– Apa saja yg perlu kita pahami untuk menyaksikan teori pertentangan menurut ahli Jonathan Turner ? Berikut ini penjelasan & ulasannya singkat, beserta contohnya.
Pandangan Konflik Versi Jonathan Turner
Setiap mahir mempunya banyak sekali sudut pandang & perspektif dlm menjelaskan konflik. Teori ini pula banyak yg mengulasnya, mulai dr perspektif Karl Marx, Ralf Dahrendorf, Lewis Coser, C Wright Mills, & hebat yang lain.
Ulasan mereka pun menyaksikan dgn caranya sendiri. Lalu bagaimana Jonathan Turner menawarkan pandangannya terhadap teori pertentangan ?
Nah setidaknya ada tiga problem utama yg menjadi catatan & pandangan Jonathan Turner, yaitu :
Pertama, definisi kepada pertentangan itu sendiri tak jelas, yaitu apa yg tergolong didalam konflik, & apa yg bukan tergolong konflik.
Misalnya saja masih banyak ungkapan pertentangan dgn menyebut dgn permusuhan, perang, persaingan antagonisme, perkelahian, tekanan, perbedaan usulan, kekejaman, kontroversi, revolusi, pertengkaran & lainnya.
Kedua, konflik mirip mengambang karena tak menjelaskan unit evaluasi yg entahkan konflik antara individu, kalangan, organisasi, antar kelas kelas sosial, atau pertentangan antar bangsa.
Ketiga, teori pertentangan sukar akan melepaskan dr teori fungsional. Sebab, pada dasarnya teori ini adalah reaksi dr teori fungsionalisme struktural.
Ada Sembilan Tahap Menuju Konflik
Menurut Turner, ia memusatkan perhatian pada konflik sebagai suatu prosesi peristiwa yg mengarah pada interaksi, yg dibarengi dgn adanya kekerasan antara dua pihak atau lebih.
Dimana ada sembilan tahapan menuju pertentangan terbuka yg dipaparkan Turner, yaitu :
Pertama, sistem sosial terdiri dr unsur unsur atau kelompok kelompok yg saling berhuhungan satu sama yg yang lain.
Kedua, dimana di dlm unit unit atau kalangan itu terdapat ketidakseimbangan pembagian kekuasaan atau sumber sumber penghasilan tak merata.
Ketiga, unit unit atau kelompok golongan yg tak berkuasa tak mendapat cuilan dr sumber penghasilan mulai mempertanyakan legitimasi terhadap keberadaan sumber tersebut.
Keempat, pertanyaan akan legitimasi itu menjinjing mereka pada kesadaran bahwa mereka harus merubah sistem alokasi kekuasaan, atau sumber penghasilan itu demi kepentingan mereka juga.
Kelima, kesadaran tersebut menjadikan mereka dengan-cara emosional terpancing untuk marah.
Keenam, kemarahan tersebut kadang kala meledak begitu saja atau cara yg tak terorganisasi.
Ketujuh, keadaan yg demikian menjadikan mereka semakin tegang.
Kedelapan, ketegangan yg semakin luar biasa mengakibatkan mereka mecari jalan untuk mengorganisir diri guna melawan kelompok yg berkuasa.
Kesembilan, kesannya konflik terbuka bisa terjadi sebab antara kalangan yg berkuasa & kalangan yg tak berkuasa.
Tingkatan kekerasan dlm konflik sungguh tergantung pada kesanggupan masing-masing pihak yg bertikai, untuk mendefinisikan kembali.
Dimana kepentingan mereka dengan-cara objektif, atau mengatur & mengontrol pertentangan yg terjadi tersebut.
Dari klarifikasi sembilan tahapan pertentangan menuju terbuka diatas, Turner merumuskan ulang proses terjadinya pertentangan dlm sebuah sistem sosial atau masayrakat.
Dimana pada akibatnya, pertentangan yg terbuka diantara golongan yg berselisih sungguh bergantung pada kesanggupan masing masing pihak.
Dalam mendefinisikan kepentingan yg sama sama mereka punya dengan-cara objektif & untuk menanggulangi, menertibkan serta mengontrol kelompok tersebut.
Contohnya
Nah untuk misalnya bisa ananda lihat konflik ditubuh partai politik, yg hingga menciptakan dua kubu dlm satu nama partai.
Dinamika yg terjadi nantinya pula akan menjadi satu lagi, tatkala telah ada janji & bisa menertibkan maupun mengontrol diri masing masing maupun golongan kelompok yg ada.
Atau bisa pula ananda lihat, dlm organisasi buruh yg pula ada pertentangan yg terjadi antara mereka. Karena mungkin tak ada pemerataan dlm pembagian penghasilan disana.
Konflik terbuka yg terjadi, pula pada risikonya akan sama sama mengakhiri konflik yg terjadi. Tatkala kelompok yg berselisih mengenang kepentingan mereka, untuk tujuan bersama.
Dimana mereka dengan-cara objektif akan menangani, mengatur & mengontrol golongan yg berkonflik tersebut.
Nah itulah penjelasan perihal teori pertentangan berdasarkan Jonathan Turner beserta contohnya di kehidupan masyarakat.
Sumber Referensi :
Sistem Sosil Indonesia