close

15 Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan

Dampak kepadatan penduduk terhadap lingkungan dapat meluas ke berbagai faktor yang lain & sungguh merugikan manusia. Lingkungan meliputi tempat tinggal & tempat beraktifitas manusia merupakan hal terpenting karena dampak kerusakan yg muncul bukan cuma dirasakan manusia di masa tersebut melainkan pula di masa depan. Oleh lantaran itu, pada postingan ini akan dijelaskan dengan-cara lebih lanjut tentang dampak kepadatan penduduk terhadap lingkungan di sekitarnya baik dengan-cara setempat maupun global, baik di masa saat ini maupun di masa yg akan datang.

Populasi manusia di seluruh dunia diperkirakan bertambah setiap tahunnya, khususnya di negara berkembang. Beberapa negara berkembang menjadi penyumbang jumlah manusia terbanyak, & salah satu negara tersebut yaitu Indonesia. Hal ini dikarenakan di negara meningkat acara penyusunan rencana kelahiran belum efektif dijalankan. Beberapa dr masyarakat belum menerima susukan kesehatan yg memadai, khususnya di bidang pengendalian kelahiran. Hal inilah yg menimbulkan jumlah kelahiran meningkat & seiring dgn hal tersebut populasi pun semakin meningkat.

Artikel terkait:

Meningkatnya populasi di suatu kawasan tentu saja akan mensugesti kepadatan penduduk di wilayah tersebut (baik itu dlm cakupan kota, kabupaten, propinsi, & pula negara). Kepadatan penduduk tentu saja memiliki pengaruh pada berbagai faktor kehidupan & salah satunya yg paling signifikan terkena pengaruh dr kepadatan penduduk yakni faktor lingkungan. Beberapa penelitian menandakan bahwa salah satu kerusakan lingkungan diakibatkan bertambahnya jumlah populasi di sebuah wilayah, atau dgn kata lain bertambahnya kepadatan penduduk di wilayah tersebut. Hal ini diperparah dgn keadaan pertambahan kepadatan penduduk yg tak sejalan dgn majunya pendidikan & kesejahteraan penduduk . Berikut ini yakni 15 efek kepadatan penduduk terhadap lingkungan:

  1. Pencemaran Air

Air adalah salah satu sumber daya terpenting bagi insan. Kelangsungan hidup insan di suatu wilayah sungguh dipengaruhi oleh keberadaan air higienis. Air bersih mempunyai manfaat dengan-cara pribadi maupun tak pribadi, beberapa manfaat tersebut antara lain adalah:

  • Keperluan makan & minum sehari – hari
  • Keperluan MCK (Mandi, Cuci, Kakus)
  • Keperluan yang lain (beribadah, dsb)

Bertambahnya kepadatan penduduk bisa jadi menghipnotis ketersediaan air bersih. Bertambahnya jumlah insan di sebuah wilayah bisa jadi meminimalkan jumlah sumber daya air higienis. Hal yang lain yg perlu diamati ialah tingginya angka pembuangan limbah rumah tangga & industri ke sumber air bersih, seperti sungai, danau, & yg lain. Kenyataannya ialah Indonesia sendiri sudah kelemahan lebih dr 20% sumber air bersih akhir bertambahnya jumlah populasi selama 10 tahun belakangan ini.

Artikel terkait:

  1. Pencemaran Udara

Salah satu komponen yg tak kalah penting dr air higienis & pula mulai berkurang kelestariannya ialah udara bersih. Udara higienis sangat penting lantaran merupakan sumber oksigen yg sungguh dibutuhkan makhluk hidup, terutama insan untuk bernafas. Bertambahnya jumlah populasi insan menyebabkan adanya pembukaan lahan hijau dgn cara pembakaran. Asap & polusi hasil pembakaran akan menimbulkan udara tercemar.

Selain itu, bertambahnya populasi tentu saja akan mengembangkan ajakan akan jumlah barang hasil industri. Meningkatnya ajakan ini akan sejalan dgn meningkat pula jumlah jam kerja mesin industri pabrik yg menyebabkan limbah sisa industri di udara tak dapat disingkirkan.

Artikel terkait:

Sponsors Link

Hal lain yg menimbulkan pencemaran udara terjadi yakni, meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Kasusnya dapat dilihat di beberapa kota besar di Indonesia. Jumlah penduduk yg meningkat, menyebabkan meningkat pula usul terhadap transportasi lazim & pula kepemilikan kendaraan pribadi. Sedangkan, emisi dr kendaraan bermotor yg menghasil CO & CO2 sangat berperan dlm pencemaran udara higienis.

  1. Pencemaran Tanah

Bertambahnya penduduk kadang kala tak diimbangi dgn majunya akses pendidikan & teknologi. Salah satunya yaitu masih rendahnya kesadaran mengenai pengelolaan limbah darat. Bertambahnya penduduk memiliki arti bertambah pula limbah hasil rumah tangga. Namun, teknologi & pengetahuan yg terbatas belum mampu mengurus limbah hasil rumah tangga tersebut dgn baik. Akibatnya, sampah hanya menumpuk di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) & mencemari tanah sekitar karena beberapa limbah sungguh susah diurai.

Artikel terkait:

  1. Berkurangnya Keanekaragaman Hayati

ads

Hal ini mungkin jarang sekali tersentuh lantaran lazimnya cuma penggiat lingkungan yg peduli dgn duduk perkara ini. Namun, menurut kenyataan yg ada beberapa macam flora & binatang langka asli Indonesia ternyata turut punah karena bertambahnya populasi insan. Hal – hal berikut adalah pemicunya:

  • Kepadatan penduduk menimbulkan maraknya pembukaan lahan untuk tempat tinggal & perkebunan, menghancurkan habitat asli binatang & flora langka
  • Kepadatan penduduk mengakibatkan maraknya perburuan akan binatang & tumbuhan langka untuk dijual atau dikonsumsi

Hal tersebut sungguh sangat memprihatinkan, mengenang Indonesia merupakan salah satu negara dgn keragaman hayati tertinggi di dunia. Pentingnya sosialisasi perihal binatang & tanaman yg nyaris punah semoga keanekaragaman hayati ini mampu dicicipi id masa yg akan datang.

