UNESCO adalah tubuh khusus PBB yg didirikan pada tahun 1954. Indonesia yaitu salah satu negara penerima UNESCO yg aktif berperan untuk kemajuan UNESCO. Oleh alasannya itu, pada pembahasan kali ini akan diuraikan peran Indonesia dlm UNESCO.
Gambaran Umum Organisasi UNESCO
UNESCO diresmikan untuk mendukung perdamaian & keselamatan dgn cara mempromosikan kolaborasi antar negara lewat pendidikan, ilmu pengetahuma, & budaya. Hal ini dlm rangka meningkatkan rasa saling menghormati yg berlandaskan pada keadilan, peraturan hukum, Hak Asasi Manusia, & keleluasaan hakiki.
Organisasi khusus PBB ini beranggotakan 191 negara. Organisasi ini berpusat di Paris, Prancis. Selain itu, organisasi ini memiliki 50 kantor wilayah serta beberapa lembaga & institute di seluruh dunia. Terdapat lima program utama yg dr UNESCO. Kelima acara utama tersebut disebarluaskan lewat pendidikan, ilmu alam, ilmu sosial, & manusia, budaya, serta komunikasi, & infromasi. Baca pula tujuan organisasi internasional, tujuan organisasi PBB & sejarah berdirinya PBB.
UNESCO mensponsori proyek mirip acara baca-tulis, teknis, & pelatihan guru; acara ilmu internasional; proyel sejarah regional, & budaya, penawaran spesial keragaman budaya; koordinasi persetujauan internasional untuk mengamankan warisan budaya, & alam serta memelihara HAM; & mencoba memperbaiki perbedaan digital dunia.
Peran Indonesia dlm UNESCO
Indonesia masuk menjadi anggota UNESCO pada 27 Meri 1950. Semenjak itu, Indonesia berperan aktif dlm banyak sekali aktivitas UNESCO. Hal ini tak terlepas dr pandangan politik mancanegara Indonesia yg bebas aktif. Peran Indonesia dlm UNESCO diantaranya yakni:
- Program IFIT (Indonesia Funds-In-Trust)
Program IFIT adalah potongan dr kontribusi Indonesia dlm mengatasi kesusahan finansial yg dialami UNESCO. Hal ini terjadi sebab Amerika Serikat menghentian pembayaran kontribusi negaranya saat Palestian diterima sebagai anggota UNESCO pada tahun 2011. Baca pula Penyebab Perang Israel & Palestina & sejarah Perang Enam Hari.
Indonesia berkontribusi sebesar 10 juta dolar AS. Enam juta dolar AS dipakai untuk dana darurat, sedangkan empat juta dolar AS dialokasikan untuk Program IFIT. Terdapat delapan proyek IFIT yg dilaksanakan antara tahun 2012 hingga 2017. Kedelapan acara tersebut diantaranya Forum Global Media, Visi Baru Kota Tua, Solusi Ekologi & Ekohidrologi untuk Manajemen Berkelanjutan.
- Peran Indonesia dlm Konvensi UNESCO 2005
Indonesia berperan aktif dlm mengimplementasikan Konensi UNESCO 2005. Indonesia menjadi salah satu negara Pihak semenjak meratifikasi konvensi ini pada tahun 2012 silam. Selain itu, Indonesia pula menjadi anggota Komite Antar Pemerintan Konvensi ini untuk periode 2015 – 2019. Konvensi UNESCO 2005 adalah instrumen patokan pengaturan internasional yg menyediakan kerangka kerja bagi tata kelola budaya. Kerangka kerja tersebut didasarkan pada prinsip kesadaran berekspresi, kesetaraan gender, keterbukaan, & keseimbangan kepada budaya yg saling melengkapi untuk pembangunan berkesinambungan.
Sebagai negara yg ikut serta dlm konvensi tersebut, maka Indonesia berkewajiban aturan untuk memberikan laporan bersiklus pada UNESCO setiap empat tahun. Indonesia meratifiasi hasil dr konvensi tersebut pada tahun 2012. Konvensi di bidang kebudayaan ini tak hanya diratifikasi oleh Indonesia saja, tetapi pula oleh 142 negara. Konvensi UNESCO 2005 ini mendorong pemerintah untuk memperkenalkan kebijakan untuk budaya dlm konteks global. Selain itu, pula sebagai kesepakatan untuk melindungi & mengiklankan keanekaragaman ekspresi budaya.
- Terpilihnya Indonesia selaku Anggota Badan Eksekutif UNESCO
Pencalonan diri Indoensia selaku anggota Badan Eksekutif UNSECO Periode 2017 – 2021 yaitu bentuk peran serta nyata Indonesia untuk berkontribusi lebih bagi UNESCO. Hal ini terutama melalui partisipasi aktif selaku anggota salah satu tubuh pemerintahan di UNESCO. Indonesia pun terpilih selaku anggota Badan Eksekutif UNESCO pada periode 2017 – 2021. Pemilihan dilaksanakan di sela-sela sidang biasa ke-39 negara anggota UNESCO di Paris, Prancis, pada Rabu tanggal 8 November 2017.
Indonesia mampu menerima 160 suara & menempati peringkat 3 pada Grup Asia Pasifik. Selain Indonesia, negara lainnya yg pula terpilih adalah India, Jepang, China, Filipina, & Bangaladesh di golongan Asia Pasifik. Keberhasilan Indonesia menjadi anggota Badan Eksekutif UNESCO tak terlepas dr capaian & diplomasi Indonesia di UNESCO. Indonsia sudah duduk selaku anggota World Heritage Committee (WHC) periode 2015 – 2019 yg artinya memiliki mandat untuk pelestarian warisan budaya. Indonesia pula telah menyumbangkan beberapa Works of Art untuk UNESCO.
Selain itu, UNESCO pula mengakui Indonesia selaku negara besar dlm promosi & pelestarian budaya. UNESCO sudah mengakui aneka macam macam warisan budaya Indonesia. Warisan budaya tersebut mulai dr wayang, keris, batik, angklung, noken, kawasan Candi Borobudur, kawasan Candi Prambanan, Tari Saan, & Tari Bali.
Status Indonesia selaku Anggota Badan Eksekutif UNESCO mampu memberi ruang taktik bagi Indonesia untu berkontribusi kasatmata dlm UNESCO. Hal ini karena Badan Eksekutif UNESCO, melakukan pekerjaan sama dgn General Conference UNESCO, ialah tubuh pembuat keputusan-keputusan penting di UNESCO, yakni dlm persyaratan pengaturan bidang pendidikan, kebudayaan, sains, & berita komunikasi. Badan Eksekutif pula mengontrol aneka macam hal terkait manajemen UNESCO, khusunya dlm bidang anggaran & administrasi. Baca pula peran Indonesia dlm Perang Dingin, peran Indonesia dlm korelasi internasional, & kiprah Indonesia dlm OPEC.
Manfaat Indonesia Menjadi Anggota UNESCO
Selain kiprah Indonesia dlm UNESCO, Indonesia menerima banyak faedah sebagai anggota UNESCO. Manfaat Indonesia menjadi anggota UNESCO diantaranya yaitu
- Penurunan angka buta huruf di Indonesia
Selama menjadi anggota UNESCO, masyarakat Indonesia menerima manfaatnya mirip menurunnya angka buta abjad. Indonesia memiliki angka buta karakter yg tinggi pada tahun 1945, yakni sebesar 97 persen. Angka ini pun turun sampai 65,9 persen di tahun 1953. Baca pula sejarah perumusan UUD 1945 & sejarah kemerdekaan Indonesia lengkap.
Pada saat itu, Indonesia telah bergabung selama tiga tahun di UNESCO. Sampai pada tahun 2018, penduduk Indonesia yg masih buta abjad tersisa sampai 2,07 persen. Keberhasilan ini merupakn hasil dr penerapan acara Literasi UNESCO yg dimanfaatkan selaku anutan pengentasa buta karakter di Indonesia.
- Pengakuan dunia atas kekayaan alam & budaya Indonesia
Manfaat dr keikutsertaan Indonesia dlm UNESCO tak hanya dinikmati dlm bidang pendidikan saja, tetapi pula dlm akreditasi dunia atas kekayaan alam & budaya Indonesia. Salah satu misalnya adalah pengesahan angklung sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Angklung sudah menjadi salah satu alat music cenderamata khas Bumi Pasundan yg sudah mendunia. Bahkan ketika ini, kreaitivitas penduduk Bandung pula sudah terkenal di bidang pariwisata, mulai dr masakan hingga fashionnya.
- Perlindungan tempat konservasi di Indonesia
Kawasan konservasi pula menerima derma dgn keikusertaan Indonesia dlm UNESCO. Hal ini berkat penetapan empat belas daerah konservasi sebagai Cagar Biosfer Dunia, Empat sebagai UNESCO Global Geopark, & empat kawasan selaku World Natural Heritage. KNIU, sebagai penghubung antara UNESCO & Pemerintah Indonesia, bertugas melaporkan hasil kegiatannya selama tahun 2018.
Inilah klarifikasi perihal kiprah Indonesia dlm UNESCO & keuntungannya. Semoga berfaedah.