close

12 Hambatan Perdagangan Internasional Yang Paling Dominan di Indonesia

Perdagangan internasional merupakan perdagangan yg dikerjakan antar negara untuk pemenuhan keperluan negara tersebut. Yang tergolong ke dlm kegiatan jual beli internasional ini mirip Impor & Ekspor. Banyak hal yg menyebabkan sebuah negara melakukan jual beli internasional, antara lain adalah:

Ada beberapa teori atau model perdagangan internasional yg kadang kala dikerjakan antar negara, antara lain ialah:

1. Teori Merkantilisme

Teori Merkantilisme atau Mirabeau ini mempunyai pemahaman bila kemakmuran ekonomi yg terjadi di suatu negara dapat terjadi dgn cara memaksimalkan surplus dr jual beli. Teori ini memiliki beberapa prinsip didalamnya, antara lain:

  • Mengusahakan neraca perdagangan aktif
  • Melakukan monopoli jual beli
  • Melakukan penelusuran logam mulia sebanyak mungkin
  • Memperluas daerah yg dijajah
  • Membatasi acara impor namun meningkatkan aktivitas ekspor.

Dalam jual beli internasional, kebijakan dr teori merkalintis ini berpusat pada 2 hal ilham pokok, antara lain:

  • Setiap politik perdagangan memiliki tujuan untuk dapat menunjang dr kelebihan ekspor dibandingkan dgn impor. Untuk memperoleh neraca perdagangan aktif, maka kegiatan ekspor pastinya harus ditingkatkan tetapi kegiatan impor mesti dibatasi. (baca juga: Tokoh Sosiologi)
  • Pemupukan dr logam mulai dgn tujuan supaya pembentukan negara nasional menjadi lebih kokoh serta pemupukan kesejahteraan yg ditujukan semoga menjaga serta membuatkan kekuatan dr negara tersebut. Hal ini karena tujuan utama dr jual beli luar negeri adalah untuk menemukan embel-embel logam mulia. (baca juga: Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang Primer)

2. Teori Keuntungan Mutlak

Teori ini mempunyai dasar yaitu dr pembagian kerja internasional sehingga menyebabkan efisiensi serta spesialisasi produksi tatkala menghasilkan suatu barang. Teori yg dikemukakan oleh Adam Smith ini memiliki beberapa prinsip, antara lain adalah:

  • Ada dua macam laba yg bisa didapatkan, yakni teknologi & ilmiah.
  • Kemampuan negara dlm berbagi produksi suatu barang lewat cara jual beli. (baca juga: Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial)
  • Di dlm perdagangan, tiap-tiap negara pasti akan menyelenggarakan spesialisasi kerja pada proses buatan sehingga nantinya memiliki keunggulan yg mutlak, yakni jam kerja setiap harinya yg paling kecil. (baca juga: Pengertian Solidaritas)

baca juga:

3. Teori Keuntungan Komparatif

Teori yg dikemukakan oleh David Ricardo ini mempunyai dasar dr perbandingan ongkos yg sudah dikeluarkan negara dikala proses buatan barang dibandingkan dgn proses bikinan yg dilaksanakan negara yang lain. Sehingga nantinya negara yg memiliki proses produksi dgn biaya yg cukup rendah akan menjadi negara pengimpor sedangkan negara yg mempunyai biaya bikinan yg cukup tinggi akan mengekspor barang tersebut. (baca juga: Fungsi Bahasa Daerah)

4. Teori Permintaan Timbal Balik

Sponsors Link

Teori yg dikemukakan oleh John Stuart Mill ini bantu-membantu kelanjutan dr teori sebelumnya yaitu Teori Keunggulan Komparatif. Teori ini menawarkan pemahaman untuk  menyeimbangkan antara undangan serta penawaran. Hal ini dikarenakan baik undangan ataupun penawaran lah yg nantinya akan memutuskan besarnya barang, baik yg akan diimpor ataupun diekspor. Menurut John Stuart Mill, jika terdapat perbedaan antara rasio buatan yg terjadi diantara 2 negara, maka manfaat dr perdagangan tersebut bisa dilakukan oleh kedua negara tersebut. (baca juga: Jenis Jenis Manusia Purba)

