apa bahu-membahu keperluannya.
“O, Tuanku, ini orang dr desa saya. Ia seorang petani yg cuma memiliki seekor kerbau. Tetapi, datang-datang kerbau itu tadi malam dicuri orang!”
“O, jadi kecurian! Baik, silakan kalian menunggu dahulu alasannya adalah saya akan sarapan lebih dahulu. Selesai makan pagi saya akan pergi ke tempat tinggal Tuan Zoetsuiker yg pula sedang kecurian. Nanti siang, jikalau saya sudah pulang, kamu boleh melaporkan lagi. Sudah!”
Begitulah jawaban Tuan Asisten Wedono. Ia sungguh tergopoh-gopoh & sungguh cepat tatkala mengorganisir masalah Tuan Administratur, tetapi ia menatap kecil masalah Seoeket. Bahkan, ia disuruh menanti terlebih dulu. Perbuatan seperti ini memang tak aneh alasannya adalah seorang administratur kelas sosialnya sama dgn pembesar mirip Asisten Wedono.
Kutipan novel tersebut menceritakan
Seseorang yg diperlakukan tak adil cuma lantaran perbedaan status sosial.
Pembahasan:
Kutipan novel tersebut menceritakan tokoh Soeket yg dikirim oleh tokoh Lurah untuk melaporkan pencurian yg gres dialaminya pada tokoh Tuan Asisten Wedono. Akan tetapi, sesampainya di tempat tokoh Tuan Asisten Wedono, tokoh Soeket justru tak digubris. Tokoh Tuan Asisten Wedono justru sibuk mengurus perkara pencurian yg dialami oleh Tuan Zoetsuiker. Tokoh Soeket diperlakukan tak adil karena status sosialnya yg cuma seorang petani.