Suatu pengertian dr lokal & global, kalau dimengerti bagaimana dunia itu penuh dgn sebuah dimensi sosial yg menjadi tantangan kita. Dalam hal ini, tentunya untuk mengetahui globalisasi tentunya ada arti yg mendunia. Suatu akal yg sederhana, dimana orang akan tahu bahwa memperoleh pertanyaan dgn cara mencari lawan kata global.
Sederhananya lawan kata global adalah lokal. Globalisasi saat ini memang merupakan arus utama (mainstream), dunia & kekuatannya pengaruhnya seolah tak terelakan.
Namun, disisi lain dlm kenyataannya orang-orang tak pernah lepas dr lingkungan terdekatnya atau lingkungan lokalnya. Maka, dlm hal ini timbul bahwa berpikir global, bertindak setempat atau pula dgn terkenal dgn istlah glokal (kependekan dr global-lokal).
Sebagai reaksi atas keadaan ini maka sejauh mana yg serba setempat ini, termasuk institusi setempat dapat digunakan untuk mengimbangi, kalau prelu melawan kekuatan global, atau kalau mungkin membuat sinergi positif dgn kekuatan global.
Pengertian setempat tentunya tak sesederhana yg bisa diketahui, lantaran bila ingin dimengerti dengan-cara mendalam tidaklah mudah, alasannya adalah pengertian setempat bersifat multidimensional, terutama bila dihadapkan dgn desain global.
Jika berdasarkan Norman Uphoff (1986), pengertian lokal yg beliau beri istilah locality level , community level, & group level, bila dicari padanannya di Indonesia pengertiannya sama dgn Desa & Dusun.
Lembaga tersebut pastinya dibentuk dengan-cara sengaja (enacted institution), melainkan yg lahir & tumbuh & meningkat tanpa kesengajaan (crescive institution). Tumbuh & berkembangnya dr sistim nilai & berkait dgn pelbagai keperluan yg ada dimasyarakat setempat pada proses yg panjang & serangkaian interaksi yg terjadi antara warga masyarakat bersangkutan.