Pengertian Teks Ulasan
Teks ulasan atau teks review yakni teks yg mengandung penilaian yg kritis selaku bentuk informasi yg bersifat memberikan pertimbangan pada para calon pembaca atau penikmat atas suatu karya, mirip film, prosa, buku, bahkan produk, dsb. Karena bersifat memperlihatkan pertimbangan berupa rekomendasi atau usulan subjektif, sehabis membaca teks ulasan, seseorang akan berada pada beberapa kemungkinan, antara lain apakah akan membaca/melihat/menonton karya atau sebaliknya, mengurungkan niatnya.
Dapat dibilang bahwa teks ulasan pula dikenal dgn teks resensi. Teks ulasan diharapkan selaku wujud kita dlm mendukung berbagai karya hasil anak bangsa. Selain itu, teks ulasan biasanya ditulis dlm bentuk postingan (postingan ulasan).
Ciri-Ciri Teks Ulasan
Teks ulasan memiliki aneka macam ciri selaku berikut, antara lain
- Teks ulasan memiliki struktur yg tersusun atas orientasi, tafsiran, rangkuman serta penilaian.
- Teks mengandung informasi mengenai pandangan penulis yg didasari atas opini yg dilandaskan dgn fakta atas suatu karya atau produk.
- Teks ulasan mampu disebut pula dgn teks resensi.
Tujuan Teks Ulasan
Teks ulasan memiliki beberapa tujuan, antara lain
- Menunjukkan keberpihakan penulis kepada suatau karya. Misalnya, baru-baru ini film “Tilik” menjadi trending topic pada aneka macam sosial media. Dari karya ini, berbagai teks ulasan timbul, baik yg pro, maupun kontra.
- Memaparkan penilaian dr suatu karya menurut tolok ukur atau acuan tertentu. Artinya, dlm memerikan ulasan dr suatu karya, bukan bermakna tanpa hukum. Kaprikornus, teks ulasan pula mempunyai penilaian pada setiap pembaca: apakah bagus ataukah sebaliknya.
- Memberikan santunan pada pembaca berupa citra umum dr suatu karya. Pada lazimnya , seseorang akan mencari aneka macam sumber mengenai teks ulasan sebelum
- Memberikan keterangan dengan-cara keseluruhan atas suatu karya pada pembaca. Pada lazimnya , para pembaca menerima sesuatu informasi yg dengan-cara tak sadar tak ditemukan sesudah membaca teks ulasan.
- Memberikan peluang pada para pembaca untuk mendiskusikan karya yg sudah diulas. Teks ulasan memanggil keinginan pembaca untuk berdiskusi lebih dlm sesudah membaca teks ulasan. Dengan begini, terjadilah tukar-tambah argumen sehingga suatu karya dapat dilihat dr aneka macam segi.
Jenis-Jenis Teks Ulasan
Teks ulasan memiliki bermacam-macam jenis, antara lain:
1. Teks Ulasan Informatif
Pada teks ulasan jenis ini, suatu karya atau produk diuraikan dgn tujuan memperlihatkan keterangan pada pembaca. Pada biasanya, jenis teks ulasan ini cuma memaparkan dengan-cara biasa citra dr suatu karya, yg dapat dinilai dr bahasa yg dipakai, yakni singkat, padat, & lugas. Selain itu, teks ulasan informatif, biasanya berkonsentrasi pada kelebihan & kelemahan suatu karya atau produk, tanpa diulas lebih lengkap lagi.
2. Teks Ulasan Deskriptif
Objek dr teks uasan deskriptif biasanya berbentukkarya sastra. Hal ini disebabkan karya sastra membutuhkan ulasan yg berisi penggambaran sejelas-jelasnya agar sepenuhnya dipahami oleh pembaca.
3. Teks Ulasan Kritis
Jika suatu karya atau produk ingin diberikan suatu kritika dr pandangan tertentu, teks ulasan inilah yg dimaksud. Dengan catatan, penulis sepenuhnya memakai daya analisis dengan-cara objektif, bukan objektif. Artinya, teks ulasan kritis bersifat tak memihak pada siapapun & mampu dijadikan sevagai teladan untuk suatu karya atau produk tertentu.
