Surat Berharga : Pengertian-Karakteristik serta Fungsinya

Pengertian Surat Berharga

Surat berharga dlm bahasa Belanda disebut Waarde Papier, atau di negara-negara Anglo Saxon diketahui dgn perumpamaan Negotiable Instruments. Artinya, yakni surat yg diadakan oleh seseorang sebagai pelaksana pemenuhan suatu prestasi, yg merupakan pembayaran harga sejumlah uang.

Surat berguna pula dapat didefinisikan sebagai suatu dokumen yg diterbitkan oleh penerbitnya, sebagai pemenuhan suatu prestasi berupa pembayaran sejumlah duit. Atas dasar itu, sehingga surat berharga berfungsi sebagai alat bayar pada pihak-pihak yg memegang surat tersebut.

Baik pihak yg diberikan surat berharga oleh penerbitnya atau pihak ketiga pada siapa surat berguna tersebut dialihkan.

Karakteristik Surat Berharga

Dalam perkembangannya, selain surat-surat yg dikelola dlm KUHD, sudah berkembang dlm praktik perusahaan & perdagangan berbagai macam surat berguna. Salah satunya surat berguna komersial atau Commercial Paper (disingkat CP). Jika dlm surat berguna yg dikontrol dlm KUHD dipakai sebagai alat bayar dlm suatu transaksi, maka CP dipergunakan oleh penerbitnya sebagai alternatif pembiayaan perusahaan yg berasal dr luar perusahaan.

Pada prinsipnya, terdapat ciri-ciri surat berguna yg wajib tercantum dlm dokumen tersebut. Ciri-ciri surat berharga mencakup:

  1. Harus ada nama terang tergolong jabatan & identitas
  2. Surat berguna merupakan suatu dokumen tertulis
  3. Mencantumkan sertifikat perintah atau kesepakatan bayar
  4. Tertulis tanggal jatuh tempo atau tenggat pembayaran maupun bagan yg diadaptasi
  5. Terdapat tanda tangan dr pihak terkait yg dibubuhkan di atas materai berdasarkan ketentuan yg berlaku
  6. Tercantum nama pihak yg bertanggung jawab atas pembayaran surat berguna
  7. Harus mencantumkan tanggal & kawasan surat berguna dibentuk

Syarat Surat Berharga

Syarat-syarat penerbitan surat berharga komersial ini dapat ditemukan pada ketentuan pasal 2 hingga dgn pasal 5 dr Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/52/KEP/DIR tanggal 11 Agustus 1995 yaitu :

Kriteria :

1. Berjangka waktu paling lama 270 (dua ratus tujuh puluh) hari
2. Diterbitkan oleh perusahaan bukan bank dlm Pasal 1 angka 9 surat keputusan ini.
3. Mencantumkan
* Klausula sanggup & kata-kata “Surat Sanggup” di dlm teksnya & dinyatakan dlm bahasa Indonesia.
* Janji tak bersyarat untuk mengeluarkan uang sejumlah uang tertentu.
* Penetapan hari bayar
* Penetapan pembayaran
* Nama pihak yg mesti mendapatkan pembayaran atau penggantinya
* Tanggal & kawasan surat sanggup diterbitkan
* Tanda tangan penerbit

Fungsi Surat berguna

1. Sebagai Legitimasi

Surat berguna ialah surat legitimasi, artinya sebagai bukti diri bagi pemegangnya bahwa dialah orang yg berhak atas tagihan yg tersebut didalamnya. Berlakunya asas legitimasi pada surat berguna yakni untuk memperlancar peredarannya dlm lalu lintas pembayaran, sesuai dgn fungsi & tujuan penerbit surat berharga. Guna legitimasi dlm memperlancar peredaran surat berharga tersebut khususnya dlm hal:

  • Kalau terjadi pertengkaran dlm peradilan kalau terjadi pertengkaran di luar pengadilan
  • Diperlukan dlm rangka memutuskan siapa yg berhak. (Istilah Legitimasi,Ps. 115 KUHD, Ps. 1947 BW).
  Tantangan Dalam Menghadapi Golbalisasi Ekonomi

2. Surat Bukti Utang

Sesuai dgn unsurnya, surat berharga pula berfungsi selaku surat bukti permintaan hutang. Artinya, ada perikatan yg mesti ditunaikan oleh penandatangan sertifikat, sebaliknya akseptor akta itu mempunyai hak menuntut pada orang yg menandatangani akta tersebut.