Namun  terkadang di dlm aktivitas perdagangan internasional ini seringkali mengalami beberapa kendala sehingga mensugesti proses perdagangan yg terjadi. Hambatan jual beli internasional sendiri merupakan regulasi ataupun peraturan yg dikeluarkan pemerintah yg seringkali membatasi perdagangan bebas. Banyak bentuk-bentuk kendala yg bisa terjadi di dlm proses perdagangan internasional, antara lain adalah:

1. Perbedaan Mata Uang Negara

Salah satu hal yg menjadi penghambat dr jual beli internasional yakni perbedaan dr mata uang negara. Seperti yg anda pahami, mata duit di masing-masing negara tentu berlawanan satu sama yang lain. Negara yg melaksanakan eskpor, pastinya akan meminta negara pengimpor untuk bisa membayar dgn memakai mata duit yg berlaku di negara pengekspor. Pembayaran ini tentu berhubungan dgn nilai duit tersebut. Padahal terang-terperinci nilai mata duit di setiap negara berlainan. (baca juga: Pengaruh Letak Geografis)

Jika mata duit dr negara pengeskpor lebih tinggi dibandingkan dgn nilai mata uang dr negara pengimpor, maka pastinya akan memperbesar biaya pengeluaran untuk negara pengimpor. Sehingga diperlukan penetapan mata duit yg digunakan sebagai kriteria internasional supaya kedua pihak negara yg melaksanakan perdagangan bisa saling menguntungkan & tentunya membuat lebih mudah proses perdagangan. (baca juga: Peran Dunia Internasional Dalam Konflik Indonesia Belanda)

2. Kebijakan Ekonomi Suatu Negara

Sama hal nya dgn nilai mata uang, setiap negara pula mempunyai metode kebijakan ekonomi yg berlainan satu sama lainnya. Namun terkadang penerapan kebijakan ini sangat mempengaruhi jual beli internasional sehingga dapat menghambat proses jual beli yg berlangsung. Misalnya saja penetapan kebijakan perihal pembatasan jumlah barang yg diimpor. Karena kebijakan ini, tentu saja Negara yg  memiliki kebijakan tersebut akan membuat negara pengekspor menjadi kehilangan kesempatan untuk bisa memperoleh keuntungan. Apalagi ditambah dgn biaya pajak eskpor impor yg tinggi, proses perijinan yg sulit pastinya bisa menciptakan proses jual beli internasional menjadi terhambat. (baca juga: Ciri-Ciri Pranata Sosial)

3. Sumber Daya Yang Rendah

Kualitas dr sumber daya di suatu negara pastinya akan menghipnotis proses jual beli internasional. Jika mutu dr sumber daya & tenaga kerja yg dimiliki suatu negara cukup rendah, maka pastinya akan menghambat proses jual beli internasional. Mengapa? hal ini lantaran kualitas produk yg dihasilkan negara tersebut akan mengalami kesulitan berkompetisi dgn produk-produk yg dihasilkan oleh negara lainnya yg memiliki kualitas tinggi. Karena keadaan tersebut lah pastinya bisa menjadi penghambat bagi negara yg mengimpor untuk melaksanakan perdagangan internasional. (baca juga: Penyebab Kegagalan LBB)

4. Kebijakan Tarif Yang Ditetapkan

ads

Penerapan dr kebijakan tarif yg ditetapkan suatu negara pula dapat menjadi penghambat dr perdagangan internasional. Tujuan dr penerapan kebijakan tarif ini untuk bisa menghalangi masuknya barang-barang yg diimpor langsung dr luar negeri. Dengan adanya kebijakan ini, maka setiap barang yg masuk ke dlm suatu negara tentunya akan dikenai pajak. Sehingga dgn adanya peraturan tersebut, produk-produk yg dihasilkan di dlm negara tak akan kalah berkompetisi dgn barang-barang yg diimpor dr mancanegara. (baca juga: Kegiatan Ekspor Impor)

Dengan adanya pajak tersebut pastinya menciptakan barang-barang impor memiliki harga yg lebih mahal. Semakin besar nilai pajak barang tersebut maka pastinya akan mmebuat pendapatan negara semakin bertambah. Sehingga konsumen akan lebih berbelanja produk-produk yg dihasilkan dlm negeri dgn harga yg terjangkau.(baca juga: Pewarisan Budaya)

