Uang Fiat : Pengertian-Sejarah serta Fungsinya

Pengertian Uang Fiat

Uang fiat adalah mata duit yg dikeluarkan pemerintah yg tak didukung oleh komoditas fisik, mirip emas atau perak, melainkan oleh pemerintah yg mengeluarkannya. Nilai uang kertas diturunkan dr kekerabatan antara penawaran & undangan & stabilitas pemerintah penerbit, bukan dr nilai komoditas yg mendukungnya. 

Sebagian besar mata uang kertas modern adalah mata duit fiat, tergolong rupiah, dolar, euro, & mata duit global utama yang lain.

Istilah “fiat” yakni kata Latin yg sering diterjemahkan sebagai “itu akan menjadi” atau “biarkan itu dikerjakan.” Jadi mata uang fiat hanya mempunyai nilai sebab pemerintah menjaga nilai itu; tidak ada utilitas untuk duit fiat itu sendiri.

Mata duit fiat timbul tatkala pemerintah akan mencetak koin dr komoditas fisik yg berharga, seperti emas atau perak, atau mencetak uang kertas yg dapat ditukarkan dgn sejumlah komoditas fisik. Fiat, bagaimanapun, tak dapat diubah & tak dapat ditebus hanya sebab tak ada komoditas dasar yg mendukungnya.

Karena uang fiat tak terkait dgn cadangan fisik, mirip cadangan emas atau perak nasional, duit tersebut berisiko kehilangan nilainya alasannya inflasi atau bahkan menjadi tak berharga jikalau terjadi hiperinflasi. Dalam beberapa kasus hiperinflasi terburuk , seperti di Hongaria segera sesudah Perang Dunia II, tingkat inflasi dapat berlipat ganda dlm satu hari.

Selanjutnya, bila orang kehilangan kepercayaan pada mata duit suatu negara, duit itu tak akan lagi mempunyai nilai. Ini jauh berlawanan dr mata uang yg disokong oleh emas, misalnya; itu memiliki nilai intrinsik alasannya permintaan emas dlm tambahan & dekorasi serta pengerjaan perangkat elektronik, komputer, & kendaraan dirgantara.

Sejarah Uang Fiat

Uang fiat berasal dr Cina pada kala ke – 10 , utamanya pada dinasti Yuan, Tang, Song, & Ming. Pada Dinasti Tang (618-907), ada permintaan yg tinggi untuk mata duit logam yg melampaui pasokan logam mulia. Orang-orang sudah terbiasa dgn penggunaan nota kredit, & mereka siap mendapatkan potongan kertas atau draft kertas.

Kekurangan koin memaksa orang untuk mengganti dr koin ke duit kertas. Selama Dinasti Song (960-1276), ada bisnis yg meningkat pesat di wilayah Sichuan yg menyebabkan kekurangan uang tembaga. 

Pedagang mulai mengeluarkan catatan pribadi yg dilindungi oleh cadangan moneter, & itu dianggap selaku alat pembayaran yg sah pertama. Uang kertas menjadi satu-satunya alat pembayaran yg sah di Dinasti Yuan (1276-1367), & penerbitan uang kertas diberikan pada Kementerian Keuangan selama Dinasti Ming (1368-1644).

Negara barat mulai memakai duit kertas pada  periode ke – 18. Koloni Amerika, Prancis, & Kongres Kontinental mulai mengeluarkan tagihan kredit yg digunakan untuk melaksanakan pembayaran.

  Awal Mula Globalisasi di Indonesia yang Perlu dipahami

Pemerintah provinsi mengeluarkan nota yg akan digunakan pemegangnya untuk mengeluarkan uang pajak pada pihak berwenang. Penerbitan tagihan kredit yg terlalu banyak menjadikan kontroversi karena bahaya inflasi.

Di beberapa kawasan, mirip New England & Carolina, duit kertas terdepresiasi dengan-cara signifikan & terjadi kenaikan harga komoditas sebab duit kertas kehilangan nilainya. Selama perang, negara-negara beralih ke mata uang fiat untuk melestarikan nilai logam mulia mirip emas & perak. 

Misalnya, Pemerintah Federal Amerika Serikat beralih ke bentuk mata duit fiat yg disebut sebagai “Greenbacks” selama Perang Saudara Amerika. Pemerintah menghentikan konvertibilitas duit kertasnya menjadi emas atau perak selama perang ini.

Pada awal era ke -20, pemerintah & bank telah berjanji untuk membolehkan konversi uang kertas & koin menjadi komoditas nominal sesuai ajakan. Namun, tingginya biaya Perang Saudara Amerika & kebutuhan untuk membangun kembali ekonomi memaksa pemerintah untuk membatalkan penebusan.

