close

Stereotip: Pengertian, Dampak, dan Contohnya

Stereotip

Tanpa kita sadari dalam paradigma fakta sosial, mungkin kita ternyata sudah melaksanakan sikap stereotip terhadap beberapa hal. Stereotip bisa tentang hal positif ataupun perihal hal negatif, stereotip mampu benar pula mampu salah, stereotip bisa berkaitan dgn individu atau sub kelompok. Walaupun stereotip tak senantiasa berpengaruh jelek, tetapi alangkah lebih baiknya kita mengerti lebih lanjut mengenai pengertian, efek, & acuan stereotip sehingga tak merugikan orang lain.

Pengertian Stereotip

Terdapat beberapa pengertian stereotip, diantaranya :

  1. Baron, Branscombe & Byrne (2008:188), stereotip ialah keyakinan ihwal sifat atau ciri-ciri kelompok sosial yg dipercayai untuk mengembangkan.
  2. Franzoi (2008 : 199), stereotip yaitu keyakinan wacana orang yg menempatkan mereka kedalam satu klasifikasi & tak mengizinkan bagi berbagai (variation) individual. Kepercayaan sosial ini didapatkan dr orang lain & dipelihara lewat hukum-hukum dlm interaksi sosial.

Dari serangkaian penjelasan diatas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa stereotip yakni evaluasi terhadap seseorang yg hanya dilaksanakan menurut persepsi kepada kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan.

Ciri Stereotip

Dilihat dr ciri dlm bentunya, ungkapan stereotip ini memiliki karakteristik selaku berikut;

  1. Menyederhanakan Hal Kompleks

Stereotip merupakan suatu jalan pintas ajaran yg dijalankan dengan-cara intuitif oleh insan untuk menyederhanakan hal-hal yg kompleks serta dijalankan dlm upaya menunjukkan perlindungan dlm pengambilan keputusan dengan-cara cepat.

  1. Mempengaruhi Proses Interprestasi Informasi

Stereotip kerap kali menghipnotis bagaimana seseorang memproses & menginterprestasikan berita. Stereotip dapat membawa orang untuk menyaksikan apa yg mereka inginkan untuk menyaksikan & memperkirakan bagaimana sering melihatnya.

  1. Tidak Akurat

Stereotip jarang sekali akurat, biasanya hanya mempunyai sedikit hal yg benar, atau bahkan sepenuhnya dikarang-karang. Berbagai disiplin ilmu memiliki usulan yg berlainan mengenai munculnya perilaku stereotip: psikolog menekankan pada pengalaman dgn suatu contoh kelompok sosial, pola komunikasi tentang kelompok tersebut, & pertentangan yg terjadi antarkelompok. Sedangkan sosiolog menekankan pada relasi yg terjadi di antara kelompok & posisi kelompok-kelompok dlm tatanan sosial. Selengkapnya, baca; “Keteraturan Sosial” Pengertian & Bentuknya

  1. Ejekan

Stereotip sering diartikan selaku olok-olokan, atau ilustrasi-gambaran serta angan-angan tertentu kepada individu atau kelompok yg dikenai steretip tersebut. Tatkala individu mempunyai stereotip terhadap suatu kelompok atau golongan, sikap stereotip ini akan sukar berganti, meskipun apa yg menjadi stereotip berbeda dgn kenyataan.

Macam-macam Stereotip

Stereotip yg paling biasa terjadi di masyarakat kita biasanya mengenai gender & keanggotaan di kelompok etnik atau pekerjaan. Untuk lebih memperjelasanya berikut ini ialah klarifikasi dr stereotip. Antara lain;

  1. Stereotip Gender

Stereotip gender adalah keyakinan akan adanya  perbedaan ciri-ciri atau atribut yg dimiliki oleh lelaki & perempuan. Orang mempunyai respek lebih pada lelaki daripada perempuan & aspek ini memainkan peran penting pada diskriminasi di kawasan kerja bagi perempuan.

Kadang-kadang alasannya stereotip tersebut, terjadi sebuah ketidakadilan terhadap perempuan yg mempunyai prestasi kerja yg tinggi tetapi tak menemukan posisi yg sesuai prestasinya karena ia seorang perempuan. Stereotip gender cenderung menilai bahwa perempuan emosional, penurut, tak logis, pasif, sebaliknya pria cenderung tak emosional, secara umum dikuasai, logis & kasar.