5. Kebijakan Non Tarif

Kebijakan non tarif merupakan peraturan di dlm suatu perdagangan kecuali pajak yg masuk mampu menyebabkan pergeseran nilai serta membuat menafaat dr jual beli internasional menjadi berkurang. Contoh dr kebijakan non tarif ini dapat berbentukpembatas jumlah barang yg diimpor, larangan impor, pengaturan teknis pada barang impor, serta hambatan dlm pemasaran. (baca juga: Kondisi Penduduk Indonesia)

Kebijakan perihal larangan impor ini mampu diterapkan pada produk-produk yg tak menyanggupi ataupun melanggar dr persyaratan yg ada, contohnya saja syarat untuk tak mencemari lingkungan. Sehingga semua barang yg masuk ke dlm negara tersebut harus ditentukan jika tak memiliki kandungan materi-bahan yg berbahaya entah bagi insan, binatang, flora, serta lingkungan sekitar. Selain itu barang-barang tersebut pula tak diperbolehkan bila ditemukan dgn cara yg tak sah atau ilegal. (baca juga: Permasalahan Lingkungan Hidup)

6. Pembayaran Antar Negara Cukup Sulit Dan Memiliki Resiko Yang Besar

Pada proses jual beli internasional, biasanya negara-negara yg melakukan impor akan mengalami kesusahan mengenai pembayaran dr produk yg diimpor. Bila proses pembayaran tersebut dijalankan dengan-cara tunai maka tentu saja negara pengimpor akan kesulitan  serta memiliki resiko yg cukup tinggi, contohnya saja jika terjadi perampokan. Oleh karena itu biasanya negara-negara yg mengeskpor tak akan menerima pembayaran dlm bentuk tunai, tetapi lebih memilih cara kliring internasional ataupun  telegraphic transfer atau L/C. (baca juga: Kenampakan Alam)

7. Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Daerah

Hambatan lainnya yakni dgn adanya organisasi organisasi ekonomi yg berada di kawasan. Kehadiran organisasi jual beli baik berukuran internasional ataupun regional tentunya memiliki laba serta kelemahannya masing-masing yg mampu menjadikan hambatan. Negara-negara yg masuk & terdaftar selaku anggota dr organisasi tersebut pastinya akan mendapat suatu laba tertentu. Namun berlawanan kondisinya dr negara-negara lainnya di luar dr keanggotaan organisasi tersebut karena bisa jadi mengeluarkan uang tarif pajak yg lebih tinggi dibandingkan lainnya. (baca juga: Pengertian Mediasi)

8. Penerapan Subsidi

Subsidi merupakan kebijakan yg dikeluarkan oleh pemerintah berupa pinjaman atau stimulus yg diberikan pada produsen-produsen di dlm negeri.Dengan adanya kebijakan ini maka pastinya diharapkan mampu melindungi produsen yg ada di dlm negeri biar bisnisnya kian berkembang. Selain itu, penerapan kebijakan ini tentu saja menciptakan harga produk dr dlm negeri jauh lebih hemat biaya dibandingkan dgn harga produk yg diimpor. Karena keadaan inilah, kesempatan masuk dr barang-barang impor lewat proses jual beli internasional menjadi terhambat bahkan tak dapat terjadi. Contohnya saja, tatkala terjadi penerapan subsidi pada industri pupuk. (baca juga: Perbedaan Kolonialisme & Imperialisme Barat)

9. Keamanan Suatu Negara Yang Tidak Terjamin

Kondisi suatu negara akan sangat kuat pada jual beli internasional. Bila kondisi keselamatan di sebuah negara tak stabil & tak terjamin, seperti terjadinya peperangan, kerusuhan, pemberontakan, & sejenisnya maka pastinya akan menciptakan negara-negara lainnya merasa was was jika melakukan perdagangan dgn negara tersebut. Karena kondisi ini lah membuat mereka lebih baik untuk beralih ke negara dgn keamanan yg lebih terjamin. Dengan kondisi keamanan yg baik, maka tentu saja akan menciptakan transaksi jual beli kian meningkat. (baca juga: Bentuk Penyimpangan Sosial)

