Teori Kontrol Sosial Travis Hirchi : Faktor Penyebab Kejahatan, Contohnya

–  Apa perspektif atau pandangan dr Teori Kontrol Sosial Travis Hirchi : Faktor Penyebab Kejahatan, Contohnya di penduduk ?

Dimana makin pesatnya pertumbuhan teknologi, makin beragam pula modus kejahatan yg terjadi di masyarakat. 

Beragamnya agresi kejahatan yg terjadi menuntut para ilmuwan untuk mengkaji fenomena tersebut, salah satunya Travis Hirchi.

Mau tahu bagaimana perspektif ini mengkaji perilaku kejahatan? Simak terus pemaparan bahan di bawah ini.

Sekilas Mengenal Tokoh atau Ahli Travis Hirchi

Sudah pernah mendengar atau membaca langsung hasil karya dr tokoh & hebat Travis Hirchi ? Nah dia, Travis Hirchi (1969), selaku penggagas teori kendali sosial.

Ia beropini bahwa perilaku kriminal ialah kegagalan-kegagalan kelompok sosial konvensional mirip keluarga, sekolah, sahabat untuk mengikatkan atau terikat dgn individu. 

Artinya bahwa alasan dr teori kendali sosial adalah bahwa individu tak dilihat sebagai orang yg dengan-cara intrinsik patuh pada aturan.

Namun menganut segi pandangan anti-tesis di mana orang mesti berguru untuk melaksanakan tindak pidana. 

Pendapat ini, didasarkan pada bahwa kita semua dilahirkan dgn kecenderungan alami untuk melanggar aturan aturan.

Penjelasan Teori Kontrol Sosial

Dalam hal ini, teori kontrol sosial menatap bahwa delinkuen selaku konsekuensi logis dr kegagalan seseorang untuk menyebarkan larangan-larangan ke dlm kepada sikap melanggar hukum. 

Menurut teori kendali sosial, kenakalan di kelompok remaja disebut sebagai “deviasi primer” yg maksudnua individu melakukan perbuatan kriminal disebabkan oleh:

1. Deviasi dengan-cara periodik/jarang.

2. Dilakukan tanpa organisir atau tanpa cara yg terstruktur/lihai.

  Contoh Perubahan Sosial, Beserta Penjelasan Teori Sosiologinya

3. Si pelaku tak menatap dirinya sebagai pelaku/pelanggar.

4. Pada dasarnya hal yg dilaksanakan itu, wajib dipandang sebagai deviasi oleh yg berwajib.

Menurut teori kontrol sosial, penyebab terjadinya kejahatan yakni lemahnya ikatan sosial individu atau ikatan sosial dgn masyarakat, atau macetnya integrasi sosial. 

Kelompok – kelompok yg lemah ikatan sosialnya (contohnya kelas bawah) cenderung melakukan pelanggaran aturan karena merasa sedikit terikat dgn peraturan konvensional. 

Perspektif ini yaitu perspektif yg terbatas untuk penjelasan delikuensi & kejahatan. 

Jika seseorang merasa erat dgn kelompok konvensional, sedikit sekali kecenderungan menyimpang dr aturan-aturan kelompoknya. 

Tapi bila ada jarak sosial selaku hasil putusnya ikatan, seseorang lebih merasa bebas untuk menyimpang.

Teori kontrol sosial memandang manusia selaku makhluk yg memiliki adab murni, oleh lantaran itu, insan memiliki kebebasan untuk memiliki sesuatu. 

Pada dasarnya, teori kendali sosial berusaha mencari jawaban kenapa orang melaksanakan kejahatan. 

Berbeda dgn perspektif lain, teori kendali tak lagi mempertanyakan kenapa orang melakukan kejahatan.

Tetapi berorientasi pada pertanyaan kenapa tak semua orang melanggar aturan atau kenapa orang taat pada hukum (Putranto, 2016).

Kemunculan Teori Kontrol Sosial

Teori kendali sosial muncul disebabkan oleh pertumbuhan ragam dlm kriminalitas. 

Pertama, adanya reaksi terhadap orientasi labelling & konflik yg kembali menilik tingkah laku kriminal. 

Kriminologi konservatif (sebagaimana pijakan teori ini) kurang menggemari new criminology & hendak kembali pada subjek semula, yakni pelaku/penjahat. 

Kedua, hadirnya studi tentang “criminal justice” di mana sebagai suatu ilmu gres telah mensugesti kriminologi menjadi lebih pragmtis & berorientasi pada metode. 

Ketiga, teori kontrol sosial sudah dikaitkan dgn sebuah teknik observasi baru, utamanya bagi tingkah laku anak/remaja, yakni selfreport survey.

Teori Kontrol Sosial untuk Mengkaji Contoh Fenomena Kenakalan Remaja

Pada periode berikutnya di tahun 1950-an beberapa ilmuwan menggunakan pendekatan teori kontrol untuk mengkaji fenomena kenakalan remaja. 

Pada tahun 1951, Albert J. Reiss Jr memadukan desain kepribadian & sosialisasi dgn hasil penelitian dr Aliran Chicago & menghasilkan teori Kontrol Sosial.

Menurut Reiss, terdapat tiga komponen kendali sosial dlm menerangkan kenakalan remaja, diantaranya yakni:

1. Kurangnya kontrol internal yg mencukupi selama masa belum dewasa.

2. Hilangnya kendali internal

3. Tidak adanya norma-norma sosial atau pertentangan antara norma-norma dimaksud keluarga, lingkungan sekitar & sekolah.

Berikutnya, Menurut Reiss ada dua macam kontrol sosial yaitu personal control & social control. 

