Zaman Logam Di Indonesia -Pembagian Dan Cirinya

Anda mungkin pernah mendengar perumpamaan zaman logam, tetapi apakah zaman logam itu bergotong-royong ? Zaman logam merupakan masa dimana kehidupan masyarakatnya sudah semakin maju & masyarakatnya sudah mengenal teknik – teknik pengolahan logam.

Mereka sudah mampu menciptakan alat – alat dr logam & menjadi sangat cekatan. Perkembangan ini pastinya menawarkan bahwa taraf kehidupan sudah meningkat. Kehidupan penduduk yg kian kompleks pastinya memerlukan orang – orang yg cekatan (undagi) di bidangnya masing – masing.

Selain itu, pada dasarnya proses pengerjaan alat – alat dr logam pun terbilang lebih gampang dr pada membuatnya dr batu. Anda cuma cukup meleburkan logamnya kemudian cairan logam tersebut dimasukkan ke dlm cetakan alat yg akan dibuat.

Sejalan dgn pertumbuhan zamannya & teladan pikir masyarakatnya, diharapkan pula keahlian – keterampilan yg sebanding. Oleh sebab itu, zaman ini disebut pula dgn zaman perundagian.

Ciri – Ciri Zaman Logam

Setelah membicarakan tentang zaman logam, biar Anda lebih jelas mengetahui seperti apakah itu zaman logam, berikut ciri – ciri zaman logam yg perlu Anda ketahui.

  • Kegiatan jual beli berkembang makin pesat pada masa ini dimana jual beli sudah dikerjakan dr pulau ke pulau di Indonesia bahkan antara kepulauan Indonesia dgn kawasan Asia Tenggara melalui metode barter. Sistem tukar barang yakni sistem perdagangan memakai pertukaran barang yg mana barang tersebut mampu berupa nekara perunggu, manik – manik , rempah – rempah, kayu, moko & timah.

  • Pada masa ini, penguburan jenazah dikerjakan dgn dua cara yakni dengan-cara langsung & tak eksklusif. Penguburan langsung dikerjakan dgn menguburkan mayat langsung di dlm tanah atau diletakkan pada sebuah peti di dlm tanah. Sedangkan, penguburan tak eksklusif dilaksanakan dgn menguburkan jenazah di dlm tanah atau peti kayu berbentuk bahtera. Namun, sesudah jenazahnya menjadi rangka maka rangka tersebut akan diambil & dibersihkan, kemudian dikuburkan kembali dlm tempayan atau kubur kerikil.

  • Mahir dlm pengolah logam, hal itu mampu dilihat dr peninggalan – peninggalan berbahan dasar logam mirip cincin, kalung, anting – anting, gelang tangan, gelang kaki, candrasa, arca perunggu, kapak corong, & nekara.

  • Kebudayaannya sudah makin tinggi & maju.

  • Kemajuan pula dinikmati dlm bidang pertanian yg sudah menggunakan sistem persawahan yg lebih efektif & efisien dr metode ladang.

Artikel terkait :

Pembagian Zaman Logam

Zaman logam terdiri atas tiga zaman yaitu zaman tembaga, perunggu, & besi. Pada pembahasan kali ini, kita hanya membahas wacana zaman logam di Indonesia, namun menurut teori para ahli, zaman tembaga tak terjadi di Indonesia.

Oleh sebab itu di Indonesia cuma ada zaman perunggu & besi pada zaman logam. Meskipun begitu, saya akan membicarakan sedikit perihal zaman tembaga. Berikut penjelasan dr masing – masing zaman.

1. Zaman Tembaga

Zaman tembaga merupakan zaman yg menjadi permulaan manusia mengenal logam dimana pada zaman ini insan memakai tembaga selaku materi dasar untuk menciptakan peralatan. Para ahli mengatakan bahwa Indonesia tak terpengaruh dgn zaman tembaga serta tak pula mengalaminya karena hingga hingga ketika ini, belum ada ditemukan peninggalan – peninggalan sejarah dr zaman tembaga di Indonesia.

Hanya negara – negara diluar Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam & Kamboja saja yg terpengaruh dgn zaman ini.

2. Zaman Perunggu

Zaman perunggu merupakan zaman dimana insan membuat peralatan dr perunggu. Di Indonesia sendiri, didapatkan peninggalan – peninggalan sejarah dr zaman perunggu yakni :

  • Candrasa

Candrasa merupakan sejenis kapak yg ibarat senjata namun tak cocok selaku peralatan perang / pertanian alasannya tak besar lengan berkuasa & kuat. Candrasa ditemukan di Bandung & diperkirakan dipakai untuk kebutuhan upacara.