10. Kualitas Barang Yang Diperjual Belikan Buruk

Sponsors Link

Kualitas suatu barang pula pasti akan menentukan kesuksesan dr jual beli internasional. Jika produk yg diperjual belikan mempunyai mutu yg cukup jelek, tentunya akan kalah jika mesti bersaing dgn produk lainnya dgn kualitas yg cukup baik. Hambatan jual beli internasional ini berhubungan dgn rendahnya sumber daya manusia di sebuah negara, seperti yg sudah diterangkan sebelumnya. Untuk itu penting untuk suatu negara dlm mengupayakan semoga mutu tenaga kerja di dlm negara mampu meningkat, sehingga nantinya tak kalah berkompetisi dgn produk-produk yang lain dgn kualitas yg terbaik. Sehingga produk yg ada di dlm negerti dapat berkompetisi di kancah internasional. (baca juga: Perkembangan Wilayah Indonesia)

11. Kebijaksanaan Impor Di Setiap Negara

Setiap negara tentu menginginkan supaya mampu melindungi hasil dr buatan negaranya sendiri. Tidak ada negara yg menginginkan jika produk-produknya tersaingi dgn produk yang lain yg berasal dr mancanegara. Untuk itu pastinya setiap negara mempunyai kebijakan tersendiri biar mampu melindungi barang-barang yg dibuat dr dlm negeri, termasuk kebijakan mengenai tarif impor. (baca juga: Ciri-Ciri Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi)

Bila pemerintah negara tersebut memberlakukan tarif impor yg tinggi maka tentunya barang impor akan memiliki harga yg lebih mahal dibandingkan dgn harga dr produk dlm negeri, sehingga hal ini akan menciptakan penduduk jadi kurang kesengsem berbelanja barang-barang impor. Secara tak eksklusif, hal ini tentunya akan menjadi penghambat negara lainnya yg ingin melaksanakan jual beli. (baca juga: Manfaat Perdagangan Internasional)

12. Nilai Tukar Mata Uang Yang Terus Berubah-Ubah

Hambatan yang lain pada perdagangan internasional ialah nilai tukar mata duit yg terus menerus berganti setiap dikala. Ketidakstabilan dr nilai tukar mata uang ini tentu saja menciptakan pedagang internasional mengalami kesulitan dlm memutuskan harga dr produk yg diperjual belikan. Tidak cuma pihak pengimpor saja yg mengalami kesusahan, kesulitan ini pula dicicipi oleh pihak pengekspor dikarenakan menciptakan proses usul & penawaran barang menjadi lebih rumit. (baca juga: Ciri-Ciri Masyarakat Tradisional)

Tentu saja setiap jual beli internasional yg dilaksanakan antar negara akan memberikan manfaat masing-masing, adapun manfaat jual beli internasional bagi suatu negara ialah:

  • Memperoleh devisa, jikalau sebuah negara menjual komoditas pastinya akan didapatkan mata duit gila untuk pembelian barang tersebut. Mata duit asing ini lah yg dinamakan sebagai devisa. Dengan adanya devisa tentu saja negara memiliki laba. (baca juga: Ciri Ciri Negara Maju)
  • Memperluas potensi kerja, dgn acara ekspor & impor yg dilakukan tentu dapat menjadi peluang kerja yg bagus bagi penduduk yg ada di negara tersebut.
  • Dapat menstabilkan harga-harga barang yg ada di negara tersebut. Hal ini dikarenakan permintaan pasar terpenuhi dgn barang-barang yg diimpor dr negara yang lain. (baca juga: Cara Mengatasi Masalah Persebaran Penduduk)
  • Meningkatkan kualitas konsumsi. Perdagangan interbasional bisa memacu pertumbuhan industri di dlm negeri demi meningkatkan kualitas produk yg dihasilkannya sehingga nantinya mampu bersaing dgn produk-produk mancanegara. (baca juga: Ciri-Ciri Kapitalisme)
  • Meningkatkan wawasan serta teknologi. Hal ini dikarenakan untuk menggunakan produk-produk dr luar negeri pastinya anda membtuuhkan wawasan & ketrampilan tertentu. Sehingga hal ini lah yg menciptakan wawasan serta teknologi menjadi meningkat. (baca juga: Faktor Perubahan Sosial)

Nah itu tadi beberapa kendala jual beli internasional yg bisa saja terjadi. Tentu saja setiap kendala yg ada mempunyai solusinya masing-masing. Semoga isu diatas dapat bermanfaat untuk anda.

  Rasio Profitabilitas