Teori Konflik Menurut Thomas Hobbes

– Apa pandangan & perspektif Thomas Hobbes perihal konflik ? Mari simak inilah klarifikasi Teori Konflik menurut Thomas Hobbes.

Sobat, pernah menyaksikan orang lain berkonflik? Atau dlm keluarga sedang ada konflik? Konflik pasti akan kita jumpai dlm kehidupan. 

Dari sisi sosiologi, terdapat analisis mengenai konflik dimulai dr aspek yg memunculkan pertentangan, penyebab munculnya konflik, & cara menghemat terjadinya pertentangan. 

Dalam sosiologi terdapat teori pertentangan yg dicetuskan oleh beberapa tokoh. 

Secara sederhana, teori konflik didefinisikan sebagai sekumpulan teori yg akan membahas suatu konflik yg terdapat dlm masyarakat. 

Salah satunya Ibnu Khaldun. Seperti apa ya penggambaran teori pertentangan berdasarkan Thomas Hobbes?

Pada artikel kali ini teman, akan membicarakan Teori Konflik Menurut Thomas Hobbes. Telusuri berita dr banyak sekali sumber tentang Teori Konflik berdasarkan Thomas Hobbes. 

Sekilas Mengenai Thomas Hobbes

Lahir pada tanggal 5 april 1588, si Westport, Inggris. Seorang ilmuwan, filsuf inggris, & sejarawan yg terkenal dgn filsafat politiknya. 

Karya karya Thomas hobbes yakni karya The Elements of Lows, Natural, and Politic. De Cive (On The Citizen). De Corpoe. 

Leviathan or The Matter, Forme and Power of a Common Wealth Ecclesiasticall and Civoil. Thomas Hobbes meninggal dunia pada tanggal 04 Desember 1679. 

Teori Konflik Menurut Thomas Hobbes

Teori pertentangan yg dikemukakan oleh Thomas Hobbes yaitu pertentangan yg terjadi dikarenakan adanya dorongan dr diri insan itu sendiri. 

  Walt Whitman Rostow Lima Tahap Pembangunan

Konflik terjadi karena ada beberapa tindakan yg dilewati, yakni dlm tingkatan pertama, manusia memenuhi keinginannya dengan-cara terus menerus & kekalutan timbul setelah adanya kekuasaan. 

Hal ini mampu dilihat dr dua hal yaitu seorang raja dgn masalahnya yakni cita-cita untuk berkuasa merupakan sesuatu hal duit tak akan pernah ada kepuasannya. 

Maka bisa disimpulkan bahwa insan selalu cita-cita yg terus menerus contohnya dlm berkuasa & tak ingin berhenti sebelum dirinya mendapatkan kematian. 

Kemudian timbul pertentangan dr tak kepuasaan atas kekuasaan yg dimiliki. 

Menurut Hobbes, pertentangan sosial sebuah gejala intrinsik yg tak akan bisa dihindarkan dlm kehidupan insan. 

Semua catatan peradaban manusia nyaris seluruhnya mencatat bahwa pertentangan sosial path masanya. Bahkan ada yg menyampaikan bahwa jikalau tak ada pertentangan maka peradaban tak akan lahir. 

Pembahasan Pengertian Konflik 

Apa sih yg adik adik ketahui wacana konflik ? Secara biasa biasa konflik adalah perjuangan yg dilakukan oleh banyak sekali pihak untuk memperoleh hal hal yg langka. 

Misalnya mirip nilai, status, kekuasaan, otoritas, & lain yang lain. Nah maksudnya mereka berselisih itu tak cuma untuk memperoleh keuntungan. 

Tetapi pula untuk menundukkan saingannya dgn kekerasan atau bahaya. 

Menurut Fisher, konflik yaitu korelasi antara dua pihak atau lebih, baik individu maupun kelompok yg memiliki atau yg merasa mempunyai, sasaran sasaran yg tak sejalan. 

Konflik yakni sebagai suatu dr kenyataan hidup, tak terhindarkan, & sering bersifat kreatif. Dimana konflik sendiri terjadi tatkala tujuan yg ada di penduduk tak sama atau tak sejalan lagi.

Kemudian, Fuad & maskanah mengatakan pertentangan yakni benturan yg terjadi antara dua pihak atau lebih yg disebabkan karena adanya perbedaan kondisi.

  Contoh Fenomena Sosial Budaya di Masyarakat Indonesia Menurut Teori Baudrillard

Baik sosial, budaya, nilai, status, kekuasaan, dimana, masing masing pihak mempunyai kepentingan terhadap sumber daya alam.

Nah kemudian dengan-cara garis besar ada tiga penyebab dr adanya konflik, yakni : 

1. Akibat Adanya Perbedaan Pendirian & Keyakinan

Konflik terjadi lantaran setiap orang perorangan di dlm dirinya selaku individu, merasa adanya perbedaan dlm hal pendirian maupun kepercayaan. 

Sehingga terjadinya benturan antara pendirian & masing masing pihak berupaya untuk saling melakukan perlawanan satu sama yang lain. 

Disinilah yg risikonya membuat terjadinya suatu konflik di dlm penduduk itu sendiri. 

2. Akibat Adanya Perbedaan Kebudayaan

Selanjutnya dgn banyak sekali perbedaan kebudayaan pula dapat menimbulkan terjadinya konflik antar individu, mampu pula antar kelompok. 

Nah pola pola kebudayaan yg berlainan akan menimbulkan pola pola kepribadian & pola perilaku yg berlainan pula di golongan masyarakat dengan-cara luas. 

Selanjutnya perbedaan budaya mampu membuat orang menjadi mempunyai sikap etnosentrisme, yakni sikap yg ditunjukkan pada kelompok lain bahwa kelompokya yg paling cantik, baik & yang lain. 

Disinilah pula mampu menjadi pemicu penyebab adanya sebuah terjadi konflik di penduduk . 

3. Akibat Adanya Perbedaan Kepentingan

Terakhir, lantaran adanya berbagai perbedaan kepentingan dr masing masing individu maupun kelompok. 

Perbedaan kepentingan akan menciptakan terjadi kompetisi sehingga dapat memicu terjadinya konflik yg memperebutkan potensi & saranan yg ada.

Itu yaitu jawaban pertanyaan, gampang-mudahan membantu ya adik-adik. Demikian pembahasan ihwal Teori Konflik Thomas Hobbes.

Penulis : Nadia Safitri

Referensi :

Kasim, Fajri M. Abidin Nurdin. 2015 “Sosiologi Konflik & Rekonsialisasi: Sosiologi Masyarakat Aceh”. Nanggroe Aceh Darussalam: Unimal Press