TEORI MENULIS : Pengertian Menulis, Unsur, & Manfaat
Menulis yakni menurunkan, menirukan atau melukiskan lambang-lambang grafik yg menggambarkan suatu bahasa yg dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain tersebut mampu membaca lambang-lambang grafik tersebut, sehingga mereka mampu mengetahui bahasa & citra grafik itu (Tarigan, 1985: 2). hal ini sejalan dgn Abdurrahman & Waluyo (2000: 23) bahwa, menulis adalah penggambaran visual tentang asumsi, perasaan, & pandangan baru dgn memakai bahasa tulis untuk kebutuhan komunikasi atau memberikan pesan tertentu.
Memiliki kesanggupan menulis pastinya memungkinkan manusia mengkomunikasikan pandangan baru, penghayatan & pengalaman pada orang lain. Kemampuan menulis ini dimiliki lewat latihan & tutorial yg intensif yg sudah mesti dilatihkan di sekolah dasar.
Pengertian menulis pula dikemukanan oleh Suparno & Yunus (2007: 4) bahwa “menulis yaitu kegiatan memberikan pesan dgn memakai tulisan selaku medianya”.
Dengan demikian jelaslah antara menulis & melukis lambang-lambang grafik sangat berlainan. Menurut Tarigan (1985: 24) bahwa:
Seseorang menulis bukan cuma melukiskan lambang-lambang grafik bahasa tertentu namun orang tersebut harus mengetahui makna dr lambang-lambang grafik tersebut. Sedangkan orang yg melukiskan lambang-lambang grafik tak dituntut harus mengerti arti dr lambang-lambang grafik yg dilukiskannya, alasannya adalah lukisan bukan untuk dibaca orang lain melainkan untuk dinikmati keindahannya.
Menulis dapat dibilang sebagai suatu proses berfikir & menuangkan asumsi itu dlm bentuk karangan. Menurut Hernowo menulis yaitu melahirkan perasaan atau pikiran dgn tulisan. Dengan demikian menulis yakni serangkaian kegiatan untuk mengemukakan pendapat atau pandangan baru atau gagasan dlm bentuk lambang bahasa tulis agar mampu dibaca oleh orang lain. Dalam menulis diperlukan adanya kompleksitas kegiatan untuk menyusun karangan dengan-cara baik alasannya adalah melibatkan cara berfikir yg terorganisir & berbagai patokan yg berkaitan dgn teknik penulisan. Persyaratan tersebut yaitu: (1) adanya kesatuan pemikiran ; (2) penggunaan kalimat yg jelas; (3) paragraf disusun dgn baik; (4) penerapan kaidah ejaan yg benar; (5) penguasaan kosa kata yg mencukupi. Berdasarkan uraian tersebut di atas, mampu didefinisikan menulis yaitu serangkaian proses kegiatan yg kompleks yg memerlukan tahapan-tahapan & menuangkannya ke dlm bentuk tulisan sehingga pembaca mampu memahami isi dr gagasan yg disampaikan.
Unsur-Unsur Menulis
Dalam bikin suatu tulisan, diharapkan beberapa unsur yg mesti diamati. Menurut The Liang Gie, unsur menulis terdiri atas pemikiran , tuturan, tatanan & wahana.
- Gagasan
Topik yg berupa pendapat, pengalaman atau pengetahan seseorang. Gagasan tergatung pada pengalaman masa kemudian atau pengetahuan seseorang.
- Tuturan
Merupakan pengugkapan pemikiran yg dapat dipahami pembaca. Ada bermacam-macam tuturan, antara lain: deskripsi, persuasi, narasi, argumentasi & eksosisi.
- Tatanan
Tatanan ialah aturan yg harus diindahkan tatkala mengungkapkan ide. Berarti menulis tak sekedar menulis, mesti mengindahkan aturan-aturan dlm menulis, contohnya penggunaan ejaan yg tepat
- Wahana
Wahana pula sering disebut dgn alat. Wahana berbentukgramatika, kosakata & retorika (seni menggunakan bahasa). Pada penulis pemula, wahana sering menjadi masalah. Mereka menggunakan kosakata, gramatika & retorika yg masih seerhana & terbatas. Untuk menangani hal tersebut penulis harus memperkaya yang belum dikenali artinya. Seorang penulis harus bersungguh-sungguh menulis & membaca.
Dari uraian di atas, mampu diketahui bahwa unsur-unsur menulis terdiri atas pengungkapan gagasan, tuturan yg dipakai penulis dlm memberikan tulisannya, tatanan dlm penulisan & wahana yg berupa kosakata & gramatika. Di mana untuk menciptakan goresan pena deskipsi yg baik haruslah meliputi seluruh unsur-unsur tersebut.