  1. Stereotip Pekerjaan

Sedangkan stereotip atas pekerjaan, contohnya guru bijak, artis glamor, polisi tegas & sebagainya. Stereotip cenderung megeneralisasikan yg terlalu luas yg tak kenal perbedaan dlm satu kelompok & persepsi yg kurang akurat pada seseorang. Padahal tak semua polisi tegas, tak semua perempuan emosional, tak semua laki-laki secara umum dikuasai, & tak semua guru bijak.

Timbulnya Stereotip

Orang tua & orang akil balig cukup akal dengan-cara tak langsung telah menanamkan stereotip sejak dini. Seperti misalnya belum dewasa sejak lahir sudah diberi label oleh masyarakat memakai nama anak laki-laki untuk anak laki-laki & perempuan untuk anak perempuan. Demikian pula dgn pakaian untuk mereka.

Menurut Franzoi (2009: 199) orang menampilkan sikap stereotip dgn maksud: Berpikir cepat, untuk menunjukkan informasi dasar untuk langkah-langkah secepatnya dlm situasi tak tentu, informasi yg kaya & berbeda ihwal individu yg kita tahu dengan-cara pribadi, menampakkan berfikir sungguh bebas untuk peran lain. Efisien & memberi potensi pada orang lain bergabung dengan-cara kognitif dlm aktivitas kebutuhan lain.

Faktor-Faktor Timbulnya Stereotip

Ada beberapa aspek yg menghipnotis & mendorong timbulnya stereotip, yaitu;

  1. Keluarga

Stereotip dalam fungsi keluarga ini misalnya saja adanya perlakuan ayah & ibu kepada anak laki-laki & perempuan yg berlainan. Orang tua menyiapkan kelahiran bayi yg berlawanan atas lelaki & perempuan. Mereka pula menilai bahwa bayi laki-laki besar lengan berkuasa, keras tangisannya, sementara bayi perempuan lembut & tangisannya tak keras. Selengkapnya, baca; Pengertian Lembaga Keluarga, Fungsi, & Contohnya

  1. Teman Sebaya

Teman sebaya cukup mempunyai dampak perubahan sosial yg besar pada stereotip anak sejak masa prasekolah & menjadi sangat penting tatkala anak di SMP maupun Sekolah Menengah atas. Teman sebaya mendorong biar anak laki-laki bermain dgn permainan laki-laki seperti sepak bola, sementara anak perempuan bermain dgn permainan perempuan mirip bermain boneka.

<

  1. Sekolah

Sekolah, sebagai salah satu pengertian forum pendidikan menunjukkan sejumlah pesan gender pada belum dewasa. Sekolah memberikan perlakuan yg berlawanan diantara mereka, terutama memperlihatkan persepsi antara seragam perempuan & yg dikenakan laki-laki.

  1. Masyarakat

Masyarakat memberikan stereotip anak melalui sikap mereka dlm menatap apa yg telah disediakan untuk anak lelaki & perempuan mengidentifikasi dirinya. Perempuan condong perlu sumbangan & lelaki pemecah duduk perkara. Selengkapnya, baca; Pengertian Masyarakat, Unsur, Syarat, & Bentuknya

  1. Media Massa

Melalui penampilan laki-laki & perempuan yg sering tampakdi iklan-iklan TV maupun koran. Tidak cuma frekuensi yg lebih banyak pada lelaki ketimbang perempuan tetapi pula pada jenis-jenis pekerjaan yg ditampilkan laki-laki lebih banyak & lebih bergengsi dibandingkan dengan perempuan.

Dalam realita ihwal penjelasan bermacam-macam uraian diatas dapatlah dibilang bahwa stereotip yaitu suatu bentuk kegiatan “cepat berfikir” yg menunjukkan kita info yg kaya & berlawanan wacana individu yg kita tak tahu dengan-cara pribadi.

Dampak Stereotip

Meskipun stereotip kebanyakan yaitu streotipe yg negatif tetapi pula memiliki suatu fungsi, antara lain :

  1. Menggambarkan suatu kondisi kelompok tertentu.
  2. Memberikan & membentuk citra pada kelompok
  3. Membantu seseorang dr suatu kelompok untuk mulai bersikap kepada kelompok yang lain
  4. Melalui stereotip ini kita dapat menilai kondisi suatu kelompok.