Perjanjian Bretton Woods dicapai dlm konferensi puncak tahun 1944 yg diadakan di New Hampshire, AS di suatu situs dgn nama yg sama. memutuskan nilai satu troy ounce emas menjadi 35 Dolar Amerika Serikat. 

Namun, pada tahun 1971, Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon, memperkenalkan serangkaian tindakan ekonomi termasuk membatalkan konversi eksklusif dolar menjadi emas sebab cadangan emas yg menurun. Sejak itu, sebagian besar negara sudah mengadopsi uang fiat yg mampu ditukarkan antara mata uang utama.

Fungsi Uang Fiat

Uang fiat berfungsi dgn baik selaku duit dlm perekonomian jikalau dapat menangani tiga peran penting: alat tukar, penyimpan nilai, & unit akun.

  1. Media pertukaran . Anda dapat menggunakannya untuk mengeluarkan uang barang & jasa tanpa menukar barang dgn barang seperti dlm transaksi barter. Anda hanya perlu mengeluarkan uang dr saku Anda untuk harga produk yg harus dibayar.
  2. Unit Akun.  Anda mampu menggunakan duit untuk menentukan nilai moneter barang, jasa, & transaksi lainnya. Saat memproduksi barang, Anda mampu memutuskan harga barang pada nilai nominal tertentu.
  3. Toko nilai. Anda mampu menggunakannya untuk menyimpan kekayaan. Di masa depan, Anda menghasilkan uang untuk berbagai transaksi. Singkat cerita, melalui duit, Anda mampu mentransfer kekayaan dikala ini ke masa depan. Untuk melakukannya, nilai duit mesti tetap stabil dr waktu ke waktu.

Fungsi duit kertas di atas berfungsi dgn baik kalau perekonomian dlm kondisi ideal. Masyarakat memiliki kepercayaan yg cukup terhadap kesanggupan mata uang untuk bertindak selaku alat pembayaran & menggunakannya dlm berbagai transaksi. Itu mesti disokong dgn kredit penuh dr pemerintah. Bank sentral mencetak & menjaminnya sebagai alat pembayaran yg sah untuk transaksi ekonomi. Juga, bank sentral mesti melindunginya dr pemalsuan & mengorganisir jumlah duit beredar dengan-cara bertanggung jawab.

Ketika mengalami ketidakstabilan ekonomi & politik, suatu negara mungkin melihat kepercayaan pada mata uangnya melemah. Misalnya, tatkala hiperinflasi tinggi, orang tak akan lagi mempercayai mata duit domestik.

Meskipun masih berfungsi selaku alat tukar & unit hitung, uang kertas tak cukup baik untuk menjalankan fungsi penyimpanan nilai. Daya beli uang untuk barang & jasa jatuh dlm waktu singkat, membuat orang tidak mau memegang uang.

Contoh Uang Fiat

Sebagaimana klarifikasi wacana uang fiat diatas, dimana duit fiat didukung sepenuhnya oleh pemerintah. Maka acuan dr duit fiat yakni uang kertas.

Cara Kerja Uang Fiat

Mata uang Fiat tak disokong oleh komoditas fisik apa pun, tetapi oleh keyakinan pemegangnya & kebajikan dr deklarasi pemerintah. Uang kertas berperan selaku media penyimpanan daya beli & alternatif dr tata cara tukar barang. Hal ini memungkinkan orang untuk berbelanja produk & jasa yg mereka butuhkan tanpa mesti memperdagangkan produk untuk produk, seperti halnya perdagangan tukar barang.

Karena kemampuannya untuk menyimpan daya beli, orang mampu bikin planning dgn mudah & menciptakan acara ekonomi khusus. Misalnya, bisnis yg bermasalah dgn perakitan ponsel mampu berbelanja perlengkapan baru, memberdayakan & mengeluarkan uang karyawan, & memperluas ke wilayah lain.

Nilai uang kertas tergantung pada bagaimana kinerja ekonomi suatu negara, bagaimana negara itu mengendalikan dirinya sendiri, & imbas dr faktor-faktor ini pada suku bunga. Sebuah negara yg mengalami ketidakstabilan politik kemungkinan akan memiliki mata uang yg melemah & harga komoditas yg meningkat, sehingga sukar bagi orang untuk membeli produk yg mungkin mereka perlukan.

Mata uang fiat berfungsi dgn baik tatkala masyarakat mempunyai kepercayaan yg cukup terhadap kesanggupan mata uang tersebut untuk bertindak selaku media penyimpanan daya beli. Juga mesti disokong oleh kredit penuh dr pemerintah yg memberikan keputusan & mencetaknya selaku alat pembayaran yg sah untuk transaksi keuangan.

