Globalisasi & neoliberalisme merupakan keterbukaan dlm semua bidang, tak ada lagi batasan nasional yg jelas. Positifnya gosip dgn gampang kita terima balasan jaringan telekomunikasi yg mendunia. Peristiwa yg terjadi di Negara lain dgn gampang disaksikan pada saat yg hampir serempak. Dalam kebudayaan mampu dikatakan hampir tak mampu dibedakan dengan-cara tegas mana kebudayaan Nasional dgn kebudayaan gila, semua nyaris menyatu.
@copyright: images.google.com |
Proses globalisasi intinya sudah terjadi & akan berjalan terus, walaupun prosesnya berlawanan. Dulu proses tersebut sungguh lambat, sedangkan kini ini sungguh cepat & di masa depan akan jaub lebih cepat. Perbedaan ini khususnya disebabkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan & teknologi yg menciptakan alat-alat komunikasi & transportasi yg kian canggih, aman & murah. Kaprikornus hal ini, bahwa kamajuan ilmu wawasan & teknologi merupakan aspek pendorong atau kekuatan utama proses globalisasi ekonomi.
Bagi Friedman, globalisasi memiliki definisi teknologi sendiri & hal ini mencakup beberapa parangkat mirip komputerisasi, miniaturisasi, digitalisasi, komunikasi satelit, serat optic & internet. Friedman menyaksikan bahwa tata cara globalisasi yg terjadi di dunia ketika ini mempunyai cirri istimewa, yakni integrasi. Berkat kamajuan teknologi mirip itu, maka semua manusia dimana pun bisa saling berhubungan satu dgn lainnya melalui jaringan.
Besarnya pengaruh dr pertumbuhan teknologi terhadap suatu perubahan kehidupan insan di dunia yg mendorong proses globalisasi semakin meningkat pesat. Dari hal tersebut, akan timbul sebuah kejutan gres yg melahirkan revolusi baru. Dalam hal ini, Toffler mengatakan bahwa revolusi berita yg dipicu oleh perkembangan teknologi, khususnya teknologi gosip akan menenteng muka gres,yakni penduduk global lantaran kaburnya batasan wilayah & negara.
Hal ini mampu dilihat pada tahun 1990-an, muncul seorang futurolog baru bernama John Naisbitt yg lebih rincih dlm memetakan muka dunia ke depan dlm publikasinya yg sungguh populer, yaitu Megatrend Asia 2000 . Dalam hal ini perubahan-perubahan super cepat di Asia yg didorong oleh pertumbuhan teknologi & sumber daya manusia (SDM) di kawasan tersebut, dimana pada kurun ke-21 akan terjadi perubahan dlm pusat aktivitas ekonomi dunia.