Contoh-acuan Stereotip

Berikut ini terdapat beberapa contoh stereotip yg sering kali ditampilkan oleh media massa atau bahkan terjadi di lingkungan sekitar:

  1. Pedang Kaki Lima

Adanya kelompok pedagang kaki lima yg terlibat pertentangan kepada pegawai ketertiban kota. Kelompok pedagang berasumsi bahwa pemerintah kota yg diwakili oleh para pegawai ketertiban selaku kelompok insan yg pemikirannya mau menang sendiri, tanpa memihak pada rakyat kecil.

Anggapan itu ditujukan pada semua pegawai ketertiban, walaupun di antara para pegawai itu ada orang-orang yg sehari-harinya baik hati & penuh perasaan terhadap kesusahan penjualkaki lima. Pejabat pemerintah yg diwakili para petugas ketertiban pula muncul stereotip pada kelompok pedagang kaki lima, stereotip tersebut dapat berupa asumsi pada kelompok pedagang kaki lima selaku orang-orang yg tak mengindahkan aturan yg dibuat pemerintah.

  1. Orang gemuk biasanya malas & rakus

Pernyataan tersebut seringkali terlintas dlm benak siapa saja dengan-cara cepat, dgn pemahaman bahwa orang gendut pasti makan lebih banyak dr orang-orang yg tak gendut, sehingga timbul stereotip bahwa orang gendut biasanya rakus. Dan pula pikiran bahwa orang gemuk biasanya malas, hal tersebut pula merupakan suatu bentuk pemikiran yg diambil “secara cepat” alasannya pikiran bahwa orang gendut tak pernah berolahraga.

  1. Orang arab teroris

Lewat beragam sumber isu yg menyebutkan bahwa terdapat insiden pemboman yg terjadi & dijalankan oleh orang dgn agama islam, & selaku bentuk dr proses ajaran dengan-cara cepat, sehingga orang-orang islam ditarik kesimpulan berasal & berada di arab. Kemudian munculah stereotip bahwa orang arab teroris.

  1. Aparat keselamatan selalu saja mampu disogok dgn uang

Hal ini pula merupakan suatu bentuk dr proses fatwa dengan-cara cepat, alasannya adalah adanya beragam kejadian serupa, yakni penyogokan yg dikerjakan pada pegawapemerintah keselamatan, sehingga munculah stereotip akan hal tersebut yg menyebar & diafirmasi oleh beragam kalangan. Pada semua aparat keamanan.

Cara Meminimalisir Stereotip

Jangan hanya memandang suatu kelompok atau individu dr satu sisi saja & mengabaikan segi lainnya yg merupakan suatu kelengkapan dlm diri objek & dilewatkan. Kita mesti menyadari bahwa setiap individu terlahir dgn keunikan tersendiri sehingga tak perlu disamakan dgn individu yg lain apalagi kelompok.

Menumbuhkan rasa saling menghargai terhadap perbedaan pada suatu kelompok. Maka dr itu sudah saatnya penduduk lebih objektif dlm mendapatkan suatu stereotip yg hadir di tengah kehidupan bermasyarakat.

Di antaranya menanamkan rasa toleransi dlm merajut sebuah keberagaman yg dimulai sejak dini, hal ini perlu dilakukan mengingat stereotip mampu terus-menerus dilestarikan lewat komunikasi yg beredar di kalangan penduduk , & mampu diturunkan ke generasi selanjutnya. Selengkapnya, baca; Contoh Toleransi & Kehidupan Sehari-Hari

Demikianlah penjelasan & pengulasan dengan-cara lengkap mengenai pengertian, ciri, macam, efek, & contoh stereotip dlm kehidupan masyarakat. Semoga dgn ulasan ini menunjukkan wawasan & menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian, trimakasih.

  BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK BSE IPS KELAS 9 Perubahan Sosial Budaya Adalah Suatu Perubahan Dalam Berbagai Dimensi Mkehidupan Manusia. Yang Tidak Termasuk Dalam Perubahan Itu Adalah: A. Hubungan Sosial B. Pola Perilaku C. Sruktur Sosial D. Departemen Sosial