15 Bangunan Bersejarah Di Jakarta Dan Keterangannya

Jakarta mempunyai banyak bangunan bersejarah. Jakarta selaku ibu kota Indonesia pastinya memiliki tugas penting dlm sejarah Indonesia. Hal ini menjadi sungguh masuk akal kalau Anda banyak menemui bangunan bersejarah di Jakarta. Bangunan bersejarah di Jakarta yg perlu Anda pahami diantaranya yaitu:

  1. Monas (Monumen Nasional)

Monumen Nasional atau yg lebih dikenal dgn istilah Monas mulai dibangun pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah Presiden Soekarno.  Monas mulai dibuka untuk biasa tanggal 21 Juli 1975 & termasuk Bangunan Bersejarah di Dunia. Monas atau Tugu Monas ialah monument perayaan setinggi 132 meter. Sejarah berdirinya tugu monas tak terlepas dr upaya untuk mengingat perlawanan & usaha rakyat Indonesia merebut kemerdekaan dr pemerintahan kolonial Hinida Belanda. Monas dimahkotai lidah api yg dilapisi lembaran emas yg melambangkan semangat perjuagan yg menyala. Baca pula tentang Bangunan Bersejarah Di Jawa Barat, Bangunan Bersejarah Di Aceh, & Bangunan Bersejarah Di Semarang.

  1. Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal dikenal selaku masjid terbesar se-Asia Tenggara. Masjid ini tak hanya digunakan selaku aktivitas ibadah, tetapi pula dipakai untuk kantor banyak sekali organisasi Islam di Indonesia, kegiatan sosial, & kegiatan lazim. Arsitek Masjid Istiqlal yakni seorang Kristen Protestan berjulukan Frederich Silaban. Presiden Soekarno memprakrsai pembangunan masjid ini. Tanda dimulainya pembangunan dilakukan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Masjid ini sering digunakan untuk sholat jum.at, sholat idul fitri & pula sholat idul adha. Masjid Istiqlal pula tergolong pada Bangunan Bersejarah di Indonesia.

  1. Museum Nasional Indonesia

Museum Nasional Indonesia sering pula disebut Museum Gajah alasannya terdapat sebuah patung gajah yg yang dibuat dr perunggu di depan museum. Pada tanggal 17 September 1962, Lembaga Kebudayaan Indonesia menyerahkan pengelolaan museum pada pemerintah Indonesia yg berikutnya menjadi Museum Pusat. Museum Pusat ditingkatkan statusya menjadi Museum Nasional menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan & Kebudayaan No. 092/0/1979 tertanggal 28 Mei 1979. Museum ini menyimpan 160.000an benda-benda bernilai sejarah yg terdiri dr 7 jenis koleksi Prasejarah, Arkeologi masa Klasik atau Hindu-Budha; Numismatik & Heraldik; Keramik; Etnografi, Geografi & Sejarah. Anda dapat membaca sejarah Museum Gajah atau sejarah Museum Nasional Indonesia dengan-cara lebih mendalam di website ini.

  1. Kota Tua Jakarta

Kota Tua Jakarta meliputi lahan seluas 334 hektar di Jakarta Barat & Jakarta Utara. Kota Tua tak cuma meliputi kawasan Taman dgn Sejarah Museum Fatahillah yg berada di Tamansari. Sejarah kota bau tanah Jakarta tak terlepas dr keberadaan Taman Fatahillah yg sungguh dikenal alasannya pernah menjadi sentra pemerintahan Jakarta pada dikala masih berjulukan Batavia. Kawasan Kota Tua diresmikan menjadi warisan sejarah oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada tahun 1923. Kawasan ini merupakan wilayah jual beli yg dahulu diketahui dgn nama Sunda Kelapa. Sunda Kelapa merupakan tempat pertemuan pedaang dr India, Cina, Arab, & Eropa.

  1. Museum Seni Rupa & Keramik

Bangunan Bersejarah di Jakarta selanjutnya yaitu Museum Seni Rupa & Keramik yg mulanya adalah Kantor Dewan Kehakiman yg berada pada benteng Batavia pada masa Pemerintahan Hindia-Belanda. Museum ini menempati suatu bangunan renta yg diresmikan pertama kali pada tahun 1870. Barulah pada tahun 1990, museum ini dijadikan Sejarah Museum Seni Rupa & Sejarah Museum Keramik hingga dikala ini. Museum ini berisi koleksi seni lukis, seni rupa mirip Totem Asmat & lain sebagainya, koleksi kramik yg berasal dr banyak sekali wilayah di Indonesia, & seni kreatif kekinian. Selain itu, terdapat pula koleksi kramik yg berasal dr membuatkan negara mirip keramik dr Thailand, Cina, Vietnam, Eropa, & Jepang dr masa 16 sampai permulaan kala 20.

  1. Gereja Katedral Jakarta

Gereja Katedral Jakarta terletak berdekatan dgn Masjid Istiqlal. Hal ini menunjukkan tingginya toleransi antar umat beragama di Indonesia. Gereja ini memiliki nama resmi Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga.

Gedung ini diresmikan pada 1901 & dibangun dgn gaya arsitektur neo-gotik dr Eropa. Gedung Gereja Katedral yg kini bahwasanya bukanlah gedung gereja yg asli. Menurut sejarah berdirinya Gereja Katedral Jakarta, Gereja yg orisinil diresmikan pada Februari 1810. Namun pada 27 Juli 1826, gedung ini terbakar bareng 180 rumah penduduk di sekitarnya. Selanjutnya pada tanggal 31 Mei 1890, gedung ini pun sempat roboh.

  1. Museum Bahari

Museum Bahari Jakarta terdiri dari koleksi yg bekerjasama dgn kebaharian & kenelayanan bangsa Indonesia dr Sabang hingga Merauke. Museum ini berlokasi di seberang Pelabuhan Sunda Kelapa. Berdasarkan sejarah Museum Bahari, bangunan Museum Bahari sempat beralih fungsi semenjak zaman penjajahan Belanda hingga kesudahannya diresmikan.

Bangunan ini dulunya yaitu gudang yg berkhasiat untuk menyimpan, memilih, & mengepak hasil bumi, seperti rempah-rempah yg merupakan komoditas utama VOC yg sangat laris di pasaran Eropa. Gedung ini digunakan sebagai tempat menyimpa barang logistik tentara Jepang pada masa pendudukan Jepang. Selanjutnya bangunan ini digunakan oleh PLN & PTT untuk gudang sehabis Indonesia merderka. Bangunan ini kemudian dipugar kembali pada tahun 1976. Hingga karenanya pada 7 Juli 1977 diresmikan sebagai Museum Bahari Jakarta.

  1. Galangan Kapal VOC

Bangunan Bersejarah di Jakarta selanjutnya yaitu Galangan Kapal VOC. Galangan Kapal VOC berlokasi di Jl. Kakap No. 1 Kelurahan Penjaringan, DKI Jakarta-Indonesia. Bangunan ini dulunya digunakan selaku kantor sentra kegiatan perusahan dagang Hindia Belanda, yaitu VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie). Bangunan ini diperkirakan diresmikan pada tahun 1628. Galangan kapal ini dulunya dijadikan tempat memperbaiki & menyimpan kapal-kapal besar yg akan berlayar ke perairan terbuka selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahunan. Tidak cuma kapal besar, kapal kecil pun dibuat disini.

  1. Gedung Kesenian Jakarta

Gedung Kesenian Jakarta merupakan tempat bagi para seniman dr seluruh Nusantara mempertunjukkan hasil kreasinya. Gedung ini beralih funngsi beberapa kali hingga akhirnya dikembalikan fungsinya sebagai Gedung Kesenian menurut Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 24 Tahun 1984. Pada tahun 1987 gedung ini direnovasi & mulai menggunakan nama resmi Gedung Kesenian Jakarta. Gedung ini sebelumnya diketahui dgn nama Gedung Kesenian Pasar Baru & Gedung Komidi.

  1. Museum Fatahillah

Museum Fatahillah pula dikenal sebagai Museum Batavia atau Museum Sejarah Jakarta. Museum ini pada pemerintahan VOC di Batavia mulanya digunakan sebagai gedung Balaikota (Stadhius). Gedung ini pula dipakai untuk Pengadilan, Kantor Catatan Sipil, tempat warga beribadah di hari Minggu, & Dewan Kotapraja pada masa penjajahan Belanda. Gedung ini dimanfaatkan selaku Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat pada tahun 1925-1942.

Selanjutnya pada tahun 1942-1945 dijadikan kantor pengumpulan logistik Dai Nippon. Tahun 1952, gedung ini digunakan sebagai Markas Komando Militer Kota (KMK) I & kemudian menjadi Kodim 0503 Jakarta Barat. Barulah pada tahun 1968, gedung ini diserahkan pada Pemda DKI Jakarta & dijadikan Museum pada tahun 1974. Museum ini menyuguhkan aneka macam informasi tentang perjalanan panjang sejarah kota Jakarta & menyelenggarakan kegiatan yg menawan bagi penduduk .

