close

TEMA DAN LOGO HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE 72 TAHUN 2023

SURAT EDARAN TEMA LOGO DAN SLOGAN PERINGATAN HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE 72 TAHUN 2023

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia menuju Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945 dilalui lewat perjuangan yg panjang & beberapa tahapan. Tahap pertama pertumbuhan kesadaran bangsa Indonesia untuk merdeka ditandai dgn lahirnya organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yg diketahui selaku masa kebangkitan pertama bangsa Indonesia. Lahirnya Budi Utomo merupakan babak gres bagi bangsa Indonesia alasannya masa sebelumnya usaha bangsa Indonesia lebih bersifat kedaerahan. Oleh sebab itu, angkatan ini sering disebut sebagai angkatan perintis usaha bangsa Indonesia, & setiap tanggal 20 Mei oleh pemerintah ditetapkan selaku hari kebangkitan nasional.
Tahapan berikutnya yg sangat penting artinya bagi perjuangan bangsa Indonesia yaitu lahirnya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, yg intinya berikrar kami bangsa Indonesia bertumpah darah satu tanah air Indonesia, Berbangsa yg satu bangsa Indonesia; & menjungjung bahasa persatuan yakni bahasa Indonesia. Oleh ikrarnya tersebut, angkatan ini sering disebut angkatan penegas.
Setelah kurang lebih tiga setengah kurun bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda, mulai 1942 bangsa Indonesia dijajah oleh Jepang sesudah Belanda mengalami kekalahan perang dr Jepang. Oleh sebab kekalahannya tersebut, Belanda menyerakan kawasan bekas jajahannya (Indonesia) pada Jepang.
Pada tahun 1945, angkatan perang Jepang banyak menderita kekalahan dlm perang melawan Sekutu. Untuk kepentingan perang Jepang & melihat pula pengalamannnya di Filipina di mana orangnya bersikap bermusuhan terhadap Jepang maka pemerintahan di Tokyo berpendapat janji perdana mentri Koiso pada tanggal 7 September 1944 yg akan memberikan kemerdekaan pada Indonesia secepatnya dilaksanakan. Sejak itu pemerintah militer di Jawa menyelenggarakan antisipasi ke arah itu. Pada tanggal 29 April 1945 dibentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yg anggotanya sebanyak 62 & diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyadiningrat & Ketua Muda R.P Soeroso (Pada sidang II tanggal 10-17 Juli 1945, anggota BPUPKI ditambah jumlahnya menjadi 68 orang). Pada tanggal 28 Mei 1945 anggota BPUPKI dilantik oleh Pembesar Tertinggi Bala Tentara Jepang di Jawa. BPUPKI mengadakan dua kali persidangan yakni tanggal 1 Juni 1945 & sidang kedua pada tanggal 10 – 17 Juli 1945. 
Sela waktu antara sidang pertama & kedua dipakai oleh Cou Sangi In (semacam tubuh penasehat yg dibuat oleh pemerintah Jepang) untuk membentuk sebuah panitia yg disebut panitia sembilan. Panitia ini berisikan: Ir. Soekarno; Drs. Muh. Hatta; Mr. A.A. Maramis; Abikusno Tjokrosoejoso; Abdoel Kahar Muzakkir; Haji Agus Salim; Mr. Achmad Soebardjo; K.H. Wachid Hasjim & Mr. Muh. Yamin.
Pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan sukses mencapai pemufakatan bersama yg tertuang dlm ”Piagam Jakarta” yg perkembangan selanjutnya menjadi mukadimah atau Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Perbedaan dgn dengan pembukaan UUD 1945 terletak pada kata ”Ketuhanan dgn kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya berdasarkan dasar kemanusiaan yg adil & beradab; menjadi ”Ketuhanan yg Maha Esa, Kemanusiaan yg adil & beradab …”
Setelah BPUPKI selesai melakukan tugasnya dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 7 Agustus 1945. PPKI beranggotakan 21 orang dgn Ir. Seokarno ditunjuk sebagai ketua & Muh. Hatta selaku wakil ketua.
Ketika kedudukan Jepang makin terdesak maka pada tanggal 9 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Drs. Muh. Hatta & Dr. Rajiman Widiodiningrat diundang ke Dalat akrab Saigon untuk menghadap Marsekal Terauci. Penglima Komando tertinggi tempat pendudukan Jepang di wilayah bahari selatan. Pada tanggal 11 Agustus 1945, pada konferensi antara Marsekal Terauci dgn ketiga tokoh Indonesia tersebut diamanatkan tiga hal yakni: 1) Pada Indonesia akan dianugrahkan kemerdekaan; 2) Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibuat dgn Ir. Soekarno sebagai ketua & Drs. Muh. Hatta sebagai wakil ketua; 3) Cepat atau lambatnya kemerdekaan Indonesia sepenuhnya terletak ditangan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Setibanya mereka di Jakarta ternyata sudah tersiar isu bahwa Jepang sudah mengalah tanpa syarat pada Sekutu, pada tanggal 15 Agustus 1945 sesudah Hirosima & Nagasaki di bom atom. Namun berita tersebut belum meyakinkan sebab tak ada gosip resmi. Dalam ketidakjelasan ihwal menyerahnya Jepang maka terjadi perbedaan pendapat antara Soekarno – Hatta dgn tokoh-tokoh cowok pada waktu itu di antaranya Chairul Saleh, Sukarni, Adam Malik, Wikana, Pandu Kartawiguna, Jusuf kunto, Singgih & B.M. Diah. Para perjaka mendesak Bung Karno & Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan terlepas dr ikatan-ikatan yg ada hubungannya dgn Jepang. Sebaliknya Soekarno – Hatta tak bersedia memproklamasikan kemrdekaan tanpa ikut sertanya PPKI yg dianggap mewakili seluruh rakyat Indonesia. Karena alasan tersebut & kegundahan pemuda bahwa kedua tokoh tersebut akan diculik oleh penguasa Militer Jepang maka Soekarno & Hatta diamakan di Rengasdengklok erat Karawang. Pada sore hari tanggal 16 Agustus 1945, Mr. Subardjo sukses berjumpa wajah dgn Soekarno – Hatta & beberapa tokoh cowok. Pada kesempatan itu disepakati bahwa Soekarno & Hatta akan kembali ke Jakarta disertai oleh beberapa cowok untuk menyiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. 
Setibanya di Jakarta malam itu diadakan pertemuan & sidang PPKI yg diselenggarakan di rumah Laksamana Tadashi Maeda seorang anggota angkatan bahari Jepang yg bersimpati terhadap kemerdekaan Indonesia, di Nassau Boulevard no.1 (sekarang bernama Jalan Imam Bonjol). Selain anggota PPKI yg terdiri dr 21 orang & badan perancang yg diketaui oleh Bung Hatta dlm sidang malam itu dihadiri pula tokoh-tokoh pemuda. Pada malam itu tiga pemimpin bangsa; yakni Bung Karno; Bung Hatta & Achmad Subarjo merumuskan teks proklamasi, mereka sepakat untuk menciptakan teks proklamasi dgn singkat. Bung Karno bertindak sebagi penulis dr wangsit yg sudah mereka sepakati bareng dgn Bung Hatta & Achmad Subarjo menyumbangkan ide dengan-cara verbal. Atas seruan Sukani, teks proklamasi di tandatangani oleh Ir Soekarno & Muh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Setelah itu rancangan teks proklamasi diserahkan pada Sayuti Melik untuk diketik dgn beberapa perubahan redaksional, mirip kata “tempoh” diubah menjadi “tempo”, kalimat “wakil-wakil bangsa Indonesia” diubah menjadi “Atas nama bangsa Indonesia”, & pergeseran penulisan tanggal menjadi Djakarta, Hari 17 boelan 8 tahun 05”. Sebagai bentuk persiapan yang lain Ibu Fatmawati Soekarno sudah membuat bendera Merah Putih yg akan dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Sebelumnya, menjelang rapat PPKI malam itu Ir. Soekarno & Moh. Hatta menemui pimpinan pemerintah Bala Tentara Jepang & diberitahu bahwa PPKI tidak boleh menyelenggarakan rapat persiapan pengumuman kemerdekaan Indonesia sebab Jepang menerima perintah dr Sekutu untuk mempertahankan status quo. Kenyataan ini terperinci menunjukkan bahwa semenjak tanggal 16 Agustus 1945 malam, semua kesepakatan Jepang untuk memerdekakan Indonesia sudah dicabutnya. Pada dikala terjadinya kekosongan kekuasaan di Indonesia karena Jepang telah mengalah pada Sekutu, & Sekutu sendiri belum mengambilalih kekuasaan di Indonesia, rakyat Indonesia memproklamasi kemerdekaan bangsanya sendiri. 
Teks proklamasi sebenarnya akan dibacakan dihadapan rakyat dlm suatu rapat raksasa dilapangan Ikada (Gambir) tetapi sebab lapangan tersebut dijaga ketat oleh serdadu Jepang maka pembacaan teks proklamasi diselenggarakan ditempat kediaman Bung Karno, jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, pada tanggal 17 Agustus 1945 tepat pada jam 10.00 pagi. Pengibaran bendera dilakukan oleh cowok Suhud & Latief Hendraningrat sehabis pembacaan teks akhir. Disusul dgn dikumandangkannya lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh para hadirin dengan-cara impulsif.
Tak terasa kini bangsa Indonesia sudah 72 Merdeka. Insya Allah kita akan memperingati HUT ke-72 Kemerdekaan RI Tahun 2023 tanggal 17 Agustus 2023 nanti. Berikut ini Tema & Logo Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI Ke 72 Tahun 2023
TEMA DAN LOGO PERINGATAN HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE 72 TAHUN 2023

Slogan Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI Ke 72 Tahun 2023

SLOGAN PERINGATAN HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE 72 TAHUN 2023
Link Download Tema Logo & Slogan Peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI Tahun 2023 dr laman setneg.go.id [download] 

Link Download Pedoman Penggunaan Identitas Visual HUT ke-72 Kemerdekaan RI Tahun 2023 dr laman setneg.go.id  [download]
Link Download Turunan Logo untuk Merchandise HUT ke-72 Kemerdekaan RI Tahun 2023 dr laman setneg.go.id  [download]
Link Download Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara perihal Partisipasi Menyemarakkan Bulan Kemerdekaan dr laman setneg.go.id  [download]

Demikian info Tema & Logo Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI Ke 72 Tahun 2023, biar berguna.