Pada masa kolonial Belanda mau tak mau mesti adaptasi & berguru mengenai kebudayaan lokal penduduk Indonesia disini. Tetapi, dlm hal ini perlu dikenali bahwa taktik bertandingyg paling menyeramkan ada pada penduduk Batak itu sudah terjadi pada masa kolonial Belanda.
Jelas sekali dgn berbagai aspek kehidupan sosial & agama yg mereka kerjakan pula demikian dgn bertentangan dgn pemikiran agama sebelumnya, ikuti saja gaya yg dibawa agama katolik atau Nasrani.
Kalau Nasrani senangnya berdebat, kalau katolik pendidikan menjadi penting bagi gereja katolik di Indonesia, maka dgn budaya barat akan tampak banyak sekali wawasan perlawanan apa yg di sampaikan, setelah dimengerti bahwa perlawanan mereka yaitu pada bidang pendidikan & kesehatan di Kaliamantan Barat pada tahun 2008 hingga masa periode Jabatan Bupati, walikota & Gubernur, (metode politik, setempat 2017).
Bagaimana cara mereka bertahan hidup, pada sebuah tatanan sistem sosial tatkala berkuasa, mereka berlomba menaikan tangga tingkatan yg tinggi itu dgn hasil kekuasaannya, dgn demikian banyak sekali ekonomi politik, serta pajak dr masyarakat dgn segera di kuasai.
Birokrasi, yg menyimpang dgn faktor kehidupan sosial budaya di masyarakat mampu dipahami menurut layanan public, baik itu kesehatan, pendidikan, keamanan yg kali ini menjadi penting ditengah konspirasi politik yg masih rendah.
Berbagai hal terkait itu juga, maka terang dgn keadaan itu muncul suatu debat, ide & ilham yg meliputi aneka macam penyimpangan sosial, pada anutan insan, hingga tercipta pertentangan sosial, berlainan persepsi, serta info yg memang menjadi penting terhadap keadaan & strategi politik itu.
Penyimpangan ekonomi pada agama misalnya, namun sama dlm hal ini telah menciptakan aneka macam faktor persaingan ekonomi, seksualitas yg melanggar nilai-nilai Islam sudah terjadi juga. Mempelajari hal itu jelas mirip buah, begitu panjang dongeng konflik yg dibentuk dang ditutupi dgn lubang atau istilah uang.
Kini menjadi bab dr pembangunan Nasional yg hendak dicermati dgn baik pada dinamika budaya politik yg di langsungkan pada masyarakat Desa. Berbagai hal terkait itu juga, gelapnya politik lokal di Kalimantan memang mempunyai dinamika tersendiri pada aspek seksualitas.,
Setidaknya mesti malu kepada pembangunan yg mau dibangun ibukotabaru, oleh para kader itu debat Parlemen 2020, apa hubungannya dengan, di luar Negara untuk tak turut ikut campur dlm perkataan anda (Drs. Cornelis, M.H.Orang dayak), kehilangan kesadaran & kesehatan sosial, memang baik kader itu PDI Perjuangan, lihat bangunan gereja katedral Pontianak, besar sekali, pelancong rohani.