Struktur Sosial

Pengertian Struktur Sosial

Secara konseptual, struktur sosial didefinisikan sebagai keseluruhan jalinan antara unsur-unsur pokok dlm masyarakat. Unsur-unsur dimaksud diantaranya meliputi norma (hukum), forum, kalangan serta lapisan-lapisan dlm penduduk .

Setiap penduduk niscaya memilki struktur sosial sebab struktur sosial mampu berperan selaku jaringan yg menghubungkan individu dgn kalangan-kelompok yang lain. Lalu, seberapa pentingkah struktur sosial? Sangat penting. Struktur sosial berfungsi dlm mengelompokkan individu dlm penduduk berdasarkan kesamaan ciri & karakteristik tertentu.

Semakin beragam kalangan sosial yg ada pada masyarakat, maka hal tersebut menunjukkan kompleksitas penduduk tersebut. Adapun tatkala semakin banyak golongan sosial terbentuk, maka pembagian kerja dlm masyarakat tersebut akan makin rinci. Pembagian kerja dlm masyarakat yg telah semakin rinci mengambarkan penduduk tersebut berfungsi dgn baik (fungsional) dlm menjalankan fungsi-fungsi sosialnya sebagimana norma peraturan yg berlaku.

Lihat pula bahan Sosiologiku.com yang lain:

Mobilitas Sosial

Globalisasi

ilutrasi struktur sosial

Sumber gambar: vestorstock.com

Ciri-ciri Struktur Sosial

Berikut ini merupakan beberapa ciri dr struktur sosial, yakni:

1. Memiliki sifat yg selalu berkembang & dapat berganti (dinamis);

Maksud dr hal ini yakni, struktur sosial yg terdiri dr kalangan-kalangan sosial berbentukkelas sosial tak pernah stagnan ataupun ajeg. Akan selalu terjadi perpindahan individu dr kelas sosial satu ke kelas sosial yang lain yg dilatarbelakangi oleh faktor-aspek tertentu.

2. Cakupan luas, meliputi kebudayaan penduduk ;

Struktur sosial selaku unsur dlm masyarakat yg menampung korelasi pula meliputi norma (peraturan). Dalam norma pula dikontrol bagaimana individu bertindak & bertingkah laku yg kemudian menjadi unsur pembentukan kebudayaan pada sebuah penduduk .

  Pengertian Budaya Politik Kawula, Ciri, dan 4 Contohnya

3. Membentuk kesatuan kalangan;

Dalam struktur sosial masyarakat, individu-individu merupakan unit terkecil. Tatkala individu-individu tersebut membentuk kelompok-kelompok sosial menurut kesamaan ciri & karakteristiknya maka tiap-tiap kelompok berkontribusi dlm tata cara sosial penduduk yg lebih luas. Hal tersebutlah yg kemudian mendorong terjadinya kesatuan golongan & integrasi sosial dengan-cara luas.

4. Memiliki dimensi vertikal & horizontal.

Kelompok sosial berada pada posisi vertikal, dlm artian posisinya tak pernah setara dlm penduduk dgn dilatarbelakangi oleh beberapa aspek. Selain itu, kelompok sosial pula ada yg berada pada posisi horizontal, dlm artian dianggap setara dlm sebuah struktur masyarakat. Tidak ada kelompok yg dianggap lebih unggul dr kelompok lainnya melainkan hanya sebagai pembeda.

Fungsi Struktur Sosial

Perlu dikenali bahwa penduduk modern cuma mampu berfungsi dgn baik jikalau terdapat pembagian tugas yg jelas. Secara spesifik, terdapat dua fungsi struktur sosial, yakni:

  • Struktur sosial selaku kendali sosial;

Dalam hal ini, alasannya tiap-tiap struktur sosial berisikan seperangkat aturan / norma yg berlaku maka struktur sosial sungguh berjasa besar dlm menciptakan keteraturan sosial pada penduduk serta menghemat terjadinya konflik sosial.

  • Struktur sosial memperlihatkan bahwa setiap anggota penduduk memiliki fungsi & kelas yg berlawanan;

Setiap anggota penduduk memiliki fungsi & peran yg berbeda-beda. Perbedaan fungsi & kiprah tersebut tak semerta-merta bahwa golongan yg satu lebih tinggi atau lebih rendah dgn kelompok yg lain. Sebaliknya, pengelompokan tersebut memastikan bahwa:

  1. setiap manusia memiliki kelebihan & sekaligus kekurangannya masing-masing, dan
  2. antara sesama manusia mesti saling melengkapi & pundak membahu satu sama lain semoga segala keperluan hidup dapat terpenuhi dgn baik.

