3 Penyebab Perang Yaman Dan Arab Saudi Lengkap

Gejolak yg terjadi di Yaman sudah berjalan sejak tahun 2015 silam & sudah menelan begitu banyak korban. Perang Yaman sendiri pada awalnya yakni perang kerabat yg bermula dr perpecahan antara Yaman Utara & Yaman Selatan serta kebijakan dr Presiden. Meskipun begitu lambat laun perang ini pula melibatkan campur tangan ajaib yg justru semakin memperkeruh kondisi.

Salah satu negara yg ambil cuilan dlm perang kerabat di Yaman adalah Arab Saudi. Hasilnya tak hingga di situ saja, bahkan Arab Saudi pula hingga berperang dgn Yaman. Lantas apa penyebab perang Yaman & Arab Saudi? Simak ulasannya berikut ini. Baca pula tentang sejarah berdirinya agama islam, silsilah bani saud, & sejarah kabah.

Sekilas Mengenai Perang Yaman & Arab Saudi

Secara geografis Yaman ialah negara di Timur Tengah yg memiliki letak strategis. Negara ini berada di tempat perairan yg merupakan kemudian lintas kapal tanker pengangkut minyak. Negara yg memiliki batas eksklusif dgn Arab Saudi di darat ini pula berada di Teluk Aden serta wilayah perairan tersibuk di Laut Merah. Tidak hanya itu provinsi Hadramaut, Yaman, merupakan salah satu wilayah yg mempunyai sumber daya alam & migas yg begitu populer.

Sebelum Arab Saudi mengerahkan armada untuk memerangi Yaman, konflik bahwasanya sudah terjadi di negara yg diincar oleh pihak lain tersebut. Gejolak berawal dr internal Yaman yakni perang kerabat, kemudian berujung pertentangan eksternal yg melibatkan beberapa negara lain tergolong Arab Saudi.

Ketika Presiden Yaman, Abdur Rabbuh Mansur Hadi, digulingkan dr jabatannya, ia memberitahukan bahwa untuk sementara ibu kota Yaman dipindahkan dr Sana’a ke Aden. Sementara itu Arab Saudi bersama sembilan negara lain mulai melancarkan serangan ke Sana’a lewat udara & darat.

  6 Pemimpin Voc Di Indonesia Dan Kebijakannya

Penyebab Perang Yaman & Arab Saudi

  1. Terjadi Pemberontakan kepada Presiden Ali Abdullah Saleh

Seperti telah disebutkan bahwa pertentangan di Yaman bermula dr perang saudara antara Yaman Utara & Yaman Selatan. Hal ini sudah berlangsung cukup lama dimana kubu Yaman Utara dipimpin oleh Ali Abdullah Saleh, sedangkan Yaman Selatan dipimpin oleh pihak sosialis yakni Ali Salim Beidh. Lalu pada tanggal 22 Mei 1990, kabar senang terjadi yakni Yaman Utara & Yaman Selatan mendeklarasikan diri untuk bersatu & menjadi Republik Arab Yaman. Persatuan tersebut membawa janji bahwa Ali Abdullah Saleh (Presiden dr Yaman Utara) menjadi Presiden & Ali Salim Beidh (Presiden Yaman Selatan) menjadi Wakil Presiden.

Sayangnya Yaman yg berada di bawah kepemimpinan Presiden Ali Abdullah Saleh justru mengalami keterpurukan, kemiskinan, & kesengsaraan.  Bahkan disebutkan bahwa yg mendominasi pemerintahan adalah pihak dr bekas Yaman Utara. Sementara itu Yaman Selatan merasa tak mempunyai keleluasaan untuk meningkatkan diri. Baca pula sejarah opec & sejarah petra yordania.

Hal itulah yg mengakibatkan gejolak rakyat untuk menentang pemerintah & pula memaksa Ali Abdullah Saleh segera mundur dr jabatannya. Konflik mulai memanas pada tahun 1994 tatkala Wapres Ali Salim Beidh mengundurkan diri & ikut serta memberontak pemerintah sipil dgn mengangkat senjata bagi kaum sosialis supaya kembali melepaskan Yaman Selatan.