3. Pembawa Hak

Dalam kaitannya dgn fungsi pembawa hak, maka dlm surat berguna pemegang hak mampu menuntut sesuatu pada debitur. Sehingga hak tersebut melekat pada akta surat berguna, seperti menjadi satu atau senyawa.

4. Praktis Dijualbelikan

Salah satu fungsi lain dr surat berharga ialah alat untuk memindahkan hak tagih. Artinya, mampu diperjualbelikan atau dipindahtangankan pada pemegang selanjutnya setiap saat apabila diharapkan oleh pemegangnya. Namun dgn catatan harus diberi bentuk pada pengganti (aan order) atau bentuk pada pembawa (aan toonder).

Unsur Surat Berharga

1. Surat Bukti Tuntutan Utang

Seperti yg sudah dimengerti, surat ialah akta, sedangkan sertifikat yaitu suatu urat yg sudah ditandatangani & sengaja diterbitkan semoga bisa dipakai sebagai suatu alat bukti. Untuk itu, akta yaitu tanda bukti dr adanya ikatan utang dr penandatangan.

Utang ialah suatu perikatan yg sudah seharusnya dilunasi oleh penanda tangan akta atau debitur, & pemegang akta atau krediutr memiliki hak untuk menuntut pada orang yg menandatangani akta tersebut. Tuntutan tersebut bisa diperoleh dlm bentuk duit atau cek, berupa benda atau pelanggan, & pula bisa berbentuk tuntutan atau charter party.

2. Pembawa Hak

Dalam hal ini, hak adalah suatu hak untuk bisa menuntut sesuatu pada pihak debitur surat berharga, yg mempunyai arti hak tersebut akan terus ada pada sertifikat surat berharga. Jika suratnya hilang, maka haknya pun akan hilang. Sebagai teladan, bila uang kertas hilang, maka Anda tak bisa meminta duit kertas baru pada Bank Indonesia.

 3. Mudah dijual belikan

Tujuan lain dr adanya penerbitan surat berharga adalah demi menyanggupi prestasi pembayaran sejumlah duit.

Manfaat Surat Berharga

Sebagai contoh, penggunaan cek & bilyet giro yg diterbitkan oleh perbankan sebagai alat bayar bagi penduduk , dimana sungguh mempengaruhi acara dr roda perekonomian nasional. Tak pelak, dengan-cara yuridis surat berharga punya manfaat mirip:

  1. Sebagai alat pembayaran (alat tukar duit)
  2. Sebagai alat untuk memindahkan hak tagih (diperjualbelikan dgn gampang atau sederhana)
  3. dan selaku bukti hak tagih (surat legitimasi)

Sedangkan melihat dr segi fungsi, manfaat surat berguna mencakup:

  • Surat yg sifatnya aturan kebendaan (zakenrechtelijke papieren)
  • Surat tanda keanggotaan dr komplotan (lidmaatschaps papieren)
  • Surat tagihan hutang (schuldvorderingspapieren)

Jenis Surat Berharga

Bagi penduduk terutama investor yg ingin punya aset aktif surat berguna yg kondusif & menguntungkan, maka bisa berinvestasi pada surat berguna yg diterbitkan pemerintah alias Surat Berharga Negara (SBN). 

  Soal pilihan ganda Perdagangan Internasional

Mengutip klarifikasi Otoritas Jasa Keuangan, SBN adalah surat berharga yg berupa surat pengakuan utang dlm mata duit Rupiah maupun valuta gila, yg dijamin pembayaran bunga & pokoknya oleh Negara Republik Indonesia sesuai dgn masa berlakunya.

SBN sendiri ada yg didedikasikan untuk konsumen ritel atau individu & yg khusus didedikasikan bagi institusi (lembaga keuangan mirip bank, dana pensiun, reksa dana). Masyarakat bisa memiliki SBN yg didedikasikan bagi individu, misalnya SBR (Saving Bonds Ritel), ORI (Obligasi Ritel Indonesia), ST (Sukuk Tabungan), & SR (Sukuk Ritel).

Klaimnya, memiliki SBN sungguh menguntungkan. Sebab selain dijamin oleh negara, imbal balik yg akan didapat pula cukup tinggi. Di lain sisi, berinvestasi pada SBN sama dgn berkontribusi membangun negara, alasannya adalah dana yg terkumpul dr pemasaran SBN akan dipakai untuk pembelanjaan negara.

Perlu dimengerti juga, surat berguna punya banyak sekali jenisnya yg diakui di Indonesia. Berbagai macam surat berguna ini punya fungsi yg bermacam-macam, mulai dr alat pembayaran, surat bukti investasi, & surat bukti tagih. 

Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dalam Buku I titel 6 & titel 7, sembilan jenis surat berguna diantaranya:

  1. Wesel
  2. Cek
  3. Kuitansi
  4. Surat Sanggup
  5. Bilyet Giro
  6. Kartu Kredit
  7. Travels Cheque
  8. Obligasi
  9. Surat Saham

Dasar Hukum Surat Berharga

Pasal 2 sampai dgn pasal 5 dr Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/52/KEP/DIR tanggal 11 Agustus 1995

Contoh Surat Berharga

1. Wesel

Wesel ialah surat berguna yg memuat kata wesel di dalamnya. Di dalamnya diberikan tanggal & ditandatangani di suatu tempat.

Dengan wesel ini, penerbit menunjukkan perintah tanpa syarat pada yg ditunjuk terkait pada hari bayar-membayar sejumlah uang pada orang (akseptor) yg ditunjuk penerbit atau penggantinya di suatu kawasan tertentu.

2. Surat kesanggupan

Surat kesanggupan yakni surat berharga yg memuat kata aksep atau promes.

Dengan surat sanggup, penerbit menyanggupi untuk mengeluarkan uang sejumlah duit pada orang yg disebut atau penggantinya atau pembawa surat tersebut pada hari pembayaran.

3. Cek

Cek yakni surat berharga yg di dalamnya terdapat kata cek/cheque.

Artinya, penerbit cek memerintahkan pada bank tertentu untuk mengeluarkan uang sejumlah duit pada orang yg namanya disebut dlm cek, penggantinya, atau pembawanya pada ketika ditunjukkan.

4. Kuitansi & promes atas tunjuk

Kuitansi dan promes atas tunjuk yaitu suatu surat yg diberikan tanggal ditandatangani penerbitnya terhadap orang lain untuk suatu pembayaran sejumlah uang yg ditentukan di dalamnya pada penunjuk (atas tunjuk) pada waktu diperlihatkan.

Cara Menerbitkan Surat Berharga

Untuk menerbitkan suatu surat berguna, ada dua cara. Pertama, bisa langsung menerbitkannya dengan-cara pribadi pada pihak penanam modal jangka panjang seperti pada forum keuangan.

Pada biasanya, proses penerbitan eksklusif ini akan dilakukan oleh forum keuangan yg mempunyai kebutuhan tetap atas pinjaman dana yg nilainya cukup besar & menentukan menerbitkannya pribadi agar lebih ekonomis dibandingkan dgn mempergunakan suatu pialang investasi.

Kedua, menerbitkan dengan-cara tak langsung dgn menjualnya pada pialang & pialang yg akan menjual nya ke pasar duit. Bursa jual beli surat berharga yg komersial ini akan mengikutsertakan berbagai perusahaan pialang besar & anak perusahaan bank yg mana diantara banyak ialah pialang pada pasar keuangan di Indonesia

  APBN & APBD

Kelebihan & Kekurangan Surat Berharga

Kelebihan Surat Berharga

1. Pajak SBN Lebih Rendah Dibanding Pajak Deposito

Para penanam modal SBN, terutama ORI & sukuk, hanya akan dikenakan pajak sebesar 15%. Angka tersebut lebih rendah ketimbang pajak investasi deposito, yakni 20%. Dengan demikian, penanam modal pun bisa mendapat laba dr nilai bunga besar serta pajak kecil.

2. Tingkat Risiko yg Relatif Rendah

Investasi surat berharga negara, khususnya ORI & SUN, terjamin keamanannya oleh negara. Dengan demikian, investasi pun lebih stabil dgn risiko yg relatif lebih rendah dibandingkan instrumen investasi yang diterbitkan perusahaan swasta.

Artinya, dana yg diinvestasikan dlm semua bentuk SBN akan selalu menciptakan keuntungan per bulannya, kecuali kalau negara sedang mengalami kondisi darurat seperti krisis atau konflik besar.

3. Bagi Hasil & Bunga Bersifat Kompetitif

Dalam investasi SBN, jumlah bunga serta sistem bagi hasil relatif lebih besar dibandingkan dengan imbal hasil investasi deposito. Artinya, Anda mampu meraih nilai bunga yg cukup berkompetisi.

Meskipun jumlah kupon bunga ORI berlainan per serinya, nilainya akan senantiasa diadaptasi menurut suku bunga Bank Indonesia terkini.