Personal control ialah kemampuan seseorang untuk menahan diri supaya tak mencapai kebutuhannya dgn cara melanggar norma-norma yg ada di penduduk . 

Sementara social control ialah kemampuan kelompok sosial atau forum-forum di masyarakat dgn melaksanakan norma-norma atau peraturan-peraturan menjadi efektif. 

Pada tahun 1957, Jackson Toby mengartikan “Commitment’ yakni individu sebagai kekuatan yg sungguh menetukan dlm membentuk sikap kendali sosial (Siahaan & Margareth, 2019).

Sementara itu, F. Ivan Nye dlm tulisannya yg berjudul Family Relationship and Deliquent Behavior (1958), mengemukakan bahwa teori kontrol sosial.

Tidak selaku sebuah klarifikasi lazim ihwal kejahatan melainkan penjelasan yg bersifat kasuistis. 

F. Ivan Nye pada hakikatnya tak menolak adanya unsur-unsur psikologis , di samping unsur subkultur dlm proses terjadinya kejahatan. 

Menurut F. Ivan Nye sebagian masalah delinkuen disebabkan oleh campuran antara hasil proses belajar dgn kontrol sosial yg tak efektif. 

Delinkuen atau biasa yg disebut sebagai kejahatan dikerjakan oleh keluarga.

Karena keluarga merupakan daerah terjadinya pembentukan kepribadian, internalisasi, orang mencar ilmu hal baik & buruk dr keluarga.

Hal ini pula disebabkan karena keluarga merupakan sosialisasi pertama yg diterima oleh anak. 

Apabila internal & eksternal kendali lemah, alternatif untuk mencapai tujuan terbatas, maka terjadilah delinkuen.

Hal ini merupakan sesuatu yg jarang terjadi. F. Ivan Nye beropini bahwa manusia diberi kendali supaya tak melakukan pelanggaran.

Oleh karena itu proses sosialisasi yg adequate (memadai) akan meminimalisir terjadinya delikuensi. 

Sebab, di sinilah dilakukan proses pendidikan terhadap seseorang yg diajari untuk melaksanakan pengekangan cita-cita (impulse). 

Di samping itu, faktor internal & eksternal kontrol pula harus kuat, serta dgn ketaatan terhadap aturan (law – abiding).

  Teori Hegemoni Antonio Gramsci dan Contoh Kasusnya

Empat Tipe Kontrol Sosial Menurut F Ivan Nye

Menurut F. Ivan Nye, ada empat tipe kontrol sosial, diantaranya:

1. Kontrol pribadi yg diberikan tanpa menggunakan alat pembatas & hukum.

2. Kontrol internalisasi yg dilakukan dr dlm diri dengan-cara sadar.

3. Kontrol tak langsung yg berhubungan dgn pengenalan (kenali) yg kuat dgn orang tua & orang-orang yg bukan perilaku kriminal lainnya.

4. Ketersediaan sarana -sarana & nilai-nilai alternatif untuk mencapai tujuan.

Selain itu, ada beberapa elemen yg ahrus diamati dlm teori kontrol sosial, antara lain:

1. Attachment (kasih sayang)

2. Commitment (keterikatan seseorang pada subsistem)

3. Involvement (keterlibatan)

4. Beliefs (keyakinan)

Kelebihan & Kelemahan Teori Kontrol Sosial

Teori kendali sosial memiliki sejumlah keunggulan & kekurangan, berikut kelemahannya berorientasi pada:

1. Teori ini berusaha menerangkan kenakalan remaja & bukan kejahatan oleh orang remaja

2. Teori ini meletakkan perhatian cukup akil balig cukup akal pada sikap, cita-cita & tingkah laris yg meski menyimpang sering merupakan tingkah laris orang remaja.

3. Ikatan sosial (social bond) dlm teori values, belief, norma & attitudes tak pernah dengan-cara jelas didefinisikan

4. Kegagalan dlm menerangkan peluang insiden yg menghasilkan lebih tidaknya social bond.

Sedangkan kekuatan/keunggulan kontrol sosial terletak pada aspek-faktor: teori ini dapat diuji dengan-cara empiris oleh banyak akademisi seperti Wiatrowski, Griswold, & Roberts; 

Toeri kendali sosial merupakan salah satu teori kontemporer yg memiliki pesona kokoh dlm hal mendorong observasi-penelitian yg berguna.

Nah, itu tadi sekilas pemaparan singkat mengenai kajian teori kendali sosial dlm mengkaji Penyebab Perilaku Jahat Yang Terjadi Di Masyarakat.

Demikianlah pembahasan tentang topik bahan mengenai Teori Kontrol Sosial Travis Hirchi : Faktor Penyebab Kejahatan, Contohnya di penduduk .

Penulis Artikel : Hussein Ruslan Rafsanjani, Mahasiswa Prodi/Jurusan Sosiologi Universitas Riau 

Sumber Referensi Sosiologi.Info:

Putranto, R. (2016). Kenakalan Remaja di Perkotaan (Studi Tentang Hubungan Antara Interaksi Sosial Antarteman Sebaya & Kontrol Sosial Sekolah Di SMPN Terbuka Surabaya). Https://Www. Journal. Unair. Ac. Id., 1–18.

Siahaan, S. B., & Margareth, M. (2019). Kajian Perilaku Seks Bebas dlm Perspektif Teori Kontrol Sosial Travis Hirschi Di Wilayah Beji Depok. Jurnal Anomie, 1(1).