19- Konferensi Meja Bundar (KMB) 23 Agustus – 2 Nopember 1949

KONFERENSI MEJA BUNDAR
Setelah Indonesia berhasil menuntaskan masalahnya sendiri dlm konferensi Inter-Indonesia, sekarang bangsa Indonesia dengan-cara keseluruhan telah siap menghadapi Konferensi Meja Bundar (KMB). Sementara itu pada bulan Agustus 1949, Presiden Soekarno sebagai Panglima Tertinggi di satu pihak & Wakil Tinggi Mahkota Belanda dipihak lain, menginformasikan pemberhentian tembak-menembak. Perintah itu berlaku efektif mulai tanggal 11 Agustus 1949 untuk kawasan Jawa & 15 Agustus 1949 untuk kawasan Sumatera.pada tanggal 4 Agustus 1949 pemerintah Republik Indonesia menyusun utusan untuk menghadiri KMB yg terdiri dr Drs Moh.Hatta (Ketua), Mr. Moh.Roem, Prof. Dr. Soepomo, dr.J.Leimena, Mr. Ali Sastroamidjoyo, Mr. Suyono Hadinoto, Dr. Sumitro Djojohadikusumo, Mr. Abdul Karim Pringgodigdo.
Konferensi Meja Bundar diselenggrakan di Den Haag, Belanda pada tanggal 23 Agustus hingga dgn tanggal 2 November 1949. Delegasi Indonesia dipimpin Drs. Moh Hatta, BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II dr Pontianak KMB & delegasi dr Belanda dipimpin oleh Mr. Van Marseveen. Dari PBB dipimpin oleh Crittchlay.
Pada tanggal 2 November 1949 perundingan diakhiri dgn keputusan selaku berikut :
1.   Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara merdeka & berdaulat
2.   Penyelesaian soal Irian Barat ditangguhkan samapi tahun selanjutnya
3.   RIS selaku negara erdaulat sarat kerjasama dgn Belanda dlm sebuah perserikatan yg kepalai oleh Ratu Belanda atas dasar sukarela dgn kedudukan & hak yg sama.
4.   RIS mengembalikan hak milik Belanda, memberikan hak konsensi, & izin gres bagi perusahaan-perusahaan.

5.   Semua utang bekas Hindia Belanda harus di bayar oleh RIS.

Sumber :
Buku Pelajaras IPS Sekolah Menengah Pertama
http://www.sejarahkita.comoj.com/
Baca Selengkapnya

Materi IPS Terpadu SMP Kelas 9

  Pontianak, Sosial Ekonomi Di Perkotaan Ketika Memperluas Pola Hidup Disiplin