Pontianak – Memahami budaya Indonesia, yg penuh dgn ambisi yg menyesatkan, menyimpang pada pemikiran agama & budaya yg biadab, terang mampu diketahui tatkala berkerja dgn orang tersebut, tiada terkecuali orang Dayak demikian.
Catatan sejarah telah menandakan bahwa mereka hidup dgn hasil rampasan, pertentangan sosial, seksualitas, & sistem ekonomi politik, untuk melemahkan musuh mereka kepada persaingan lokal, Nasional & Global.
Bagaimana perlakuan mereka terhadap orang yg bukan Indonesia, terperinci, bagaimana mereka menertibkan berbagai metode ekonomi sehabis mereka hidup dgn ekonomi yg mereka dapatkan. Jelas bagaimana pertentangan mereka buat, untuk berkompetisi dgn baik tetapi, merugikan orang disekitarnya.
Jika berjumpa & bekerja dgn orang Jawa, terang yg diucapkan ialah budaya Jawa, (kaya atau miskin) ujarnya. Kelas sosial untuk orang Indonesia, begitu penting pada sistem non pemerintah (Pontianak institute) PDI Perjuangan (Bali) 2011 -2013 & pemerintah pembangunan & ekonomi Sri Mulyani – Jakarta 2015 -.
Hal ini terperinci menjadi kesadaran sosial akan eksistensi mereka selama mereka hidup bersosialisasi, dgn berbagai ragam kebudayaan yg mereka banggakan & miliki. Dengan demikian, budaya aib muncul dgn adanya aspek perbuatan pendidikan & kesehatan, serta tatanan sosial yg dirusak dengan-cara alamiah.
Dengan demikian, sebuah kesadaran akan latar belakang sosial, serta kehidupan ekonomi budaya mereka, dapat dimengerti dr status sosial mereka dapatkan. Berbagai penjelasan mengenai hal itu juga, konflik sosial yg diciptakan mereka sendiri dgn cara menyerang, lewat ekonomi, aset contohnya terlihat bagaimana mereka hidup & berkompetisi guna menerima perhatian di mata dunia melalui teknologi Amerika Serikat.
Sistem sosial budaya, yg dipelajari dgn baik menjadi citra kepada manusia biadab itu di Kalimantan Barat dengan-cara khusus Pontianak. Berbagai suku, kepala suku, Batak, Jawa, & Dayak terperinci bagaimana mereka melakukan pekerjaan pada sistem ekonomi Tionghoa Indonesia.
Setelah diperiksa dgn baik, maka terperinci bagaimana mereka menciptakan metode ekonomi mereka kepada pengetahuan untuk menciptakan nilai upah bahu-membahu, pada Negara maju yang lain. Hal ini, jelas bagaimana mereka melakukan pekerjaan di Negara orang, serta sebaliknya menempatkan upah yg sesuai atau tak dgn kebijakan.
Bagaimana mereka meraih status sosial, & kelas sosial mereka dgn perumpamaan siapa diri mereka ? pantas menjadi teguran kepada berbagai sikap, moral, & keberadaan mereka yg mesti dipahami pada budaya ketika ini di manfaatkan dimana mereka berada selaku masyarakat adat.