Bentuk & Contoh Struktur Sosial

Masing-masing individu dlm merupakan pecahan dr struktur masyarakat. Adapun berbicara tentang struktur sosial, maka kita akan mengatakan pula tentang posisi atau kedudukan individu dlm penduduk . Posisi atau kedudukan dimaksud ada yg vertikal & ada yg horizontal. Berikut ini merupakan dua bentuk struktur sosial dlm penduduk kita:

1. Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial pula dikenal dgn istilah pelapisan sosial. Secara rancangan, stratifikasi sosial merupakan pembedaan anggota penduduk dengan-cara vertikal atau hirarkis.

Sistem sosial penduduk kita diumpamakan selaku kue lapis, artinya bahwa penduduk kita tak setara melainkan berlapis-lapis. Berbagai golongan sosial dgn ciri karakteristik tertentu memiliki kedudukannya masing-masing, ada yg berada pada lapisan atas, tengah maupun bawah. Kedudukan masing-masing kelompok dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu ekonomi, status sosial & kekuasaan politik.

Dalam Sosiologi, pelapisan sosial terjadi terutama alasannya adalah ketimpangan & kanal terhadap sumber daya yg terbatas, misal pendidikan.

Dalam hal ini, konsep stratifikasi pula dekat kaitannya dgn konsep kelas sosial. Golongan yg mendapatkan penghargaan yg tinggi dimata penduduk merupakan kepingan dr kalangan penduduk kelas atas. Golongan yg menerima penghargaan yg sedang-sedang saja merupakan kepingan dr golongan penduduk kelas menengah. Terakhir, golongan yg menerima penghargaan yg rendah merupakan bagian dr kelompok penduduk kelas bawah.

Sebagai pola, dlm konteks masyarakat terbaru perkotaan dikala ini, pekerja kantoran dgn jabatan tinggi pada suatu perusahaan mendapat asumsi berhasil & terpandang, maka dr itu ia menduduki kelas sosial atas. Sedangkan individu dgn status pengangguran & tak berpenghasilan cenderung dipandang lebih rendah & menduduki kelas sosial bawah.

2. Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial pula diketahui dgn perumpamaan pembedaan sosial. Berbeda dgn stratifikasi sosial yg mengelompokkan penduduk dlm struktur kelasa atau vertikal, diferensiasi sosial merupakan pengelompokkan penduduk dengan-cara horizontal.

Dalam rancangan diferensiasi sosial, penduduk yg terdiri dr beragam golongan sosial dianggap setara, artinya tak ada kalangan yg berada di tingkatan atas ataupun bawah & tak ada kelompok yg mendapatkan penghargaan lebih dimata penduduk & dianggap lebih unggul dibandingkan golongan yg lainnya.

Diferensiasi sosial memperlihatkan adanya keragaman dlm kehidupan sosial bermasyarakat. Keanekaragaman sendiri merupakan unsur penting dlm masyarakat karena terkait dgn dinamika & proses integrasi dlm masyarakat.

Diferensiasi sosial (perbedaan sosial) terbagi kedalam dua ciri,yakni:

  1. Ciri-ciri Sosial

Ciri sosial yg dimaksudkan berkaitan dgn fungsi individu dlm kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, masing-masing individu mempunyai fungsi & tugas yg berlawanan-beda, khususnya yg berhubungan dgn profesi & mata pencaharian sehari-hari. Masing-masing pekerjaan mempunyai kedudukan yg setara, tak ada pekerjaan yg dianggap lebih unggul dr yg yang lain.

Sebagai teladan, kita bandingkan profesi presiden & tukang pel. Manakah pekerjaan yg lebih penting diantara kedua pekerjaan tersebut? Tentu dua-duanya penting alasannya adalah masing-masing memiliki fungsi & tugasnya yg berkhasiat bagi masyarakat luas.

Dalam stratifikasi sosial, masing-masing pekerjaan berkontribusi menciptakan keseimbangan (equilibrium) dlm tata cara sosial sosial penduduk kita. Masing-masing pekerjaan memilki peran & fungsinya yg tak mampu dibandingkan dengan-cara vertikal.

  1. Ciri-ciri Fisik

Ciri fisik yg dimaksud bekerjasama dgn kondisi fisik individu yg terlhat, misalnya ras yg memperlihatkan warna kulit, warna mata, postur tubuh & lain sebagainya. Dalam hal ini, keberagaman ciri fisik individu sifatnya yaitu setara.

Sebagi pola, orang yg terlahir dgn kulit putih tak bisa kita anggap lebih unggul dibandingkan dgn orang yg terlahir dgn kulit gelap. Masing-masing warna kulit mempunyai hak & kedudukannya dlm masyarakat & mempunyai nilai (value) yg sejajar dimata masyarakat.

Artikel: Struktur Sosial

Kontributor: Sabrina Burhanudin, S.Sos.

Alumni Sosiologi FISIP UI