Tujuan Menulis
Abdurrahman & Waluyo (2000: 223) menyatakan bahwa “tujuan menulis siswa di sekolah dasar untuk menyalin, mencatat, & melaksanakan sebagian besar tugas-tugas yg diberikan di sekolah dgn harapan melatih keahlian berbahasa dgn baik”. Graves (dalam Akhadia, 1991 : 14-15) menyatakan bahwa, dgn menguasai keterampilan menulis siswa mampu:
(1) meningkatkan kecerdasannya, (2) menyebarkan daya inisiatif & kreatif, (3) menumbuhkan keberanian & (4) dapat mendorong motivasi anak untuk mencari & memperoleh informasi.
Dari beberapa tujuan menulis di atas, tampakbahwa menulis yaitu salah satu kemampuan yg mutlak mesti dimiliki oleh anak sekolah dasar, setelah keahlian menyimak & berbicara. Syafe’ie (1989: 256) menyatakan bahwa, kesanggupan & kemampuan baca tulis mesti segera dikuasai oleh siswa alasannya adalah kesanggupan & keahlian ini dengan-cara eksklusif berkaitan dgn seluruh kegiatan proses mencar ilmu mengajar di sekolah dasar.
Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian acara yg fleksibel. Rangkaian aktivitas yg fleksibel tujuannya meliputi pra menulis, menulis draf, revisi penyuntingan, & publikasi atau pembahasan. Perkembangan anak dlm menulis permulaan pula terjadi dengan-cara perlahan-lahan, dlm tahap ini anak perlu mendapat tutorial dlm mengetahui & menguasai cara mentransfer pikiran kedalam tulisan.
Manfaat Menulis
Menulis ialah suatu kegiatan yg mempunyai banyak manfaat yg mampu dirasakan oleh penulis itu sendiri. Menurut Akhadyah, ada beberapa manfaat menulis, antara lain:
- Dengan menulis mampu lebih mengenali kesempatanyg ada pada diri yg berhubungan dgn permasalahan yg sedang ditulis.
- Melalui menulis, dapat berbagi berbagai pemikiran yg ingin dikemukakan dlm tulisan dlm bentuk teks.
- Dari menulis, dapat memperluas wawasan kesanggupan dlm berfikir, baik dlm bentuk teoritis maupun dlm berfikir terapan.
- Permasalahan yg kabur, mampu diterangkan & dipertegas lewat kegiatan menulis.
- Melalui tulisan, mampu menilai gagasan sendiri dengan-cara objektif.
- Dengan menulis, dapat memotivasi diri untuk berguru & membaca lebih giat. Penulis menjadi penemu atau pemecah persoalan, bukan hanya sekedar menjadi penyadap keterangan dr orang lain.
- Dengan menulis mampu membiasakan diri untuk berfikir & berbahasa dengan-cara tertib.
- Memperluas & meningkatkan pertumbuhan kosa kata.
- Meningkatkan kelangsungan tulis menulis & menyusun kalimat
- Sebuah karangan pada hakikatnya berafiliasi bahasa & kehidupan.
- Kegiatan tulis menulis meningkatkan kemampuan untuk pengaturan & pengorganisasian.
- Mendorong kandidat penulis terbiasa menyebarkan suatu gaya penulisan pribadi & sudah biasa mencari pengorganisasian yg sesuai dgn gagasannya sendiri.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa dgn menulis, kita dapat mengenali peluangpribadi yg ada pada diri kita. Penulis akan mengetahui sampai di mana pengetahuan yg dikuasai perihal topik yg akan dtulis. Untuk lebih memantapkan hasil tulisannya, penulis harus mampu meningkatkan pemahaman & pengetahuannya wacana topik yg ingin ditulis tersebut.
Menulis karangan sederhana pada dasarnya dituntut untuk menyanggupi beberapa kriteria dasar yg nyaris sama dikala kita ingin menulis karangan yg rumit. Dalam menulis sederhana diharapkan adanya pemilihan topik, membatasinya, membuatkan ide, menyajikannya dlm paragraf atau kalimat yg tersusun dengan-cara logis, & sebagainya. Walaupun demikian, kesanggupan menulis bukan hanya dimiliki oleh orang yg berbakat saja. Kemampuan menulis mampu dimiliki oleh semua orang yg mau bersungguh-sungguh dlm berlatih & berencana mengungkapkan gagasanya dlm bentuk tulisan.
Referensi Buku Pengertian Menulis, Unsur, & Manfaat
[1] Yeti Mulyati, Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), hal. 53
[2] Hernowo, Mengikat Makna, (Bandung: Kaifa, 2002), hal. 116
[3] The Liang Gie, Pengantar Dunia Karang Mengarang. (Yogyakarta: Liberty, 1992), hal. 17
[4] Sabarti Akhadiyah, et. All., Pembinaan Menulis Bahasa Indonesia. (Jakarta: Erlangga, 1994), hal. 1-2