Melalui pembahasan tata ekonomi kapitalis dunia ini, Wallerstain & pengikutnya intinya mencita-citakan suatu tata ekonomi dunia yg berkeadilan ekonomi & politik, atau dunia yg demokratis & egaliter. Untuk meraih hak itu ke sana Wallerstain berharap pada tumbuhnya gerakan sosial atau gerakan populis dr yg berukuran nasional menuju gerakan populis berskala sosial.
Asumsi ini muncul tatkala analisisnya bahwa tak mungkin untuk mengembangkan sebuah dunia yg adil & demokratis jika seni manajemen yg ditempuh oleh masing-masing negara adalah dgn melakukan pembangunan & pertumbuhan nasional yg dilaksanakan oleh masing-masing negara. Tetapi, tak baik juga, dgn argumentasi pembangunan nasional pula tidak mungkin untuk melahirkan tata ekonomi dunia yg adil.
Pada dasarnya maju & berhasilnya pembangunan & pertumbuhan suatu negara senantiasa dibayar dgn keringat, negara lagi. Sehingga yg mampu dilihat dr sebuah model persaingan pembangunan & perkembangan ini cepat atau lambat akan menjinjing konflik dengan-cara global. Untuk itu adanya gerakan sosial maupun usaha kelas yg ada lazimnya bermaksud melakukan demokratisasi & keadilan ekonomi berskala nasional dlm jangka waktu panjang tanpa memecahkan perkara ketimpangan dunia.
Untuk mengerti problem ekonomi dlm pandangan sosiologi tentunya, duduk perkara pembangunan yg meliputi skala nasional pastinya menjadi salah satu persepsi dlm meraih kerja yg akan dihasilkannya, dgn demikian dlm mengerti dilema pembangunan mesti dimulai dr persoalan yg ada di Desa. Hal ini, supaya pencapaian yg akan diukur pula mampu dimanfaatkan diberbagai daerah. Dalam hal ini tentunya tak lepas dr problem ekonomi politik juga.