Suatu kejahatan seksualitas tatkala kekuasaan berlangsung pada rakyat Indonesia, dlm hal ini aneka macam elemen masyarakat dgn mengatasnamakan misi gereja Pontianak (Protestan – Islam), dan pendidikan tepatnya ialah hasil dr faktor kehidupan & kepentingan politik yg membangun aneka macam kepentingan seksualitas politik yg mereka terapkan sampai dikala ini.
Politik seksualitas, memang tercipta pada masa ini tepatnya 2011-21 berjalan di Kalimantan Barat, Sihombing, PDI Perjuangan tatkala berkuasa pada sistem politik di Kalimantan Barat. Hal ini tak lepas dr berbagai kepentingan ekonomi, sosial, budaya, & agama, serta keamanan.
Dari faktor itu muncul dgn adanya kepentingan jualan yg memiliki pengaruh pada terusan metode produksi pada pertanian sampai dikala ini yg berada pada tata cara kekuasaan Nasional, & setempat. Berbagai kepentingan itu timbul adanya loby politik kekuasaan yg berada pada sistem tatanan kebijakan yg berada pada faktor kehidupan berbudaya.
Berbagai kepentingan itu muncul adanya banyak sekali hal terkait dgn metode politik yg menempel pada dinamika budaya pada masa pemerintahan di Indonesia. Tepatnya ada kepentingan elit politik, utamanya pada kepentingan kehidupan budaya yg ada di masyarakat hingga ketika ini.
Ketika hal ini menjadi penting dgn adanya tugas serta dr kehidupan beragama menjadi berlainan dgn adanya akal & fikiran manusia yg menempel pada aspek konflik sosial, stigma, & problem mereka di masa kemudian pastinya memiliki nilai kepada moralitas mereka di masyarakat, & pemerintah atau Negara.
Berbagai kondisi mirip itu muncul dgn adanya faktor kehidupan berbudaya yg berlawanan dgn baiknya insan yg tak lepas dr ambisi penciptaan manusia yg lekat dgn kehidupan seksualitas mereka.
Hal ini jelas bagaimana pengetahuan, & kemajuaan itu muncul dgn adanya peradaban manusia yg tercipta dgn terusan kehidupan manusia yg melekat pada masalah sosial yg berada pada kehidupan berbudaya & agama.
Ketika hal ini penting dlm menyaksikan aneka macam kebijakan yg dibuat, pastinya menjadi berbeda pada sistem kekuasaan atau politik seksualitas yg diciptakan guna menghindari dr dilema aturan & konflik sosial di masa lalu.