Teori Kinetik Gas

Teori kinetik gas menjelaskan mengenai sifat-sifat gas ideal dengan-cara teoritis. Berdasarkan teori kinetik gas, gas terbentuk dr molekul-molekul gas yg bergerak dengan-cara acak dgn arah gerak konstan. Molekul gas bergerak dgn kecepatan tinggi & saling bertubrukan dgn molekul yang lain & pula dgn dinding dengan-cara terus-menerus.

Teori kinetik gas merupakan teori pertama yg menjelaskan tekanan gas berdasarkan tubrukan molekul-molekul, bukan menurut gaya statik yg menyebabkan molekul menjauh satu sama lain. Teori kinetik gas pula menerangkan bagaimana ukuran molekul di dlm gas mampu menghipnotis kecepatan gerak molekul tersebut.

Lihat pula materi Sosiologiku.com lainnya:

Gaya Lorentz

Induksi Elektromagnetik

Besaran Pokok & Besaran Turunan

Asumsi yg Dipakai Pada Teori Kinetik Gas

Agar teori kinetik gas mampu menerangkan alasan kenapa gas bereaksi seperti sebaiknya, maka diharapkan perkiraan-asumsi yg mendukung properti gas tersebut. Berdasarkan teori kinetik:

  • Gas terbentuk dr molekul-molekul gas yg bergerak dengan-cara konstan & acak. Molekul bergerak dengan-cara lurus hingga bertubrukan dgn molekul lainnya atau dgn dinding.
  • Molekul dianggap titik bermassa yg tak mempunyai volume. (molekul berukuran sangat kecil dibandingkan dgn jarak antar molekul, maka pada gas ideal ukuran molekul diabaikan)
  • Tidak terdapat gaya molekular yg bekerja. (tidak ada gaya tarik-menawan atau tolak-menolak antar molekul)
  • Tekanan gas disebabkan karena tubrukan molekul-molekul gas. Tidak ada energi yg hilang atau terbentuk lantaran tubrukan.
  • Waktu terjadinya tubrukan diabaikan dibandingkan dgn waktu antara tubrukan.
  • Energi kinetik gas merupakan suatu pengukuran yg menurut temperatur gas dlm Kelvin. Setiap molekul-molekul gas mempunyai kecepatan yg erbeda-beda, akan namun temperatur & energi kinetik gas tersebut diukur berdasarkan kecepatan rata-rata molekul-molekul tersebut.
  • Energi kinetik rata-rata molekul gas sebanding dgn temperaturnya. Semakin meningkat temperaturnya, maka kecepatan gerak molekul-molekul gas pula kian meningkat.
  • Semua gas pada temperatur yg diputuskan memiliki energi kinetik rata-rata yg sama.
  • Molekul gas yg lebih ringan bergerak lebih singkat dibandingkan molekul gas yg lebih berat.

Energi Termal

Temperatur merupakan besaran yg didapat dr rata-rata energi kinetik suatu gas. Besarnya energi kinetik suatu molekul didapat dgn persamaan:

Ek = \frac 1  2  mv^2

dimana m merupakan massa molekul & v^2 ialah kuadrat kecepatannya. Temperatur suatu tata cara yakni rata-rata besar energi kinetik setiap molekulnya & energi termal ialah total energi kinetik dr semua molekul di tata cara tersebut. Semakin besar kecepatannya molekul-molekulnya, maka energi kinetiknya akan kian besar, begitu juga dgn temperatur & energi termalnya.

Hukum Standar ABC Gas

Hukum Avogrado

Hukum Avogrado menyatakan bahwa volume suatu gas seimbang dgn jumlah molekul atom gas tersebut. Persamaan Hukum Avogrado dinyatakan dengan:

\frac V  n  = k

dimana V merupakan volume gas, n merupakan banyaknya mol atom-atom gas, & k merupakan bilangan konstanta.

Hukum Boyle

Hukum Boyle menyatakan bahwa tekanan & volume suatu gas, jika salah satu besaran dinaikkan maka besaran yg lain akan menurun selama temperatur & dan banyaknya mole dijaga konstan. Hukum Boyle dinyatakan dengan:

PV = k

Dimana P adalah tekanan gas, V merupakan volumenya, & k merupakan bilangan konstansta.

 

Hukum Charles

Hukum Charles menyatakan bahwa temperatur & volume suatu gas sangat berafiliasi & dinyatakan dengan:

\frac V  t  = k

Dimana V merupakan volume gas, T merupakan temperaturnya dlm Kelvin, & k merupakan besaran konstansta. Sesuai dgn aturan ini, gas akan mengembang jika dipanaskan.

Hukum Tekanan Gas (Hukum Gay-Lussac)

Hukum Gay-Lussac menyatakan bahwa besarnya temperatur & tekanan suatu gas sungguh bekerjasama & dinyatakan dengan

Hukum Gas Ideal

Kesemua rumus tersebut dapat dijadikan satu & dinyatakan sebagai persamaan aturan gas ideal:

\frac PV  T  = k

Karena k merupakan besaran yg memiliki nilai yg senantiasa konstan, maka persamaan diatas dapat dinyatakan dengan:

\frac P_1 V_1  T_1  = \frac P_2 V_2  T_2

Dengan menggunakan hukum Avogadro, kita dapat menyatakan aturan gas ideal menurut molekul atom-atom pembentuknya.

PV = nRT

Dimana r merupakan konstanta sebesar 0,082057 L.atm/mol.k

Contoh Soal Teori Kinetik Gas & Pembahasan

Contoh Soal Teori Kinetik Gas 1

Kamu sedang mengadakan suatu pesta ulang tahun & menginginkan suatu ruangan supaya diisi dgn sebuah balon helium yg besar. Temperatur ruangan sebesar 24o Celcius. Balon diisi dgn gas helium & mempunyai volume sebesar 0,24 m3 serta tekanan didalamnya sebesar 0,038 atm. Berapa besar tekanan simpulan balon besar tersebut hingga menempati ruangan sebesar  0,4 m3?

Pembahasan:

Diketahui dr soal bahwa temperatur ruangan tak berubah-ubah (konstan). Sehingga kita dapat memakai Hukum Boyle.

PV = k

P1V1 = P2V2

Maka besar P2 didapat sebesar:

P_2 = \frac P_1V_1  V_2

P_2 = \frac (0,038 atm)(0,24 m^3)  (0,4 m^3)  = 0,0028 atm

Contoh Soal Teori Kinetik Gas 2

Sebuah tangki selam mengandung  udara dgn temperatur . Tangki selam berupa silinder & mempunyai volume sebesar . Berapa besar tekanan udara di dlm tangki tersebut.

(dikenali besar konstanta gas R = 8,3 J/mol . K)

Pembahasan:

Karena tak ada perubahan volume & temperatur pada sistem, maka dgn menggunakan persamaan gas ideal, mampu dicari besar tekanannya. Besar temperatur mesti dikonversikan dahulu menjadi Kelvin.

PV = nRT

P = \frac nRT  V

P = \frac (150 mol)(8,3 J/mol \cdot K)(288 Kelvin)  0,012 m^3

P = 30 \times 10^6 Pa

P = 30 MPa

Kontributor: Ibadurrahman

Mahasiswa S2 Teknik Mesin FT UI

Materi Sosiologiku.com yang lain:

  1. Hukum Newton
  2. Listrik Statis
  3. Hukum Ohm

 

  Impuls dan Momentum