Bandung selalu menjadi kota romantis lantaran beberapa daerah yg di miliki bisa memperlihatkan kenangan yg membekas. Tak hanya romantis, kota satu ini ternyata pula memiliki museum yg niscaya sudah tak asing lagi di indera pendengaran Anda. Museum tersebut yaitu Museum Konferensi Asia Afrika. Museum ini memang sudah di kenal banyak orang sekaligus menyimpan banyak cerita sejarah. Terutama sejarah wacana perang acuh taacuh antara Amerika Serikat & Uni Soviet. Bagaimana sejarah berdirinya & hal unik lain yg di miliki Museum Konferensi Asia Afrika? Berikut akan di jelaskan lebih lanjut wacana bangunan tersebut. Kenali lebih bersahabat sejarah masjid agung semarang.
Sejarah Museum KAA
Sejarah Museum Konferensi Asia Afrika di bandung menjadi salah satu bukti bahwa kota Bandung pernah menjadi saksi peristiwa penting tingkat internasional pada tanggal 18 hingga 24 April 1955. Pada waktu itu sudah di selenggarakan konferensi seluruh pimpinan negara dr Benua Asia & Afrika. Konferensi ini di selenggarkan dgn maksud untuk mempersatukan sikap & menjalin kolaborasi antara bangsa di Asia & Afrika. Selain itu, penyelenggarakan konferensi ini pula di maksudkan untuk membangun & mempererat perdamaian di dunia.
Hasil penting yg di gagas dr konferensi ini yakni Dasasila Bandung. Dasasila tersebut di jadikan selaku anutan & pegangan para negara di benua Asia & Afrika untuk berjuang dlm mendapat kan hak kemerdekaannya waktu itu. Di karenakan konferensi tersebut menjadi insiden bersejarah & patut untuk di apresiasi karena menawarkan efek yg baik bagi anggotanya, maka di bangunlah museum yg menyimpan sejarah Konferensi Asia Afrika. Sebelum menjadi museum, gedung ini memiliki nama Gedung Merdeka. Baca pula wacana tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia. Ada pula penjelasan perihal sejarah museum jenderal sudirman.
Pengagasan di inisiasi oleh Mochtar Kusumaatmadja selaku bentuk apresiasi & hormat atas terselenggaranya insiden internasional tersebut. Selain itu, banyak pula masyarakat baik dr dlm maupun mancanegara yg ingin tahu lebih dlm tentang insiden tersebut. Sehingga di putuskanlah pembangunan museum. Pembangunan di lakukan oleh PT Decenta Bandung & di resmikan untuk pertama kalinya oleh Presiden yg menjabat waktu itu, Presiden Soeharto. Peresmian di lakukan pada tanggal 24 April 1980 sempurna dgn peringatan ke 25 kejadian Konferensi Asia Afrika.
Koleksi Sejarah Museum KAA
Beberapa benda & gambar bersejarah di koleksi pada Museum Konferensi Asia Afrika. Bendera para anggota Konferensi Asia Afrika lengkap di pajang di sini. Beberapa diorama yg menceritakan insiden konferensi pula di tata dgn apik di sini. Gambar para tokoh penting selama penyelenggaraan konferensi pula di pasang di museum tersebut. Di karenakan di berdiri oleh arsitek Belanda, maka gaya bangunan ini lebih cenderung pada bangunan Belanda. Konsep bangunan Art Deco menjadi wangsit utama museum tersebut. Desain lantai yg berbahan marmer & di datangkan eksklusif dr Italia menyebabkan bangunan ini tampakmengkilap & mewah. Baca pula keterangan mengenai sejarah candi muara takus.
Tidak hanya menyimpan benda & gambar yg bersejarah, Sejarah Museum KAA (Asia Afrika) pula mempunyai perpustakaan yg menyimpan bermacam-macam koleksi buku untuk menambah wawasan hadirin. Namun, pembangunan museum tersebut tak di lakukan bersamaan dgn berdirinya museum. Perpustakaan tersebut gres operasi pada tahun 2005 sebagai bentuk perayaan Konferensi Asia Afrika yg ke 50 silam. Banyak sekali koleksi buku sejarah yg tersimpan di museum tersebut. Mulai dr sejarah Konferensi Asia Afrika, pengetahuan politik & budaya anggota KAA, & beragam dongeng sejarah Indonesia yang lain yg lebih luas. Menariknya, beberapa buku di sini pula di lengkapi dgn huruf Braille sehingga ramah bagi tunatetra yg ingin mengetahui lebih dlm tentang Konferensi Asia Afrika dengan-cara khusus & sejarah Indonesia kebanyakan. Yuk identifikasi lebih dlm perihal sejarah museum Jakarta.
Rute Menuju Museum KAA
Untuk menuju kawasan bersejarah satu ini sekaligus yg di gunakan selaku daerah rekreasi di Bandung, Anda tak perlu sakit kepala & cemas lantaran jalan masuk menuju daerah ini pun sudah cukup gampang. Baik memakai transportasi pribadi atau pun angkutan umum, Anda dgn gampang hingga di Museum Konferensi Asia Afrika. Bagi Anda yg menentukan memakai angkutan lazim, gunakan bus dgn jurusan Cicaheum-Leuwi Panjang & kemudian turun lah di halte Asia Afrika. Dengan melakukan perjalanan sekitar 100 meter dr bus, Anda sudah hingga di Museum Konferensi Asia Afrika. Baca pula info perihal sejarah perang Banten.
Jika Anda ingin berkunjung ke museum ini, amati jam operasionalnya. Museum Konferensi Asia Afrika buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga dgn 15.00 WIB. Di sela jam tersebut, museum tutup lantaran istirahat pada pukul 12.00 hingga 13.00 WIB. Museum ini sangat ramah disabilitas. Bagi Anda yg berkebutuhan khusus, Anda bisa meminta santunan petugas setempat untuk memandu & menjelaskan museum dengan-cara keseluruhan. Anda tak perlu khawatir dgn ongkos masuk museum ini, lantaran tak ada tarif yg di patok bagi pengunjung yg ingin menghabiskan waktu & berlibur di tempat bersejarah serta wisata Bandung satu ini. Baca pula tentang sejarah museum Pos Indonesia.
Aktivitas yg Ada di Museum KAA
Tidak sekadar memamerkan benda bersejarah, pengurus Museum Konferensi Asia Afrika pula mempunyai beberapa kegiatan yg mendukung hadirin untuk lebih mengerti wacana museum satu ini. Beberapa aktivitas yg di lakukan yaitu:
- Pembentukan komunitas. Ternyata museum satu ini pula mempunyai komunitas yg di bentuk dengan-cara khusus oleh penduduk & di dukung sarat oleh museum tersebut. Komunitas ini bermaksud untuk semakin memajukan pengetahuan tentang sejarah, politik, & budaya Indonesia. Para pengunjung bisa bergabung & menjadi anggota komunitas tersebut bila berkenan. Komunitas ini nantinya pula bergerak pada info diplomasi yg sedang terjadi baik di dlm maupun mancanegara. Beberapa agenda pula di miliki oleh komunitas tersebut mirip diskusi buku, diskusi film, pameran budaya, penyelenggaraan pekan raya, & bermacam-macam hal menawan yang lain. Baca pula wacana Sejarah museum Galeri Nasional.
- Pameran temporer. Pameran ini biasanya di lakukan di halaman luar Museum Konferensi Asia Afrika. Pameran biasanya lebih berkonsentrasi pada pengedukasian terkait isu politik & diplomasi Negara. Jika beruntung Anda bisa mendapati pameran tersebut di luar museum alasannya pameran ini tak selalu di kerjakan dengan-cara berkala setiap tahunnya.
- Pihak pengelola Museum Konferensi Asia Afrika pula menawarkan kemudahan bagi pengunjung yg memerlukan pemandu untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut ihwal sejarah yg di ceritakan pada museum tersebut. Anda bisa membentuk kalangan untuk mendapatkan pemanduan dr pihak museum. baca yuk ihwal Sejarah museum kata Andrea Hirata.
Berkunjung ke kawasan rekreasi mirip museum akan memperbesar wawasan Anda terhadap sejarah kota tersebut atau kejadian yg pernah terjadi di sana. Nah, dgn berwisata di Sejarah Museum KAA Anda akan semakin paham tentang penyelenggaraan konferensi yg cukup kuat di dunia internasional tersebut. Sudah mempersiapkan untuk berlibur di museum satu ini? Yuk baca pula ihwal sejarah museum Jogja Kembali.