ekonomi politik & budaya di Kalimantan Barat.
Kelas sosial yg berada pada budaya itu timbul sebuah pergantian sosial yg terlihat terjadi, dgn adanya pergantian pada genetika & asimilasi budaya 2008 – 2017 terjadi, baik itu Dayak – Tionghoa – Batak, & Jawa (pada kelas sosial menegah).
Gambaran seperti itu, terlihat dgn adanya budaya asimilasi yg berada pada keadaan ekonomi politik suatu budaya, akan tampak pada setiap acara sehari – hari mereka, terlihat di Kota Pontianak saat ini. Tatkala hal ini berada pada keadaan sosial budaya mereka sampai saat ini berasal Desa & Kota. Ke kota pastinya kepentingan ekonomi perkotaan semakin berkembangtanpa terkecuali Jakarta – Pontianak.
Apa yg menarik pada setiap peringatan Tahun gres imlek menjadi symbol kepada faktor kehidupan budaya sosial mereka di Pontianak, Kalimantan Barat. Ruang intelektualitas yg kurang terjadi di penduduk , kecuali di perhotelan & warung kopi jarang terjadi hingga saat ini, bahkan minim terjadi.