Tipe Macam Bentuk Jenis Pola Asuh Orang Tua dan Cirinya

Penulis : Alumnus Sosiologi Universitas Riau (Unri), Sandewa Jopanda

– Masa pandemi ini memberikan perubahan dlm sistem pendidikan dunia. Pembelajaran tatap muka sekarang bahkan diganti dgn pembelajaran online.

Dan sebagian menggabungkannya biar masyarakat selaku orang bau tanah & belum dewasa selaku akseptor didik tak lantas terkejut. 

Kondisi tersebut mengharuskan orang renta mengerti bahwa sosialisasi & pola asuh mereka akan berdampak pada anaknya. 

Hal tersebut pula akan menghipnotis karakter, kepribadian, sikap, bahkan adaptasi anaknya kepada sekitar. 

Apa sebenarnya pola asuh itu? Bagaimanakah bentuknya? 

Definisi Pola Asuh

Pola asuh merupakan frasa yg berasal dr kata pola & asuh. KBBI mendefinisikan pola sebagai tata cara atau cara kerja & asuh mempunyai arti menjaga (merawat & mendidik); membimbing (membantu, melatih, & sebagainya) supaya bisa bangun sendiri (Alwi dkk, 2002). 

Menilik arti ini, kita mampu menyimpulkan setidaknya ada dua pihak yg terlibat yakni, pengasuh & yg diasuh. 

Dalam kehidupan kita bisa mengambil acuan di keluarga. Seperti di awal artikel. Orang bau tanah selaku pengasuh & anak selaku figur yg diasuh. 

Pola Asuh Orang Tua

Shochib (1998) beropini pola asuh orang bau tanah iaaah upaya orang renta yg diaktualisasikan pada penataan lingkungan fisik.

Lingkungan sosial internal & eksternal, pendidikan internal & eksternal, obrolan dgn anak-anaknya, suasana psikologis.

Sosial budaya, perilaku yg ditampilkan didepan anak, kendali sikap anak, & pula memilih nilai akhlak selaku dasar bertingkah. 

  Cara Pendaftaran SNMPTN 2022 di LTMPT : Syarat, Tahapan, Tips Lulus

Pola asuh orang bau tanah menurut Casmini (dalam Novitasari, 2014) yakni cara orang tua memperlakukan, mendidik, membimbing.

Mendisiplinkan & melindungi anaknya dlm mencapai proses kedewasaan serta membentuk norma-norma yg diterima dengan-cara biasa di penduduk . 

Pola asuh orang tua sangat mempunyai pengaruh pada perkembangan anak, sehingga diharapkan pola asuh yg tepat untuk diterapkan dlm kehidupan keluarga. 

Sosiologi meninjau keluarga selaku unit terkecil dlm masyarakat (Soekanto, 2017). Refleksi inilah yg menunjukkan adanya kajian atas keluarga. 

Banyak penelitian perihal keluarga dlm kajian-kajian sosiologi keluarga mengambil pola asuh selaku temanya. 

Lalu apa sajakah bentuk-bentuk pola asuh orang tua?  

Bentuk Pola Asuh Orang Tua

Diana Baumrind pemerhati anak, keluarga, & pula psikolog klinis asal amerika menyebutkan 4 tipe pola asuh, yakni authoritative parenting, authoritarian parenting, permissive parenting, & neglectful parenting (Arnet, 2007).

Namun sebagian orang hanya mengenal 3 bentuk utama dr pendapatnya, yakni authoritative parenting (demokratis), authoritarian parents (adikara), & permissive parents (permisif).

Tipe pola asuh yg dikemukakan oleh Baumrind memiliki kesamaan dgn Hurlock & pula Hardy & Heyes (Ayun, 2017). Pola asuh permisif, demokratis, & otoriter. 

Ketiganya memiliki perbedaan yg mendasar & pasti memiliki dampak yg berbeda pula. 

Ada 3 tipe ini dikarenakan telah mewakili nyaris semua pendapat mahir & telah banyak dipakai para peneliti. 

Berikut pembagian terstruktur mengenai 3 tipe pola asuh orang bau tanah, yaitu

1. Pola Asuh demokratis  

Dari namanya kita bisa memperkirakan pola asuh ini. Dimana ada keleluasaan & peluang yg leluasa namun tetap dikelola oleh orang renta dlm komunikasi. 

