Tanda Baca

Tanda baca mirip tanda titik (.),  koma (,),  tanda seru (!), & tanda tanya (?) tentu saja sudah tak asing bagi sahabat-teman. Di dlm suatu kalimat, sungguh mudah sekali teman-sahabat mendapatkan tanda-tanda baca tersebut. Namun selain empat tanda baca itu, ternyata masih ada beberapa tanda baca yg penting ananda ketahui penulisan & penggunaannya dlm suatu kalimat.

Lihat pula materi Sosiologiku.com lainnya:

Kalimat Aktif & Pasif

Kata Majemuk

Penulisan & Penggunaan Tanda Baca yg Benar

penggunaan tanda baca

Macam macam tanda baca. Sumber gambar: ted-ielts.com

Pemakaian & penulisan tanda baca memang terkesan sepele, tetapi bila tak tepat, makna dr sebuah kalimat bisa berubah. Karena hal tersebutlah, penting mengetahui berbagai penulisan & pemakaian tanda baca-tanda baca yg ada dlm bahasa Indonesia, mirip di bawah ini.

Tanda Titik (.)

Tanda baca yg satu ini hampir selalu bisa dijumpai dlm sebuah kalimat. Menjadi penanda tamat dr rangkaian kata, tanda titik umum diletakkan di final sebuah kalimat. Namun, ada pula beberapa penulisan & pemakaian tanda baca titik (.) lainnya yg harus ananda pahami.

  • Dipakai untuk menyelesaikan abreviasi yg belum resmi. Sebagai teladan, tanda ini ditaruh sesudah yg merupakan kependekan yang terhormat, hlm. yg merupakan akronim dr halaman, ataupun a.n. yg merupakan singkatan dr atas nama.
  • Tanda titik (.) tak digunakan pada judul ataupun informasi pengirim maupun tujuan pada surat.
  • Dipakai untuk membatasi singkatan pada gelar sarjana dgn bidang yg diambilnya, misalnya S.Pd yg merupakan sarjana pendidikan, S.E yg merupakan sarjana ekonomi, maupun S.Hum yg merupakan akronim dr sarjana humaniora.
  • Dipakai untuk menyelesaikan angka ataupun aksara pada bentuk laporan ataupun tabel.
  • Dipakai dlm daftar pustaka sebagai pembatas antara keterangan yg satu dgn yg lain.

Contoh: Knight, John. 2001. Wanita Ciptaan Ajaib. Bandung: Indonesia Publishing House.

  • Dipakai selaku pembatas untuk angka atau bilangan ribuan ataupun kelipatannya & digunakan pada pembatas jam & menit dlm hitungan waktu.

Contoh: Saat ini, jumlah masyarakatJakarta hampir menembus 11.000.000 jiwa.

Tanda Tanya (?)

Tidak terlalu susah menggunakan & menaruh tanda baca yg satu ini dlm kalimat. Berfungsi selaku penunjuk kalimat tanya, tanda tanya kerap mengambil alih posisi tanda titik (.) di final kalimat. Hanya saja, jika (.) lebih mengarah pada kalimat pernyataan, tanda tanya (?) cenderung mengarah pada  kalimat yg bersifat pertanyaan.

Tanda Seru (!)

Satu lagi tanda baca yg sering mengambil alih posisi tanda titik (.) di akhir kalimat ialah tanda seru (!). Tanda baca yg satu ini membentuk sebuah kalimat menjadi bersifat perintah atau seruan. Akan tetapi, penggunaan tanda seru (1) pula biasa berfungsi untuk menegaskan, mengajak, atau memengaruhi seseorang.

Tanda Koma (,)

Ada beberapa fungsi dr tanda koma (,) yg condong ditemukan dlm percakapan ataupun kalimat sehari-hari. Berikut ini yakni pemakaian & penulisan tanda koma (,) yg sempurna dlm bahasa Indonesia.

  • Menjadi pemerinci dlm sebuah kalimat yg mempunyai subjek, objek, maupun informasi yg lebih dr dua. Pemakaiannya senantiasa berada di final kata yg dirincikan. Khusus pada kata terakhir, pastikan (,) berada sebelum dan maupun atau yang menjadi kata hubung.

Contoh: Ibu berbelanja ayam, telur, sayuran, & bumbu dapur di pasar.

  • Menjadi pemisah antara anak kalimat yg letaknya berada mendahului induk kalimat.

Contoh: Karena hujan lebat & tak menjinjing payung, Rina menjadi terlambat pulang ke rumah.

  • Menjadi pemisah antara petikan kalimat pribadi dgn kalimat utama. Jika petikannya berada belakang pengujar, tanda koma (,) ditaruh sebelum petikan langsung. Namun, bila petikan kalimat langsungnya mendahului pengujar, tanda koma (,) ditaruh di final petikan, sebelum tanda kutip (“).

Contoh:

  1. Melihat Andy datang di rumah dgn keadaan basah kuyub, ibu lantas berkata, “Kamu pasti tak bawa payung.”
  2. “Kamu niscaya tak bawa payung,” kata ibu saat melihat Andy tiba di rumah dgn keadaan berair kuyub.

  • Menjadi pemisah antara nama dgn gelar.

Contoh: Akhirnya, ia berhasil menjadi sarjana & kini ia bergelar Ayuningtias, S.E.

