Tahbisan Keuskupan Agung Pontianak – Shenghie Kawasan Tionghoa Hakka

Kalimantan – Shenghie, Pontianak berkunjung dgn suasana yg berlainan yaitu wawasan & agama – tahbisan, masa covid19, tumben sekali hal ini menerangkan catatan wawasan perihal catatan lama, & dokumentasi, serta agama dlm setiap kegiatan rohani, yg gres kali ini terselenggara di wilayah kota Pontianak.

Kegiatan rohani seperti tahbisan, merupakan salah satu agenda untuk pertamakali terselenggara, & gres kedua kali ini saya hadir & menerima perlakuannya senantiasa disini. Hal ini menjelaskan adanya faktor budaya & agama yg di langsungkan. 

Sedangkan pada wawasan maka pelajari penduduk Tionghoa Hakka disini, adalah ekonomi pada tata cara agama yg memiliki moral & adat dlm berekonomi. Tatkala hal ini penting ditengah persoalan konflik di masa kemudian yg sudah – sudah, maka berawal dr tata cara sosial budaya di penduduk , melalui dinamika & pergeseran masyarakat Tionghoa Hakka dlm politik di kota Pontianak. 

Evangelis khotbah yg disampaikan oleh Mgr. Agustinus Agus mempesona, yakni ketabahan, kerendahan hati, & tak lupa pula tentang menenteng penumpang Pastor dgn helikopter militer tatkala sakit di Lanjak, Kapuas Hulu sudah terjadi pula diceritakan. 

Salah satu hal menarik, tatkala itu sesudah pasca terjadinya pertentangan, krisis ekonomi – Jakarta, & kerusuhan di Pontianak & bab Timur – Indonesia maka penting dlm melihat berbagai hal terkait dgn spritualitas (diakon) – imam yg baik di kota ini, maka sering kali hal ini menjadi peluang pertama tatkala itu di Gembala Baik, Shenghie pada 21 September 2022 di Pontianak.

Hal ini menjelaskan adanya pergantian dlm metode sosial agama & politik di masyarakat kota pada wilayah tempat Tionghoa Hakka – Hokkien di sini. Pada mulanya, gereja ini telah bangun lama pada misi di Kalimantan Barat tepatnya, pastinya dgn uskup pertama awalnya oleh Mgr. Jan Pacifkus, awal datangnya dr Singkawang tepatnya pada tahun 1906.

  Pengertian Modal Asing (Pinjaman), Jenis, dan Contohnya

Selain itu, pada tahun 1861 – 1862 seorang pastor militer mengadakan hubungan dgn penduduk Dayak di Kalimantan Barat & Kalimantan Selatan, namun sama seperti sebelumnya, tanpa hasil mulanya. Kedatangan dengan-cara terorganisir keberbagai tempat di Kalimantan.

Pada tanggal 30 November 1905 para misionaris pertama tiba di Singkawang pada tahun 1906 Sejiram mendapatkan imam lagi, & pada tahun 1908 dibuka sebuah stasi gres di Laham, di pinggiran sungai Mahakam di Kalimantan Timur.  Pada tahun 1909 Pontianak menjadi tempat kediaman Prefek Apostolik Mgr. Pasificus Bos – Barat, & dgn demikian menjadi pusat segala kesibukan misi di pulau Kalimantan, hingga dikala ini.