  • Kapak Corong

Kapak Corong atau Kapak Sepatu merupakan alat kebesaran & upacara etika yg berupa seperti corong. Kapak Corong didapatkan di Bali, Sulawesi Selatan & Sulawesi Tengah.

  • Nekara

Nekara ialah genderang besar untuk upacara ritual, khususnya selaku pengiring upacara maut, upacara mengundang hujan, & sebagai genderang perang dgn penyempitan dibagian pinggangnya. Nekara “The Moon of Pejeng” yg merupakan nekara paling besar di Indonesia terdapat di Bali.

  • Moko

Moko merupakan sejenis nekara yg ukurannya lebih kecil yg berfungsi sebagai benda pusaka seorang kepala suku, benda yg diwariskan pada anak pria kepala suku & pula mas kawin. Moko lebih banyak ditemukan di Pulau Alor & Manggarai ( Pulau Flores ).

  • Bejana Perunggu

Bejana Perunggu memiliki bentuk seperti periuk tetapi langsing & gepeng. Di Indonesia, baskom perunggu didapatkan di tepi Danau Kerinci (Sumatera) & Madura. Kedua bejana yg sudah didapatkan mempunyai hiasan yg serupa & sangat indah berupa gambar – gambar geometri & pilin – pilin yg mirip aksara J.

  • Arca Perunggu

Arca perunggu ada yg berbentuk manusia, adapula yg berbentuk binatang. Arca perunggu, umumnya, berbentuk kecil & terdapat cincin pada belahan atasnya.

Dimana cincin tersebut dipakai selaku alat untuk menggantungkan arca itu karena itulah arca pula dipakai sebagai liontin. Di Indonesia, arca perunggu ditemukan di  Bangkinang (Riau), Palembang (Sumsel) & Limbangan (Bogor).

Dari semua peninggalan pada zaman perunggu, kapak coronglah yg paling populer. Terdapat dua teknik pengerjaan kapak corong yakni :

  • Teknik Bivalve

Teknik bivalve disebut selaku teknik setangkup dimana untuk membuat perunggu dikerjakan dgn cara menangkupkan dua potongan watu kemudian diisi cairan logam. Berikut langkah – langkahnya :

  1. Cetakan terdiri dr dua potongan & umumnya terbuat dr kerikil.
  2. Cetakan diikat & perunggu cair dituangkan ke dlm rongga cetakan.
  3. Tunggu hingga cetakan masbodoh & membeku.
  4. Kemudian, cetakan dilepas & terbentuklah hasil cetakannya.

  • Teknik A Cire Perdue

Teknik A Cire Perdue disebut pula selaku teknik cetak lilin dimana materi dasarnya berupa tanah liat & lilin sebagai bahannya. Berikut langkah – langkahnya :

  • Buatlah model benda yg dikehendaki dr lilin atau sejenisnya.
  • Benda yg dicetak tersebut kemudian dikemas dgn tanah liat yg diberi lubang.
  • Lalu, dibakar maka lilin pun meleleh.
  • Selanjutnya, rongga bekas lilin tersebut, diisi dgn cairan perunggu.
  • Setelah perunggu menjadi masbodoh & membeku maka tanah liatnya dibuang sehingga menciptakan barang yg dicetak.

Artikel terkait :

3. Zaman Besi

Zaman besi merupakan zaman dimana insan telah bisa membuat perlengkapan dr besi yg lebih sempurna dibandingkan dengan tembaga ataupun perunggu. Dengan cara, meleburkan besi dr bijihnya kemudian menuangkan cairan besi tersebut ke dlm cetakan.

Adapun hasil peninggalan dr zaman besi yg sudah ditemukan di Indonesia antara lain mata kapak, mata sabit, mata pisau, mata pedang, cangkul, & sebagainya. Mata kapang digunakan untuk membelah kayu sedangkan mata sabit digunakan untuk menyabit berkembang – tanaman. Di Indonesia, benda – benda tersebut sudah didapatkan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor, Besuki & Punung (Jawa Timur).

  Bagaimana perubahan sosial budaya yang terjadi di lingkungan alam yang subur dan di lingkungan alam yang kurang subur?