Uraikan Hal Hal yang Dapat Memperkuat dan Memperlemah Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

– Uraikan Hal Hal yg Dapat Memperkuat & Memperlemah Persatuan & Kesatuan Bangsa Indonesia.

Inilah kunci jawaban alternatif uji kompetensi bab 6 halaman 204 kelas 11 SMA, MA, SMK, MAK. Dikutip dr buku Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan.

Kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Diterbitkan oleh Pusat Kurikulum & Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud RI.

Mari simak pembahasannya dibawah ini ya adik adik. Usahakan untuk mampu mengerjakannya dgn kemampuan sendiri dahulu ya.

Sebelum membaca jawaban alternatif & menggunakan jawaban ini. Karena jawaban ini hanya untuk pemandu adik adik dlm berguru saja. 

Persatuan Penting Bagi Bangsa

Banyak negara yg berhasil keluar dr penjajahan setelah mereka mencapai persatuan diantara rakyatnya. 

Persatuan itu kemudian menjadi landasan untuk mencapai keadaan yg utuh tak terpisahkan. Akan namun persatuan & kesatuan itu pula dapat kembali pecah. 

Negara-negara yg contohnya pecah padahal dulunya satu mirip Sudan & Sudan Selatan, Cekoslovakia, Uni Soviet yg pecah menjadi banyak negara. 

Ada pula negara yg bubar mirip Yugoslavia & Jerman Timur. 

Oleh kesannya walaupun persatuan & kesatuan ada dinegara kita, merawat & memeliharanya merupakan tanggung jawab bersama. 

  Jika Kamu Menjadi Heru, Tindakan Apakah yang Akan Kamu Lakukan kepada Bambang ?

Nah ada beberapa langkah-langkah yg mampu memperkuat & memperlemah kesatuan bangsa? 

Uraikan Hal Hal yg Dapat Memperkuat & Memperlemah Persatuan & Kesatuan Bangsa Indonesia ! Uji Kompetensi BAB 6 Halaman 204 PKN Kelas 11 SMA

Jawaban & penjelasannya : 

Hal yg Memperkuat Kesatuan Bangsa  

Setidaknya ada 3 aspek yg mampu memperkuat persatuan & kesatuan Bangsa Indonesia yakni Sumpah Pemuda, Pancasila, & semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Indonesia, 2017). 

Ketiga faktor tersebut pastinya mesti diwujudkan sebagai tindakan konkret oleh kita sebagai warga negara. 

Caranya dgn menerapkan nilai-nilai yg ada didalamnya ke dlm kehidupan sehari-hari. 

Inti sumpah perjaka adalah tanah air yg satu, bangsa yg satu, & menjunjung bahasa persatuan. 

Pancasila merupakan nilai dasar yg berisi keleluasaan beagama, sikap adil & saling menghargai.

Menjunjung tinggi persatuan & musyawarah selaku jalan untuk memilih keputusan, & kepemimpinan yg bijaksana. 

Sedangkan Bhineka Tunggal Ika artinya “berbeda-beda tetap satu jua” artinya meskipun kita berlainan, tetap harus mengesampingkan perbedaan sehingga tak menjadi pembatas. 

Beberapa langkah-langkah yg dapat memperkuat kesatuan bangsa yakni selaku berikut :

1. Menggunakan bahasa Indonesia

2. Memahami sejarah & budaya orang lain 

3. Menghargai perbedaan agama, suku, ras, budaya, dll

4. Toleransi, dan

5. Musyawarah atau berdiskusi dlm menuntaskan masalah.

Ada 5 Hal yg Memperlemah Kesatuan Bangsa

Selain faktor yg memperkuat ternyata ada pula yg mampu memperlemah persatuan & kesatuan bangsa Indonesia. 

Berikut aspek-aspek yg dapat memperlemah persatuan & kesatuan bangsa Indonesia :

1. Kebhinekaan/keberagaman masyarakat Indonesia

Keberagaman ini bisa berpengaruh negatif jika tak bisa diatur dgn baik. 

Apabila perbedaan latar belakang menjadi alasan kita untuk tak mau bermusyawarah tentu kita takkan pernah merdeka. 

  3 Contoh Perwujudan Nilai Nilai Pancasila dalam Bidang Sosial Budaya di Lingkungan Sekolah

Jika kita mempunyai sikap untuk berteman dgn orang yg berlatar belakang sama (eksklusif) maka sebenarnya kita sudah melemahkan persatuan diantara kita.

2. Faktor Geografi yg Ada di Indonesia 

Berbeda dgn negara dgn wilayah daratan yg lebih mayoritas, Indonesia mempunyai aspek geografis wilayah yg dapat melemahkan. 

Negara kita terbagi menjadi ribuan pulau, ada pulau-pulau yg letaknya berdekatan bahkan memiliki batas langsung dgn negara lain.

Hal ini tentu menjadi alasan kita agak sukar bersatu dahulu kala. Jangan sampai hal ini tetap menjadi alasan melemahnya persatuan kita. 

3. Munculnya Etnosentrisme 

Munculnya Etnosentrisme, yakni sikap menonjolkan keunggulan budaya yg dimiliki seara berlebihan sehingga menganggap rendah budaya suku bangsa lain. 

Menurut Mayor Polak (dalam Soekanto, 2017) etnosentrisme yaitu perilaku seseorang untuk menilai kebudayaan orang lain dgn ukuran kebudayaan yg ia ketahui. 

Kaprikornus tak boleh menilai lemah orang Jawa yg lembut & sopan seolah tak memiliki keberanian mirip orang Batak. 

Sebaliknya menyebut orang Batak agresif & kurang santun karena kita terbiasa mendengar orang Jawa berbicara. 

4. Adanya Intervensi Budaya Asing

Intervensi budaya aneh yg tak sesuai dgn kepribadian bangsa baik kontak langsung (pariwisata) maupun kontak tak langsung lewat media cetak atau media elektronik.  

5. Tidak Meratanya Pembangunan

Pembangunan yg tak merata & kesenjangan sosial. Hal ini bisa disebabkan wilayah yg terlalu luas & jauh, serta belum optimalnya pengelolaan sumber daya kita. 

Berikut beberapa tindakan yg mampu memperlemah kesatuan bangsa :

1. Memilih-milih pertemanan 

2. Merasa budaya sendiri lebih hebat dr budaya orang lain 

3. Berbahasa daerah dgn sahabat ketika ada sahabat lainnya yg tak mengerti (kurang menghargai)

  tuliskan beberapa atlet renang yang kamu ketahui

4. Menonton film-film yg menyulut amarah pada orang lain

5. Ego pribadi dlm mengambil suatu keputusan tanpa mau bermusyarawah

Itulah tadi hal-hal yg memperkuat & memperlemah kesatuan bangsa. 

Kita sebagai warga negara yg baik harus ikut ikut serta dlm menjaga & menguatkan kesatuan diantara kita. Semoga berfaedah!

Demikian pembahasan soal Uraikan Hal Hal yg Dapat Memperkuat & Memperlemah Persatuan & Kesatuan Bangsa Indonesia.

Inilah kunci jawaban alternatif uji kompetensi bab 6 halaman 204 kelas 11 SMA, MA, Sekolah Menengah kejuruan, MAK. Dikutip dr buku Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan.

Kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Diterbitkan oleh Pusat Kurikulum & Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud RI.

Penulis Artikel : Sandewa Jopanda

Referensi Bacaan Sosiologi.berita :

Indonesia. 2017. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan & Kebudayaan.

Soekanto, Soerjono. 2017. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers