12 Tempat Bersejarah Di Jawa Barat Mempesona Di Kunjungi

Jawa Barat mempunyai banyak tempat bersejarah yg mempunyai makna historis. Tempat bersejarah di Jawa Barat tersebut menjadi saksi peristiwa-peristiwa penting di Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, kita semestinya mengetahui sejarah di balik kawasan-kawasan bersejarah di Jawa Barat. Dua belas tempat bersejarah di Jawa Barat tersebut yaitu:

  1. Istana Bogor

Salah satu tempat bersejarah yg yang berada di Jawa Barat yaitu Istana Bogor. Sejarah Istana Bogor yakni salah satu dr enam Istana Kepresidenan Republik Indonesia. Istana Kepresidenan ini mempunyai keunikan tersendiri menurut sejarah, kebudayaan, & fauna di sekitarnya. Istana Bogor mempunyai luas sekitar 28,86 hektar pada ketinggian 290 meter dpl. Awalnya gedung ini terletak di pusat kota Bogor & dipakai selaku kawasan peristirahatan Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Rusa-rusa yg didatangkan dr Nepal menjadi ciri khas istana ini.

  1. Taman Sari Gua Sunyaragi

Taman Sari Gua Sunyaragi merupakan kawasan bersejarah di Jawa Barat yg berlokasi di Kota Cirebon. Taman ini dibangun selaku kawasan peristirahatan & meditasi para Sultan Cirebon & keluarganya. Kompleks taman ini memiliki luas sekitar 15 hektare & terbagi menjadi dua kepingan, yaitu pesanggrahan & bangunan gua. Bagian pesanggrahan di taman ini dilengkapi dgn serambi, ruang tidur, kamar rias, kamar mandi, ruang ibadah, & dikelilingi oleh taman lengkap serta kolam. Bangunan gua-guanya berupa gunung-gunungan yg dilengkapi dgn terowongan penguhubung bawah tanah & jalan masuk air. Bagian luarnya bermotif watu karang & awan. Pintu gerbangnya berbentuk candi bentar & pintu dalamnya berupa paduraksa. Baca pula sejarah Museum Linggarjati, silsilah Kerajaan Cirebon, & peninggalan Kerajaan Cirebon.

  1. Gedung Juang Tambun

Gedung Juang Tambun berlokasi di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Bangunan ini, sebelum Revolusi Nasional, berjulukan Landhuis Tamboen atau Gedung Tinggi. Bangunan ini merupakan pusat tanah partikelir miliki keluarga Khouw van Tamboen. Gedung ini & Stasiun Tambun yg sudah dihancurkan yg berada di belakang gedung ini, keduanya bergaya Art Deco. Gedung Juang ini dijadikan tempat pertahanan oleh para pejuang kemerdekaan yg itu berpusat di wilayah Tambun & Cibarusah. Gedung Juang ini pula menjadi daerah negosiasi pertukaran tawanan antara Belanda dgn para pejuang kemerdekaan Indonesia. Pada masa penjajahan Jepang, tentara Jepang mengambil alih gedung ini & dijadikan salah satu pusat kekuatan dlm menjajah Indonesia. Gedung Juang Tambun pernah difungsikan sebagai kantor Kabupaten Jatinegara, sekretariat Pemilu, Dinas Kebersihan & Pertamanan, hingga kini dimanfaatkan selaku Kantor Pemadam Kebakaran.

  1. Kampung Naga

Kampung Naga merupakan kawasan bersejarah yg terletak di Desa Neglasari, Kabupaten Tasikmalaya. Kampung ini dihuni oleh sekelompok penduduk yg masih kuat memegang budbahasa Sunda. Kampung yg berada di Tasikmalaya ini merupakan objek kajian antropologi mengenai kehidupan penduduk pedesaan Sunda untuk masa peralihan dr pengaruh Hindu menuju imbas Islam. Tidak ada kejelasan mengenai asal seruan Kampung Naga. Warga kampung ini menyebut sejarah desanya dgn perumpamaan Pareum Obor yg berarti matinya penerangan. Hal ini berhubungan dgn terbakarnya arsip/ sejarah mereka saat pembakaran kampung oleh Organisasi DI/TII Kartosoewiryo. Keinginan DI/TII untuk mendirikan Negara Islam Indonesia tak disokong oleh warga Kampung Naga. DI/TII pun membumihanguskan perkampungan tersebut pada tahun 1956.

