Jakarta – Pembangunan ekonomi yg digeluti oleh orang Tionghoa Hokkien & berada pada kawasan yg memiliki nilai terhadap budaya ekonomi dlm faktor kehidupan sosial masyarakat disana, pastinya memiliki nilai kepada pergantian pada masyarakat pribumi.
Pada tahun 1980an yg dimengerti dgn adanya budaya kota dlm menyaksikan berbagai hal terkait dgn peristiwa krisis ekonomi 1999, & pertentangan atau kerusuhan terjadi, maka mempunyai nilai kepada urbanisasi, & sistem ekonomi Tionghoa Hokkien.
Urbanisasi politik ekonomi terjadi sejumlah wilayah tergolong di Pontianak, & Negara yg memperlihatkan jalan terhadap jalan yg ditentunya pada Negara. Hal ini menjelaskan tatkala ekonomi dikuasai oleh Tionghoa – pribumi, & ketidakmaluan mereka terhadap politik ekonomi dipraktekkan, di Indonesia.
Ketika hal ini dimengerti adanya pembangunan insan pada kelas sosial kebawah awalnya, atau hasil pembuangan, & kelas sosial kebawah, & para imam di sini, maka terlihat disadari bagaimana mereka hidup dgn aneka macam kedok agama kristiani mereka di Indonesia, dgn karakteristik masyarakat Tionghoa Indonesia tanpa moral.
Hal ini menerangkan bahwa berbagai pengalaman ekonomi – pribumi & Tionghoa – pribumi dgn kelas sosial yg menempel pada dinamika budaya sosial, & iktikad, menjelaskan adanya desain kekuasaan – Pasar & kelompok penekan menerangkan banyak sekali fase kehidupan sosial yg melekat pada budaya & hukum serta dogma.
Pakar mahir heurematik dlm mengetahui berbagai insiden & acuan & agama pastinya mempunyai nilai yg berlawanan kepada pengertian kekuasaan – pasar & golongan penekan dlm hal ini memberika ruang keyakinan bagi mereka dlm kesehatan mental, & menyembuhkan yaitu proses pembebasan yg mempunyai arti emansipasi.
Ideologi Marx dlm hal ini tentunya menerangkan keadaan heurematik kritis yg terjadi pada tahun 1999 di Jakarta, menjadi awal dr studi perihal pengertian dlm metode pemahaman psikoanalistis dlm kritik ideology.
Tugas dlm hal ini seorang komunikasi maka menjelaskan adanya kristikus ideology dlm suatu kedewasaan dlm bentuk tata cara pengertian agama & akidah & pula refleksi dlm setiap pertentangan etnik yg digerakan oleh kepentingan emansipatoris.