Kelebihan & Kekurangan Uang Fiat

Keuntungan

Uang fiat berfungsi selaku mata duit yg baik jikalau mampu mengatasi peran yg dibutuhkan perekonomian suatu negara dr unit moneternya-menyimpan nilai, menyediakan akun numerik, & memfasilitasi pertukaran. Ini pula mempunyai seigniorage yang sangat bagus, yg mempunyai arti lebih ekonomis biaya untuk dibuat ketimbang mata duit yg terkait pribadi dgn komoditas.

Mata duit Fiat menjadi terkenal di periode ke-20 sebagian sebab pemerintah dan bank sentral berusaha untuk melindungi ekonomi mereka dr efek terburuk dr ledakan alami & kegagalan siklus bisnis. Karena duit kertas bukanlah sumber daya yg langka atau tetap mirip emas, bank sentral mempunyai kendali yg jauh lebih besar atas pasokannya, yg memberi mereka kekuatan untuk mengorganisir variabel ekonomi seperti pasokan kredit, likuiditas, suku bunga, & perputaran uang. 

Kekurangan

Krisis hipotek tahun 2007 dan krisis keuangan selanjutnya, bagaimanapun, marah kepercayaan bahwa bank sentral tentu bisa mencegah frustasi atau serius resesi dengan menertibkan jumlah uang beredar. Mata duit yg terikat dgn emas, misalnya, lazimnya lebih stabil ketimbang duit kertas alasannya adalah persediaan emas yg terbatas. 

  Jika C = 100 + 0,75 y, maka break even income akan mencapai

Ada lebih banyak peluang untuk membuat gelembung dgn duit kertas alasannya adalah persediaannya yg tak terbatas.

Perbedaan Uang Fiat dgn Uang Komoditas

Di masa kemudian, uang yang dibuat dr logam mulia seperti emas & perak. Itu yakni teladan uang komoditas. Beberapa komoditas lain yg dipakai adalah tembaga, biji kakao, garam, & merica. 

Komoditas uang mempunyai nilai intrinsik, yaitu penggunaan komoditas tersebut dlm kehidupan kita sehari-hari.

Demikian juga, kita semua sepakat bahwa emas & perak itu berharga. Kaprikornus, menjadikannya alat pembayaran masuk akal, & semua orang menerimanya. Juga, koin emas yaitu penyimpan nilai yg andal dgn umur simpan yg usang & risiko depresiasi yg kecil.

Di bawah tolok ukur emas, duit yg beredar ialah duit kertas & tak mempunyai nilai intrinsik. Namun, uang kertas ini pula berguna karena Anda dapat menukarnya dgn emas.

Setelah standar emas runtuh, duit kertas (fiat money) tak lagi ditopang oleh komoditas apa pun. Dengan demikian, duit fiat tak memiliki nilai intrinsik sebab kertas untuk membuatnya jauh lebih kecil dr nominal yg tertera pada uang kertas. Kami menganggapnya berguna karena pemerintah menjaminnya selaku alat pembayaran yg sah. Makara, semua orang mau menerima & menggunakannya dlm transaksi ekonomi.

Uang fiat mendukung stabilitas ekonomi alasannya adalah pemerintah mengontrol jumlah duit beredar. Dengan begitu, duit dapat menjaga nilainya dr waktu ke waktu.

Tapi, jika pemerintah mencetak terlalu banyak, contohnya untuk membayar utang, akan membahayakan stabilitas perekonomian. Peningkatan drastis dlm jumlah uang beredar menjadikan hiperinflasi. Daya beli uang untuk barang & jasa turun dgn cepat. Orang menjadi tak percaya & enggan memegang duit.

Itulah argumentasi mengapa, dlm ekonomi modern, fungsi fiskal & moneter beroperasi dengan-cara terpisah. Pemerintah nasional menjalankan fungsi fiskal (mengatur pajak, pengeluaran pemerintah, & utang nasional). Sedangkan fungsi moneter (yang mengendalikan jumlah duit beredar) berada di bawah kendali otoritas moneter atau bank sentral.

Kesimpulan

Uang fiat ialah mata duit tanpa nilai intrinsik namun merupakan alat pembayaran yg sah dlm suatu perekonomian. Contoh duit fiat yakni uang kertas. 

Nilai nominal duit kertas adalah apa yg Anda lihat, & itu timbul di atas kertas. Sementara itu, nilai bekerjsama yakni berapa banyak barang atau jasa yg mampu dibeli dengannya.

Uang Fiat menjadi terkenal pada tahun 1971 setelah Presiden AS Richard Nixon memperkenalkan undang-undang yg menghentikan konversi dolar AS menjadi emas. Pada tahun 1976, Amerika Serikat dengan-cara resmi mengadopsi uang kertas murni & meninggalkan tolok ukur emas. Sejak itu, uang kertas terus bertambah penggunaannya.

Saat ini, sebagian besar negara memakai uang kertas berbasis kertas. Tidak mirip duit komoditas, mata uang fiat tak dapat dikonversi menjadi emas.