  1. Situs Gunung Pandang

Situs Gunung Pandang berlokasi di perbatasa Desa Gunungpandang & Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Tempat bersejarah ini merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. Kompleks utama situs ini mempunyai luas kurang lebih 900 meter2, terletak pada ketinggian 885 m dpl, & areal situs ini sekitar 3 ha. Hal ini menjadikannya selaku kompleks punden berunda terbesar di Asia Tenggara.

Situs Gunung Pandang dikelilingi oleh lemabah-lembah yg dalam. Situs ini sebelumnya sudah dikeramatkan oleh warga sekitar. Mereka menganggap situs ini selaku daerah Prabu Siliwangi, Raja Sunda, berusaha membangun istana dlm semalam. Baca pula sejarah Kerajaan Pajajaran & sejarah Kerajaan Banten. Situs ini disangka sebagai kawasan pemujaan bagi masyarakat yg bertempat tinggal di sana pada sekitar 2000 tahun SM. Hasil penelitian dr Rolan Mauludy & Hokky Situngkir menunjukkan kemungkinan adanya pelibatan musik dr beberapa kerikil megalit yg ada.

  1. Situs Karangkamulyan

Situs Karangkamulyan berlokasi di Desa Karangkamulyan, Cijeungjing, Ciamis, Jawa Barat. Situs tersebut merupakan peninggalan dr zaman Kerajaan Galuh yg bercorak Hindu-Budha. Situs bersejarah ini berhubungan dgn Ciung Wanara yg kelak akan menjadi penerus resmi Kerajaan Galuh yg adil & bijaksana.

Situs ini mempunyai luas kurang lebih 25 Ha & menyimpan berbagai benda-benda yg diduga mengandung sejarah tentang Kerajaan Gakuh yg sebagaian besar berupa batu. Terdapat tempat yg disebut Sanghyang Bedil yg merupakan suau ruangan yg dikelilingi tembok berukuran 6.20 x 6 meter. Selain itu, terdapat kawasan penyabungan ayam yg terletak di sebelah selatan dr lokasi Sanghyang Bedil. Di daerah ini pula terdapat watu lambang peribadatan, Panyandaran, Cikahuripan, & Makam Adipati Panaekan.

  1. Situs Tapak Gajah

Situs Tapak Gajah merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Situs Tapak Gajah atau Prasasti Tapak Gajah menampilkan gesekan tapak kaki gajah. Gajah tersebut diduga merupakan tunggangan Raja Purnawarman yg disamakan dgn gajah Airawata, yakni wahana Dewa Indra. Prasasti Tapak Gajah disebut pula Prasasti Kebon Kopi I & berlokasi di Kampung Muara, termasuk wilayah Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor. Prasasti tersebut didapatkan pada aba ke-19. Saat itu dikerjakan penebangan hutan untuk lahan perkebunan kopi, sehingga prasasti tersebut dinamai Prasasti Kebon Kopi I.

  1. Pemakaman Belanda Ereveld Pandu

Pemakaman Belanda Ereveld Pandu merupakan sebuah kompleks pemakaman Belanda yg berlokasi di Jalan Pandu No. 32, Pamoyanan, Cicendo, Bandung, Jawa Barat. Terdapat sebanyak 4.000 makam di erevald ini. yg sebagian besar ialah tokoh militer & korban perang yg meninggal di kamp konsentrasi Jepang sampai dikala kejatuhan Jepang tahun 1945. Terdapat 2 monumen di kompleks pemakaman ini. Monumen pertama untuk penduduk sipil yg dimakamkan tanpa ketahuan namanya. Monumen yang lain yakni untuk serdadu yg dimakamkan tanpa tertangkap basah namanya. Baca pula bangunan bersejarah di Bandung, sejarah Museum KAA, sejarah Museum Pos Indonesia, & sejarah Museum Geologi Bandung dengan-cara singkat.