  1. Pembukaan Lahan

Meningkatnya kepadatan penduduk mengakibatkan tingginya ajakan untuk keperluan papan (perumahan). Hal ini menjadikan maraknya pembukaan lahan untuk dijadikan rumah – rumah penduduk. Kayu – kayu hutan bertambah banyak dipakai baik untuk keperluan perumahan, busana, pendidikan (kertas), hingga kebutuhan rumah tangga lainnya. Beberapa kayu yg dimanfaatkan oleh insan antara lain yakni:

  • Jati (keperluan rumah)
  • Mahoni (keperluan rumah & rumah tangga)
  • Papyrus (kertas)
  • Dan lain sebagainya

Pembukaan lahan pula sangat berpengaruh terhadap polusi udara & berkurangnya pasokan oksigen. Seperti yg dikenali, hutan di Indonesia sebelumnya yakni salah satu penyumbang oksigen terbanyak ke seluruh dunia tetapi sekarang lebih dikenal selaku penyumbang asap di beberapa negara tetangga.

  1. Urbanisasi Besar – Besaran

Urbanisasi ialah perpindahan penduduk dr desa ke kota. Meskipun tak memiliki dampak dengan-cara langsung, namun nyatanya urbanisasi pula telah menjinjing pengaruh pada lingkungan. Meningkatnya urbanisasi akan menambah jumlah limbah rumah tangga & industri. Hal ini disebabkan meningkatnya keperluan penduduk akan barang hasil industri (Baca juga: Faktor Pendorong Urbanisasi yg Terjadi di Daerah Asal).

  1. Berkurangnya Lahan

Berkurangnya lahan mampu diartikan selaku berkurangnya lahan yg dapat dijadikan tanah untuk budidaya baik pertanian atau peternakan. Hal ini pula diakibatkan kepadatan penduduk yg menyebabkan naiknya ajakan akan papan (perumahan) sehingga lahan budidaya terpaksa beralih fungsi menjadi perumahan.

Selain itu, tingginya pencemaran tanah & air mengakibatkan duduk perkara lingkungan yg pula berakibat pada berkurangnya lahan. Contohnya yaitu erosi & pengikisan. Hal ini menjadikan berkurangnya jumlah daratan keseluruhan di muka bumi akibat terkikis air (Baca juga: Macam – Macam keperluan manusia).

Artikel terkait:

  1. Perubahan Iklim

Beberapa belas tahun yg lalu, animo di Indonesia masih bisa dibagi menjadi dua masa dlm satu tahun. Namun saat ini, trend hujan & kemarau tiba tanpa bisa diprediksi waktunya. Beberapa tempat lain di seluruh dunia pun mengalami kondisi cuaca ekstrim & topan yg tiba terus – menerus di aneka macam tempat. Hal ini disebabkan adanya perubahan iklim akibat adanya efek rumah kaca. (baca juga: Kabinet Pada Masa Demokrasi Liberal)

Sponsors Link

Kepadatan penduduk ditenggarai menjadi salah satu alasan meningkatnya imbas r

umah beling di wajah bumi. Bertambahnya jumlah penduduk telah mengakibatkan tingginya pencemaran udara, meningkatnya produksi CO & CO2 sebagai balasan pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor, & meningkatnya produksi CFC balasan penggunaan beberapa alat elektronik. Hal ini tentu bukan hanya berdampak pada ketika ini melainkan pula pada kehidupan generasi berikutnya (Baca pula : Ciri – Ciri Negara Maju).

  1. Berkurangnya Sumber Energi

Beberapa sumber energi yg banyak dipakai dikala ini adalah energi tak terbarukan seperti minyak bumi & watu bara. Energi mirip ini banyak dipakai untuk aneka macam acara insan & industri. Beberapa kegiatan berikut ini adalah acuan penggunaan energi dr minyak bumi & watu bara:

  • Bahan bakar untuk memasak (minyak tanah & gas alam)
  • Bahan bakar alat transportasi (minyak bumi, kerikil bara, gas alam)
  • Bahan bakar industri (minyak bumi, gas alam, batu bara)
  • Listrik (minyak bumi)

Bertambahnya populasi & meningkatnya kepadatan penduduk dengan-cara otomatis akan meningkatkan jumlah pemakaian listrik, transportasi, meningkatnya kegiatan industri, & pembuatan bahan pangan. Hal inilah yg mengakibatkan berkurangnya sumber energi tak terbarukan tersebut karena penggunaan dengan-cara besar – besaran. Eksploitasi & eksplorasi pun dikerjakan untuk menanggulangi hal tersebut. Dampaknya tentu ke beberapa kerusakan lingkungan yang lain mirip yg disebutkan di atas. Beberapa dampak yang lain dr kepadatan lingkungan yakni selaku berikut: Baca juga: (Bencana Alam di Indonesia)

  1. Banjir
  2. Kebakaran Hutan
  3. Longsor
  4. Abrasi Pantai oleh Air Laut
  5. Bertambahnya Sampah Plastik (Sulit Diurai)
  6. Berkurangnya Kesuburan Lahan (Tanah)

  Pengertian Kenakalan Remaja dalam Sosiologi dan Contohnya di Masyarakat