  1. Tugu Proklamasi

Bangunan Bersejarah di Jakarta selanjutnya yakni tugu proklamasi. Tugu Proklamasi atau Tugu Petir berlokasi di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Pusat. Tugu ini didirikan untuk memperingati peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI. Dahulunya lokasi ini yakni rumah tinggal Bung Karno. Pada tanggal 17 Agustus 1972, tugu ini diresmikan oleh Budiardjo selaku Menteri Penerangan ketika itu & dihadiri oleh Wapres M. Hatta. Selanjutnya dilanjutkan oleh Presiden Soeharto pada 17 Agustus 1980 untuk meresmikan Monumen Proklamasi.

  1. Stasiun Batavia

Stasiun Batavia NIS merupakan bekas stasiun kereta api kelas besar & terletak di sebelah selatan Balai Kota Batavia. Stasiun ini adalah stasiun pertama di kota Jakarta (dikala itu disebut Batavia). Stasiun Batavia merupakan stasiun paling awal yg menghubungkan Batavia dgn Buitenzorg pada jalur kereta api. Stasiun Batavia dibangun oleh perusahaan Kereta Api Hindia Belanda pada akhir era ke 19. Selanjutnya, stasiun ini ditutup alasannya digunakannya stasiun baru yakni Batavia Stad pada tahun 1929 yg telah selesai dijalankan. Lokasi stasiun ini ketika ini berada di area yg kini menjadi kompleks Bank BNI Kota Tua Jakarta. Beberapa potongan rel & bekas jembatan kereta api pula ditemukan di sekitar area tersebut.

  1. Stasiun Jakarta Kota

Stasiun Jakarta Kota ditetapkan selaku caga budaya dgn dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 Tahun 1993. Saat ini Pihak KAI lewat Unit Pelestarian Benda & Bangunan Bersejarah sudah mulai menata stasiun bersejarah ini. Stasiun ini memiliki bangunan peron yg mirip dgn bangunan peron pulau di Stasiun Jember, yakni berupa kanopi memanjang dgn atap berbentuk karakter V yg disangga struktur kantilever kolom tunggal dr baja. Stasiun ini berfungsi sebagai tempat istirahat sementara bagi beberapa kereta api jarak jauh sebelum dipersiapkan pemberangkatnnya di Gambir & Pasar Senen.

  1. Balai Budaya Jakarta

Pada tanggal 14 April 1954, Balai Budaya Jakarta diresmikan oleh Ketua Badan Pekerja Badan Musjawarat Kebudajaan Nasional (BMKN) yaitu R. Gaos Hardjasoemantri. Pada tahun 1960-an, Gubernur Jakarta ketika itu yakni Ali Sadikin memugar Balai Budaya Jakarta. Sebanyak 600 kegiatan seni telah diselenggarakan di gedung ini selama tahun 1957 hingga 1997. Majalah sastra Horizon yg dikelola oleh Sapardi Djoko Damono & Sutardji Calzoum Bachri pernah menggunakan belahan dr sayap kiri gedung ini menjadi kantor.

Seniman terkenal mirip Affandi, WS Rendra, Sudjoyono, Umar Kayam, Mochtar Lubis, Taufik Ismail, & Remy Silado pernah menggunakan atau menyelenggarakan pekan raya disini. Setelah masa reformasi, gedung ini mulai terbengkalai & tak terurus. Hampir tak ada kegiatan apapun di gedung ini. Berbagai upaya dilakukan untuk kembali menghidupkan gedung ini seperti penyelenggaraan ekspo pada bulan November 2014 oleh pelukis Sri Warso Wahono.

  1. SMA Santa Ursula

SMA Santa Ursula adalah salah satu sekolah tertua di Indonesia yg telah berdiri semenjak tahun 1859. Sekolah ini merupakan sekolah menengah atas Katolik khusus perempuan yg terlatk di belakang Gereja Katedral Jakarta. Berdirinya sekolah ini bermula dr pendirian Persekutuan Santa Ursula olah Santa Angela di Brescia, Italia, pada tanggal 25 November 1535. Persektuan ini bertujuan mendidik & merencanakan para gadis supaya mereka memiliki wawasan & keahlian. Persekutuan Santa Ursula diresmian oleh gereja dgn pelindung Santa Ursula pada tanggal 9 Agustus 1536. Selanjutnya semenjak tahun 1857, suster-suster Ursulin mulai berkarya di Indonesia yg pada ketika itu berlokasi di Juanda.

Inilah klarifikasi tentang kelima belas bangunan bersejarah di Jakarta. Semoga Anda dapat mengenal lebih mendalam perihal kelima belas bangunan ini & ikut melestarikannya. Semoga berfaedah.

  9 Kebudayaan Zaman Paleolitikum Di Indonesia