  1. Situs Purbakala Cipari

Situs Purbakala Cipari ialah situs peninggalan megalitik yg berada di Kampung Cipari, Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Situs tersebut diduga sebagai suatu situs desa permukiman purbakala dgn karakteristik peninggalan bangunan megalitik. Situs ini berada pada ketinggian 661 meter dr permukaan bahari, yakni sempurna di kaki Gunung Ciremai.

Situs Purbakala Cipari ini didapatkan pada tahun 1972 dgn adanya suatu peti kubur kerikil yg menjadi satu ciri dr kebudayaan masa prasejarah. Penelitian arkeologi dengan-cara sistematis dijalankan di bawah pimpinan Teguh Asmar yg dijalankan mulai tahun 1975. Penelitian tersebut menghasilkan temuan-temuan perkakas dapur, gerabah, perunggu, & bekas-bekas pondasi bangunan. Situs purbakala ini terbilang cukup lengkap menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa itu.

  1. Candi Cangkuang

Candi Cangkuang merupakan candi Hindu yg berada di Kampung Pulo, wilayah Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut. Candi ini merupakan candi pertama yg ditemukan di Tatar Sunda & pula merupakan satu-satunya candi Hindu di Tatar Sunda. Candi Hindu ini terletak berdampingan dgn makam Embah Dalem Arief Muhammad. Makam tersebut ialah makam kuno pemuka agama Islam yg dipercaya selaku leluhur penduduk Desa Cangkuang.

Desa Cangkuang dikelilingi oleh empat gunung besar di Jawa Barat, yakni Gunung Kaledong, Gunung Haruman, Gunung Mandalawangi, & Gunung Guntur. Nama candi diambil dr nama desa daerah candi berada. Cangkuang sendiri bermakna tumbuhan sejenis pandan yg banyak terdapat di sekeliling makam Embah Dalem Arief Muhammad. Baca pula sejarah Candi Cangkuang & candi di Sidoarjo.

  1. Monumen Rawagede

Monumen Rawagede berada di Dusun Rawagede, Desa Rawagede, Kecamatan Rawamerta, Karawang. Monumen ini dibangun untuk mengenang kejadian pembantaian warga oleh Tentara Belanda. Peristiwa pembantaian di Rawagede terjadi pada tanggal 9 Desember 1946 dimulai sekitar pukul 4 subuh. Militer Belanda melakukan penggeledahan ke rumah-rumah penduduk saat hujan turun dgn lebatnya.

Setiap yg didapatkan khususnya pria dikumpulkan di tanah lapang & ditanyai eksistensi para pejuang yg menyembunyikan Bapak Kapten Lukas Kustaryo selaku Danki Resimen VI Jakarta. Pembantaian  pun terjadi karena tak ada satupun warga yg menjawab. Oleh sebab itu, demi mengenan kejadian tragis ini maka dibanguna Monumen Rawagede mulai November 1995 & didirikan pada 12 Juli 1966.

  1. Terowongan Lampegan

Terowongan Lampegan yaitu terowongan pertama di Jawa Barat yg dibangun di desa Cibokor tahun 1879 -1882. Terowongan ini terletak di pasir Gunung Keneng, Cianjur. Nama Lampegan berasal dr kata yg sering disebutkan oleh Beckman dikala memeriksa hasil pekerjaan pegawainya. Beckman sering berteriak mengingatkan pada pegawainya untuk tetap menjinjing lampu agar lebih aman dr ancaman kurangnya zat asam. Beliau sering berkata “Lamp pegang…, lamp pegang”, yakni adonan Bahasa Belanda & Indonesia. Hal ini ialah supaya pegawai menenteng lampu. Saat itu, udaranya masih lembap sebab lubang terowongan yg hanya ada satu. Terowongan ini pun risikonya disebut Terowongan Lampegan.

Inilah uraian mengenai 12 tempat bersejarah di Jawa Barat & penjelasannya. Baca pula bangunan bersejarah di Jawa Barat & peninggalan bersejarah di Jawa Barat. Semoga uraian ini berguna.

  Sejarah Lahirnya Pancasila Sebagai Dasar Negara