Orang tua tak lantas mengajarkan anak untuk tak bergantung namun pula tak menolak apabila ada unek-unek dr anak-anaknya. 

  5 Manfaat Ilmu Sosiologi dalam Masyarakat

Dariyo (2011) menyatakan pola asuh demokratis merupakan adonan dr pola asuh permisif & sewenang-wenang dgn tujuan menyeimbangkan pemikiran, sikap & langkah-langkah antara anak & orang bau tanah. 

Beberapa ciri orang tua yg menerapkan pola asuh demokratis atau authoritative sebagai berikut (Yatim & Irwanto, 1991), yakni :

>Komunikasi yg baik

>Senang diskusi dgn anak 

>Siap mendengar ganjalan anak 

>Memberi tanggapan 

>Tidak kaku/luwes. 

2. Pola Asuh adikara 

Pola Asuh Otoriter berposisi sentral yg mana segala ucapan/perkataan, kehendak orang renta harus dianggap sebagai kriteria (Dariyo, 2011). 

Maka, orang bau tanah tak segan menerapkan hukuman pada anak sebagai polanya. 

Yatim & Irwanto (1991) pun menunjukkan ciri-ciri orang tua yg melaksanakan pola ini pada anak-anaknya, yaitu :

>Kurang baik berkomunikasi 

>Sangat berkuasa (dominan)

>Suka menghukum 

>Selalu menertibkan 

>Memaksa, dan

>Kaku.  

3. Pola Asuh Permisif 

Pola asuh ini kebalikan dr pola asuh absolut. Dimana kebebasan anak terlalu berlebihan & orang renta jarang menawarkan hukuman. 

Dariyo (2011) pula menyebut kan hal yg sama dlm pendapatnya, bahwa pola asuh permisif ini ditandai.

Dengan orang tua yg justru merasa tak peduli & condong memberi kesempatan serta kebebasan dengan-cara luas pada anaknya. 

Memang anak mesti diberikan keleluasaan semoga mampu menjadi kreatif & bisa memecahkan masalahnya sendiri.

Tetapi terlalu bebas akan malah akan memiliki pengaruh pada abjad anak. Kekurangan kasih sayang & pula perhatian akan menjadikannya sudah biasa sesuka hati.  

Ciri orang renta berpola asuh permisif berdasarkan Yatim & Irwanto (1991) sebagai berikut :

>Kurang membimbing 

>Kontrol yg rendah terhadap anak

>Tidak pernah menghukum ataupun memberi ganjaran pada anak 

>Anak lebih mayoritas & berperan daripada orang bau tanah 

  10 Judul Skripsi Sosiologi di Masa Pandemi, Ini Contohnya

>Tidak kaku, terlalu bebas. 

Itulah beberapa pola asuh orang renta. Idealnya orang renta mesti menginternalisasi nilai-nilai & norma yg baik pada anak. 

Keluarga pun mesti menjalankan fungsi-fungsi sebagai bumbu keharmonisan (mampu dilihat di artikel 8 fungsi keluarga). 

Pola asuh sungguh penting untuk kemajuan anak jadi, jangan sampai salah menerapkan pola asuh ya. Semoga memperbesar wawasan! 

Sumber Referensi:

Alwi, Hasan dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka

Arnet, J. J. 2007. Encycolpedia of Children Adolescents and the Media. London: Sage Publications

Ayun, Q. 2017. “Pola Asuh Orang Tua Dan Metode Pengasuhan Dalam Membentuk Kepribadian Anak”. ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 5(1). Hlm. 102-122.

Dariyo, Agoes. 2011. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: PT. Refika Aditama.

Novitasari, P. P. 2019. “Pola Asuh Orang Tua Tunggal dlm Menunjang Perkembangan Kecerdasan Emosional pada Anak Usia Dini di Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, Provinsi Banten.” Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus), 4(2). Hlm. 190-198

Soekanto, Soerjono. 2017. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press 

Shochib, M. 1998. Pola Asuh Orangtua Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta: Rineka Cipta

Yatim, D.I. & Irwanto. 1991. Kepribadian, Keluarga, & Narkotika: Tinjauan Sosial Psikologis. Jakarta: Arcan.