  • Menjadi pemisah nama pengarang yg dibalik pada daftar pustaka.

Contoh: Christian, Diego. 2016. Kepada Gema. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

  • Menjadi pembatas antara satu informasi dgn keterangan lain yg ada di catatan kaki.

Contoh: Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Rakyat, 150), hlm. 20.

  • Mengapit informasi embel-embel di dlm kalimat.

Contoh: Pria yg nyaris berusia 80 tahun tersebut, Pak Kusnan, rutin berjalan pagi keliling kompleks tiap harinya.

Tanda Titik Dua (:)

Meskipun jarang ditemui pada kalimat sehari-hari, kenyataannya tanda baca yg satu ini masih penting digunakan dlm beberapa tipe goresan pena, mirip berikut ini.

  • Dipakai untuk menghalangi antara sebuah informasi dgn rinciannya.

Contoh: Menjelang tahun aliran baru, ibu sibuk membelikan ananda perlengkapan sekolah: seragam, sepatu, peralatan tulis, pula tas.

  • Dipakai dlm obrolan pada naskah drama yg membatasi antara pengujar & kalimat yg diucapkan.
  • Dipakai selaku batas antara penerbit dgn kota penerbit dlm daftar pustaka.
  • Dipakai selaku pembatas informasi dlm tulisan yg bersifat laporan.

Contoh:

Nama                                   :

Tempat Tangga lahir        :

Alamat                                 :

Tanda Titik Koma (;)

Pada dasarnya, tanda baca yg satu ini bersifat hampir sama dgn tanda koma (,) di dlm kalimat. Namun, titik koma (;) baru digunakan jika ada dua penempatan tanda koma (,) yg salah satunya bersifat lebih tinggi dibandingkan dengan yg lain. Contohnya pada kalimat majemuk yg memiliki rincian di dalamnya.

Contoh: Sebelum pergi berlibur; gue sudah menyiapkan berbagai peralatan yg diperlukan, mulai dr pakaian, tiket hotel, kamera, hingga peralatan mandi.

Tanda Hubung (-)

Tanda baca yg satu ini pula termasuk yg sering ditemui penggunaannya dlm kalimat sehari-hari. Berikut ini ialah kondisi-keadaan yg membaut tanda hubung mesti dicantumkan dlm sebuah kalimat.

  • Dipakai sebagai penghubung antara kata-kata yg mengalami pengulangan.

Contoh: Anak-anak bermain di taman hingga menjelang senja.

  • Dipakai selaku penghubung antara imbuhan Indonesia dgn kata abnormal.

Contoh: Riasan parasnya begitu rapi alasannya adalah di-tata rias eksklusif oleh perias profesional.

Tanda Pisah (—)

Sepintas tanda baca yg satu ini menyerupai dgn tanda hubung (-), hanya saja bentuknya lebih panjang. Namun, tentu penggunaannya berlainan. Berikut ini adalah pemakaian & penulisan tanda pisah (—) yg sempurna dlm bahasa Indonesia.

  • Seperti fungsi tanda koma (,); tanda baca yg satu ini pula dipakai selaku pengapit informasi aksesori dlm suatu kalimat.
  • Menjadi pengganti kata sampai atau hingga dlm informasi waktu.

Contoh:  Acara perpisahan pada malam itu berlangsung pukul 20.0023.00.

Tanda Petik (‘…’)

Ada dua pemakaian tanda petik yg penting dlm kalimat di bahasa Indonesia, mirip berikut ini.

  • Dipakai mengapit istilah yg maknanya bersifat konotatif atau tak sebetulnya.
  • Dipakai untuk mengapit makna kata yg memang dicantumkan dlm kalimat.

Tanda Kutip (“…”)

Tanda baca yg satu ini sebenarnya adalah penggunaan ganda dr tanda petik. Hanya saja, fungsinya jauh berbeda dr tanda petik. Beberapa pemakaian tanda kutip (“…”) yg sempurna kalimat di bahasa Indonesia yaitu selaku berikut.

  • Dipakai untuk mengapit judul rubrik, judul makalah, bab buku, atau judul karangan lain yg berlum diterbitkan.

Contoh: Skripsinya berjudul “Analisis Perbandingan Dongeng-cerita Nusantara dgn Cerita Rakyat dr Negara Lain”.

  • Dipakai sebagai pengapit kalimat pribadi.

Contoh: Pak RT menyampaikan, “Mulai bulan depan, besar iuran kebersihan akan ditingkatkan menjadi dua kali lipat dibandingkan dengan semulai.”

Tanda Garis Miring (/)

Sering dianggap sebagai tanda baca yg kurang formal, bantu-membantu garis miring (/) punya tugas penting dlm persuratan, yaitu menjadi pembatas dlm nomor surat. Selain itu, intinya fungsi tanda baca ini yakni menggantikan kata tiap.

Kontributor

Teodora Nirmala Fau

Alumnus Program Studi Bahasa Indonesia UI

Materi Sosiologiku.com yang lain:

  1. Paragraf
  2. Majas
  3. Puisi Lama

  Bagaimana Teks Beralih dari Satu Sudut Pandang ke Sudut Pandang yang Lain ? Kunci Jawaban Halaman 126 Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP