Zaman Logam Tembaga – Asal Usul, Ciri, Peninggalan

Zaman logam ini terbagi dr beberapa zaman yang lain dimana tergantung dr jenis alat yg dipakai pada ketika itu yang dibuat dr apa. Untuk Zaman Logam di Indonesia sendiri cuman ada 2 pembagian, diantaranya yaitu zaman logam perunggu & juga zaman logam besi saja. Sedangkan untuk Zaman logam tembaga ini tak terjadi di Negara kita, ataupun Negara Asia Tenggara lainnya. Berdasarkan inovasi yg didapatkan, zaman ini cuman terjadi di wilayah Eropa & pula Asia selatan.

Para sejarawan bersepakat untuk tak mencantumkan Zaman logam tembaga di Indonesia karena memang hingga detik ini belum didapatkan adanya bukti yg mendukung pernyataan jika zaman tersebut pernah ada di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Bukti yg dimaksudkan disini diantaranya yaitu seperti alat-alat atau benda yg digunakan untuk berburu maupun mendukung kelancaran hidup yang lain pada saat itu.

Dan untuk kemajuan alatnya sendiri terang di zaman logam ini terasa lebih terbaru dibandingkan dengan alat pada manusia zaman batu yg ada lebih dahulu. Dikarenakan untuk alat pada zaman batu semuanya yang dibuat dr watu yg dibuat sedemikian rupa agar bisa digunakan untuk kegunaan tertentu. Walaupun pembuatannya cukup simpel, namun kegunaannya masih belum bisa optimal. Sedangkan untuk zaman logam sendiri sudah mengalami penyempurnaan.

Semisal seperti zaman logam tembaga kali ini, dimana alat-alat atau benda yg digunakan untuk kelangsungan hidup manusia pada ketika itu terbuat dr tembaga, sebagian besar. Akan tetapi untuk tingkat penyebarannya tak menyeluruh, melainkan cuman bisa didapatkan di beberapa wilayah Dunia saja. Dan di Indonesia sendiri mengalami keloncatan zaman, dari kebudayaan zaman neolitikum pribadi menuju ke zaman logam perunggu.

  Sejarah Peristiwa Hotel Yamato Lengkap Secara Singkat

Asal Usul Zaman Logam Tembaga

John Evans pada tahun 1881 sudah mendapatkan adanya penggunaan bahan tembaga sebelum beralih ke perunggu. Akan tetapi ia tak memasukkan masa transisi ini ke dlm metode tripartit awal, tengah, & kiamat perunggu, melainkan meletakkannya sebelum zaman perunggu itu ada. Pun demikian, untuk zaman tembaga ini tak diartikan sebagai zaman keempat, melainkan lebih memilih mengadopsi tata cara tradisional 3 zaman saja.

Dan pada tahun 1884 Gaetano Chierici sudah menawarkan nama ulang terhadap Zaman Tembaga ke dlm bahasa Italia sebagai “Eneo-litika” alias transisi “kerikil-perunggu”. Penamaan ini bukan memiliki arti pada masa itu, kerikil & perunggu digunakan dengan-cara berbarengan. Pada saat itu, kerikil tetap dipakai dlm industri kecil meski sudah masuk dlm zaman perunggu & zaman besi, walaupun ada pula yg memakai tembaga sebelumnya.

Litika sendiri mempunyai arti bekerjsama transisi ini dimulai dr Zaman Batu. Untuk Eneolithik tak pernah menjadi potongan dr Zaman Batu, alasannya adalah sebagian pengrajin sudah berhenti menggunakannya tatkala sudah mendapatkan bahan tembaga dr biji tembaga untuk yg pertama kalinya. Dan ada asumsi bahwa tembaga masih belum banyak di eksploitasi pada ketika itu, akan tetapi usaha melebur tembaga & timah sudah dimulai pula tak lama setelahnya. Dengan demikian, cukup susah pula untuk membedakan zaman tembaga ini dgn zaman perunggu.

Bukti Paling Tua Keberadaan Zaman Perunggu

Dikarenakan kehidupan zaman perunggu ini lebih banyak di Negara penggalan Eropa, maka wajar saja yg memiliki dokumentasi alias bukti tertua dr keberadaan zaman ini pula berada di Eropa. Lebih tepatnya Eropa Tenggara, Serbia di sebuah situs arkeologi. Alat itu diperkirakan dibuat sekitar 7000 tahun yg lalu, & alat tersebut berhasil dibuat lewat proses peleburan pada temperatur tinggi.

  Danau Situ Gintung Ciputat, Tangerang Selatan

  • Eropa

Kemudian pada bulan Juni 2010 sudah ditemukan kembali adanya bukti tanda kehidupan zaman perunggu. Dan bukti ini menunjukan pula bila zaman logam ini sudah berjalan sekitar 500 tahun, & membuktikan pula jika perjuangan peleburan tembaga sudah ditemukan di banyak sekali kawasan pada Benua Asia & Eropa di saat yg sama. Kemudian di Prokuplje, Serbia pula telah didapatkan sebuah kapak dgn materi tembaga, & diperkirakan bila penduduk Eropa sudah menggunakan alat ini pada tahun 7500 tahun kemudian, jauh lebih cepat dibandingkna prediksi sebelumnya. Sedangkan untuk Ötzi yg disebut sebagai insan Es telah ditemukan di Ötztal Alps pada tahun 1991, & diperkirakan berasal dr 3300BC. ia ditemukan bersama sebuah kapak tembaga Mondsee.

  • Asia Selatan

Kemudian untuk penduduk Asia Selatan dikenali telah memakai peralatan dgn bahan tembaga ini dr tahun 7700 – 3300 BC. Dan penemuannya tak begitu banyak, dikarenakan memang pada Zaman Logam Tembaga ini tak banyak kehidupannya di wilayah Asia. Dengan demikian, cukup sulit pula mendapatkan bukti atau peninggalan-peninggalan di zaman tersebut.

Untuk alat peninggalan dr zaman logam tembaga ini terperinci saja akan sukar bahkan tak ada pada museum di Indonesia. Mungkin ada beberapa yg memperlihatkan bukti kehidupan di jaman logam tembaga itu, akan tetapi bukan barangnya melainkan cuman tampilan dokumentasi alias hasil rekaman yg sudah didapatkan sebelumnya. Mulai dr dokumentasi proses penggaliannya, singkat kisah ihwal inovasi tersebut, hingga foto-foto dr barang tembaga peninggalan tersebut tatkala sudah berada di museum yg sudah ditempatinya kini ini.

Beda halnya dgn beberapa museum wilayah Eropa utamanya di Serbia, pecinta sejarah akan mendapati barang tersebut dengan-cara pribadi terpampang di sana. Walaupun demikian, jelas saja jikalau hadirin tak diperkenankan untuk menyentuh-nyentuh barang tersebut, dikarenakan bisa saja menghancurkan keaslian dr barang bersejarah tersebut tatkala banyak orang yg menyentuhnya dengan-cara asal pilih.

Tingkat penjagaannya itu mungkin tak jauh berlainan dgn penjagaan dari koleksi museum biologi yogyakarta. Dikarenakan sebagian besar koleksi yg ada di tempat itu ialah hasil pengawetan, maka tak bisa dengan-cara asal pilih diletakkan & dipamerkan begitu saja. Wadah & keadaan sekitarannya pula diatur sedemikian rupa sehingga pengunjung hanya mampu menikmatinya dr luar saja.