Kubu Ali Salim Beidh memperoleh bantuan dr kelompok pemberontak pemerintah yang lain yg beraliran Syi’ah Zaidhiyah atau diketahui dgn al-Houthi. Kelompok ini mengatakan menerima dukungan dr rakyat Yaman Utara karena kesengsaraan yg diberikan oleh pemerintahan Saleh. Di samping itu pemerintah Yaman mendapat sokongan penuh dr Arab Saudi untuk memerangi rakyatnya.

  1. Terjadi Serangan dr Kelompok al-Houthi

Kelompok al-Houthi yakni pemberontak yg berbasis di wilayah Yaman Utara. Pemimpin dr golongan ini yaitu  Hussein Badreddin al-Houthi yg merupakan penganut aliran Syiah Zaidiyah. Pada tahun 2004 silam golongan ini melaksanakan pemberontakan berdarah yg mengakibatkan ribuan rakyat sipil & ribuan serdadu Yaman tewas. Pada tahun yg sama pula Huseein Badreddin al-Houthi tewas di tangan tentara Yaman. Akhirnya golongan al-Houthi dipimpin oleh adiknya yaitu Abdul Malik al-Houthi.

Perang terus berlanjut dr tahun 2004 sampai 2008. Kelompok al-Houthi mentakan bahwa alasannya yakni ingin membuat otonomi khusus di Sa’dah. Akan namun alasan tersebut dianggap sebatas alasan untuk menutupi niat Houthi berbagi Syiah. Sementara itu pemerintah Yaman yg didukung santunan dr Arab Saudi membordardir Yaman sebagai upaya melumpuhkan al-Houthi. Penyerangan tersebut justru menciptakan kelompok ini semakin percaya bahwa pemerintah Yaman pula dibantu oleh Amerika Serikat, alasannya ada banyak jet tempur Amerika yg lalu lalang di Yaman.

Pemberontakan yg dilancarkan al-Houthi pernah sempat reda tatkala saat kalangan ini mengajukan syarat damai pada pemerintah Yaman. Hanya saja syarat tersebut ditolak & pertentangan pun kian bergejolak. Pada tahun 2007 pemerintah Yaman di bawah kepemimpinan Ali Abdullah Saleh bergotong-royong pernah berdamai dgn Houthi. Tetapi cuma berlangsung sebentar saja & kalangan al-Houthi kembali melancarkan serangan kepada serdadu Yaman. Baca pula penyebab perang badar kubra, sejarah perang enam hari, & penyebab perang badar.

Situasi & kondisi di Yaman yg terus memanas dimanfaatkan oleh al-Houthi untuk memperluas wilayah kekuasaan di daerah Yaman Utara dgn menduduki pos-pos militer di Sa’dah. Tetapi Arab Saudi terus menyerang Yaman & mendesak kalangan al-Houthi untuk mundur. Serangan udara dr pesawat tempur yg diluncurkan Arab Saudi menyebabkan tewasnya ratusan warga sipil. Kelompok al-Houthi sendiri mengatakan tak akan mau berdamai dgn Arab Saudi.

  1. Al-Qaeda

Pada tahun 2009 pemberontak lain timbul yg merupakan kalangan salafi di bawah pimpinan Tareq al-Fadhli. Kelompok ini melakukan demonstari & pemberontakan pada pemerintah yg masih di bawah kepemimpinan Ali Abdullah Saleh. Masih pada tahun 2009 kelompok lain pula timbul yakni al-Qaeda. Kedua golongan ini dituding melaksanakan kolaborasi untuk melawan pemerintah. Akan namun pemimpin kalangan salafi, al-Fadhli menolak tudingan tersebut.

Al-Qaeda Arab Peninsula (AQAP) merupakan kelompok militan teroris international. Kelompok ini mendeklarasikan dirinya di wilayah Yaman Selatan pada tahun 2009 yg lahir tatkala terjadi gejolak di Afghanistan. Pada tahun 2011, Ali Abdullah Saleh lengser dr jabatannya selaku Presiden. Setelah lebih dr 30 tahun menjabat Saleh mengundurkan diri alasannya adanya desakan dr para pemimpin negara di sekitarnya Saleh kemudian mengungsi ke Arab Saudi.

Momen dimanfaatkan oleh kelompok al-Houthi & al-Qaeda untuk memperluas wilayah kekuasaan mereka. Al-Qaeda memborbardir pangkalan militer Amerika Serikat di selatan & berujung perang antara kedua pihak, alasannya adalah al-Qaeda mengusik wilayah Yaman. Baca pula perbedaan apec & opec & sejarah perang arab israel.