Struktur Teks Ulasan
Agar menjadi suatu teks ulasan yg baik, teks ulasan memiliki struktur yg terdiri atas:
- Orientasi
Bagian ini menerangkan citra lazim dr suatu karya atau produk, seprti informasi mendasar & hal-hal lain yg mampu memperbesar gambaran umum. Selain itu, penulis pula memperlihatkan pemaparan menganai apa yg akan diulas.
- Tafsiran
Bagian ini mengulas topik yan diangkat dgn mendetail. Pada umumnya, yg dibahas berbentukkeunggulan, keunikan, mutu, dsb, dr karya atau produk tersebut.
- Evaluasi
Pada kepingan ini, penulis menuangkan segala pandangannya mengenai karya atau produk yg diulas. Sebelum masuk ke dlm belahan evauasi, tentunya, penulis melaksanakan tafisran yg mendalam atas karya atau produk tersebut. Hal ini disebabkan oleh penulis akan menuliskan kekurangan & kelebihannya.
- Rangkuman
Bagian ini yakni penggalan terakhir pada teks ulasan. Pada penggalan ini, penulis hingga pada tahap penulisan simpulan dr ulasan atas suatu karya atau produk. Bagini ini pula biasanya terdapat peniaian simpulan penulis apakah karya dapat ditonton ataukah tidak, serta begitu pula dgn produk: apakah direkomendasikan untuk dipakai ataukah tidak.
Contoh Teks Ulasan
Identitas Karya
Judul film: Dilan 1990
Jenis Film: Drama
Produser: Ody Mulya
Pemain utama: Iqbal Ramadhan, Vanesha Prescila
Penulis: Pidi B, Titien Wattimena
Produksi: MAX Pictures
Orientasi:
Sebagai film terfavorit sepanjang masa, film “Dilan 1990” disutradarai oleh Pidi Baik & Fahar Bustomi, serta diperankan oleh salah satu idola sampaumur Indonesia, yaitu Iqbal Ramadhan & Vanesha Prescila. Selain itu, film ini merupakan adapatasi dr novel karangan Pidi Baiq.
Tafsiran: Dilan (Iqbal Ramadhan) bertemu dgn Milea (Vanesha Priscela) pada awa tahun 1990 di salah satu SMA di Bandung. Dengan aksara romantis & humoris yg dimilikinya, dgn percaya diri, Dilan mendekati Milea sehingga pada kesudahannya Milea jatuh cinta padanya. Akan namun, kisah cinta mereka diterpa dgn aneka macam rintangan, salah satunya adalah Beni, seorang anggota geng motor, & Kang Adi sering menjadikan dilema. Namun, Dilan selalu mempunyai berbagai cara untuk mengatasinya.
Dapat dikatakan bahwa Dilan yaitu seseorang pria yg bad boy, tetapi dgn keunikannya, yaitu aksara romantis, humoris, & sarat dgn gombalan yg tak picisan. Di samping itu, Milea merupakan sosok perempuan pendiam, penyayang, & pastinya sungguh cantik, serta ia sangat meletakkan perhatiannya kepada Dilan. Alur dongeng sama sekali tak membuat bosan para penonton lantaran bumbum-bumbu rayuan Dilan untuk Milea selalu ditunggu-tunggu oleh penonton.
Evaluasi:
Iqbal & Vanesha dapat memerankan sosok Dilan & Milea dgn penjiwaan yg sangat bagus. Selain itu, alur cerita mampu diterima oleh aneka macam golongan dr mulai ramaja, hingga orang tua lantaran sama sekali tak rumit. Selain itu, nuansa cerita yg sangat kental dgn tema SMA, menciptakan penonton mendapatkan nilai intertektualiatasnya. Namun, sinematografi & setting pada beberapa penggalan dinilai belum maksimal dlm merepresentasikan Bandung pada tahun 1990an.
Rekomendasi:
Film ini menceritakan kisah cinta yg unik, lucu, menggelitik, & menegangkan sehingga lengkap rasanya. Terlebih, dengan-cara keseluruhan film ini cocok untuk ditonton oleh aneka macam kelompok, kecuali yg masih di belum dewasa.
Artikel: Teks Ulasan
Kontributor: Adip Prasetyo, S.Hum.
Alumni Sastra Indonesia FIB UI
Materi Bahasa Indonesia yang lain di Sosiologiku.com: