Teori Georg Simmel yang Paling Terkenal, dan Contohnya

– Memahami teori Georg Simmel yg Paling Terkenal, rancangan, aliran, perspektifnya, mau tahu ? Mari simak pembahasan & ulasan singkatnya.

Beserta dgn pola pemikiran George Simmel yg gampang dipahami dlm kehidupan di lingkungan penduduk sehari-harinya. 

Memahami Pemikiran & Karya George Simmel

Apa saja persepsi & perspektif atau pun pemahaman dr teori yg dipaparkan oleh George Simmel ?

Nah untuk membahasnya mari kita simak klarifikasi berikut dibawah ini ya, mulai dr persepsi atau ajaran Simmel perihal fashion.

Selanjutnya ada pandangannya perihal konflik dlm budaya terbaru, & pemikirannya perihal filosofi duit.

Mari sama sama kita simak pembahasan & penjelasannya berikut dibawah ini dgn seksama ya adik adik. 

Beberapa pengertian untuk mengenal Teori Georg Simmel yg Paling Terkenal beserta dgn pola fenomena sosialnya.

1. Fashion oleh George Simmel (1904)

Karyanya ini merupakan media Simmel untuk menunjukkan determinasi di dunia Fashion. Ia berargumen mengenai kontradiksi yg hadir dlm dunia mode. 

Fashion memfasilitasi mereka yg hendak terlihat sebagai cuilan dr golongan tertentu.

Namun pula bikin mereka berseberangan dgn kreativitas sehingga menjadi kalangan yg tak lazim atau unik. 

Contoh Fenomena Sosialnya : 

Paris Fashion Week, senantiasa mengadakan cat walk mingguan dgn mode-mode busana yg terbaru & bermutu serta mewah.

  Indonesia-Qatar dalam pertandingan sepak bola tahun 1993 Indonesia mengalami kekalahan

Tetapi sebagian artis terkemuka mirip Camilla Cabello, Dua Lipa, dll punya designer sendiri yg bikin kostum unik & menjadi trending sehingga diikuti oleh masyarakat.  

Selanjutnya Simmel menambahkan perubahan mode lewat beberapa proses. Awalnya, masyarakat tak tau menau wacana desain modis/fashionable. 

Tetapi kehadiran individu-individu seperti yg penulis jelaskan diatas lantas menciptakan banyak sekali kombinasi mode yg gres. 

Ini yg kemudian lebih disertai karena oleh penduduk . Secara tak langsung Simmel mengomentari tentang siklus sebuah mode/fashion.

Yang menurutnya tak awet, ia niscaya akan mati, melahirkan mode gres, & begitu seterusnya.  

2. The Conflict in Modern Culture oleh George Simmel (1921)

Karya Simmel ini mengungkapkan perbedaan antara budaya subjektif & budaya objektif. Budaya objektif merupakan hasil penciptaan manusia.

Seperti seni, ilmu pengetahuan, filsafat, & lain-lain. 

Budaya subjektif merupakan kesanggupan insan untuk memproduksi, menyerap, & mengontrol elemen-elemen budaya objektif (Ritzer, 2010).

Kedua budaya ini lantas saling menawarkan pengaruh dlm korelasi dua arah. 

Kemampuan insan dlm bentuk non fisik yg diilhami nalar & kreativitasnya menciptakan seni, iptek, & benda-benda yg mungkin kita kenal kini. 

Sementara budaya objektif mempengaruhi cara manusia bertindak untuk mengontrol atau menyerap faedah baik wajar maupun berlebihan dr ciptaannya. 

Namun berdasarkan Simmel, realita yg kini terjadi budaya objektif justru bertransformasi menjadi lebih secara umum dikuasai, sehingga kini manusia diatur produk ciptaannya. 

Contoh Fenomena Sosialnya : 

Inovasi Gawai dgn layar sentuh yg dimulai Apple Company tahun 2007. Semua perusahaan teknologi ponsel cerdik mengikuti mode yg sama. 

Kemudian penggunaan ponsel cendekia membludak. Semua orang memakai ponsel bakir. 

Tetapi banyak pekerjaan insan kini dibantu oleh ponsel cendekia, kesannya kita tak bisa lepas dr ponsel. 

  Peran Serta Masyarakat Pedesaan Bagi Keramahan Lingkungan

Gejalanya bahkan mengakibatkan sebuah phobia atau panik, yg disebut nomophobia.  

3. The Philosophy of Money oleh George Simmel (1900)

Karyanya ini menjabarkan desain nilai, uang, & proses transaksi. Nilai suatu objek ditentukan oleh jarak individu dgn objek tersebut.

Lebih lanjut ia menjelaskan, jarak yg dimaksud ialah kesusahan mendapatkan objek yg dapat diukur oleh 4 hal utama yakni waktu, kelangkaan, perjuangan individu, & pengorbanan yg mesti dikerjakan (Simmel, 2010). 

Simmel pula menyatakan bahwa objek akan bernilai bila ia berada dijarak yg sempurna, tak terlalu jauh ataupun sebaliknya. 

Konsep duit menurut Simmel masih mirip dgn fashion. Uang pula sesuatu yg kontradiktif.

Disatu segi, uang menyimbolkan jarak individu (subjek). Namun di lain sisi, duit pula berperan selaku alat untuk melampaui jarak tersebut.

Simpelnya ada uang niscaya ada barang, nah kadang kala uang yg banyak bikin nilai barang mengecil atau tampakkecil. 

Kesulitan individu untuk mendapatkan duit menjadi pengalamannya dlm menganggap objek. (Simmel, 2010)

Uang pula memiliki efek negatif. Intinya, uang mengganti hubungan antar-insan yg bersifat personal menjadi impersonal. 

Manusia jadi mahluk yg penuh perhitungan. Segala sesuatu mampu diukur & dibeli menggunakan duit, tak terkecuali diri insan itu sendiri. 

Contoh Fenomena Sosialnya : 

1. Film “Ninja Assasins” memberitahukan pada kita bahwa harga seorang manusia bisa ditukar dgn emas dlm jumlah tertentu. 

2. Organ manusia diperjualbelikan dengan-cara bebas

3. Perempuan diobral diinternet. 

Kembali pada desain budaya subjektif & objektif, Simmel benar bahwa kini duit mulai mengendalikan kehidupan insan. 

Semua memerlukan duit. Uang sebagai objek sudah mengendalikan penciptanya, insan. 

Semoga memperbesar pemahaman bareng ya sobat! Kalau kalian punya desain atau teori yg belum dipahami, tulis kolom komentar ya! 

  14 Ciri-Ciri Kelompok Formal dan Informal Dalam Bentuk Organisasinya

Demikian ulasan singkat Memahami teori Georg Simmel yg Paling Terkenal, desain, fatwa, perspektifnya, & beserta acuan femonea sosialnya.

Penulis Artikel : Sandewa Jopanda

Sumber bɑcɑɑn : 

Ritzer, George. 2003. The Wiley-Blɑckwell Compɑnion to Sociology. Oxford: Blɑckwell Publishing

Ritzer, George. 2010. Sociologicɑl Theory. New York: McGrɑw-Hill.

Siɑhɑɑn, Hotmɑn. 1986. Pengɑntɑr Ke Sejɑrɑh dɑn Teori Sosiologi. Jɑkɑrtɑ: Erlɑnggɑ.

Simmel, George. 2010. The Philosophy of Mone. London: Routledge

Soekɑnto, Soerjono. 2017. Sosiologi Suɑtu Pengɑntɑr. Jɑkɑrtɑ: Rɑjɑwɑli Pers