Sebagai pola, kupon bunga ORI tertinggi ada pada tahun 2006, yakni sebesar 12,05%. Sementara itu, besaran kupon bunga terendahnya yakni 6,25% pada tahun 2009.

Nilai tersebut tetap saja lebih besar dibandingkan dgn nilai bunga deposito tertinggi yg bahkan kini pun masih berada pada angka 6%.

Sebagai informasi embel-embel, kupon bunga surat berguna negara akan selalu dibayarkan setiap bulannya. Nilai total dana investasi pun dapat selalu dipantau oleh para investor.

4. Dapat Digadaikan

Dewasa ini, banyak masyarakat yg masih mewaspadai keselamatan & likuiditas SBN. Namun, faktanya, SBN dapat digadaikan di kantor pegadaian. Investor pula mampu menjual dana SBN-nya kembali di pasar saham jika hendak berhenti berinvestasi atau mengalihkan investasi SBN-nya pada pihak penanam modal lain.

Kekurangan Surat Berharga

1. Peringkat kredit

Penting untuk dicatat bahwa alasannya adalah sifat surat berharga komersial, cuma perusahaan besar dengan peringkat kredit tinggi yang mampu memasarkan instrumen dgn harga yg wajar. Korporasi semacam itu ialah apa yg dengan-cara bahasa sehari-hari didefinisikan selaku “perusahaan blue-chip” & merupakan satu-satunya yg menikmati pilihan untuk menerbitkan instrumen utang tersebut tanpa sumbangan agunan.

Jika organisasi yg lebih kecil menjajal mempublikasikan surat berharga, kemungkinan besar tak akan ada cukup keyakinan dr pihak investor untuk membeli sekuritas. Risiko kredit, yg mampu didefinisikan sebagai kemungkinan peminjam tak mampu mengeluarkan uang kembali pinjamannya, akan terlalu tinggi untuk organisasi yg lebih kecil, & tak akan ada pasar untuk jenis masalah ini.

2. Likuiditas

Risiko berpeluang lain dr surat berharga komersial, meskipun kurang berkaitan dibandingkan dgn instrumen utang jangka panjang lainnya, ialah likuiditas. Likuiditas umumnya mengacu pada kesanggupan sekuritas untuk dikonversi menjadi duit tunai pada harga yg merefleksikan nilai wajarnya. 

Artinya, likuiditas merefleksikan betapa gampangnya suatu sekuritas dapat dibeli atau dijual di pasar.

Dalam perkara surat berguna, likuiditas kurang menjadi perhatian dibandingkan dengan risiko kredit (default) alasannya adalah utang jatuh tempo cukup cepat, menyisakan sedikit ruang untuk perdagangan pemanis di pasar sekunder. Oleh sebab itu, pasar sekunder tersebut cukup kecil, walaupun merupakan salah satu instrumen utang pasar duit yg paling banyak digunakan.

Perbedaan Surat Berharga & Surat yg Berharga

Surat Berharga Surat Yang Berharga
1. Surat tuntutan utang, pembawa hak & mudah di perjualbelikan.   Surat bukti tuntutan utang yg suka di perjualbelikan.
2. Didalam surat tercantum nilai yg sama dgn nilai perikatan dasarnya.   Didalamnya tak tercantum nilai yg sama dgn nilai perikatan dasarnya.
3 Surat yg oleh penerbitnya sengaja di terbitkan sebagai pelaksanaan pemenuhan suatu prestasi yg berupa pembayaran sejumlah duit. Penerbitannya tak untuk di perjualbelikan, melaikan sekadar sebagai alat bukti diri bagi pemegang bahwa ia selaku orang yg berhak atas apa yg

Kesimpulan

Surat berharga ialah instrumen utang jangka pendek tanpa jaminan dgn durasi 1-270 hari. Lembaga keuangan & perusahaan besar ialah penerbit utama surat berharga sebab mereka mempunyai peringkat kredit yg tinggi. 

Ada kepercayaan di pasar bahwa mereka akan mengeluarkan uang surat promes tanpa jaminan seperti ini.Surat berguna biasanya dijual dgn harga diskon dr nilai nominalnya & merupakan alternatif yg lebih hemat biaya daripada bentuk pinjaman yang lain.

Itulah klarifikasi lengkap perihal pemahaman surat berharga beserta jenis, manfaat, & bagian di dalamnya. Untuk itu, cobalah untuk lebih teliti sebelum melakukan surat berharga.