close

5 Contoh Pluralisme dalam Masyarakat Indonesia Paling Jelas

Pluralisme yakni istilah yg berasal dr kata plural atau  jamak. Pluralisme memiliki arti suatu keadaan atau sikap toleransi berbagai keragaman etnik & kelompok-kleompok yg beraneka budaya dlm suatu wilayah atau negara. Arti dr kata pluralisme akan faedah keberagaman budaya itu sendiri tak cuma bermakna sebagai suatu kondisi penduduk yg beragam, akan tetapi pula dimaknai sebagai rasa toleransi yg ditimbulkan dr adanya keberagaman tersebut. Toleransi berarti menghargai setiap kepercayaan & perilaku yg individu yakini selaku sesuatu yg dianggap benar.

Kita semua mengetahui bahwa Indonesia yaitu negara dgn berbagai keanekaragaman suku bangsa & budaya  serta kepercayaan. Keberagaman ini dilihat dr banyak aspek muali dr sisi agama, latar belakang, suku, akhlak istiadat, sosial budaya & bahasa yg beragam bentuknya. Untuk menciptakan negara yg aman & terhindar dr bentuk-bentuk konflik sosial, kita sangat membutuhkan adanya rasa toleransi tersebut. Bila masyarakat Indonesia tak sedikitipun yg mempunyai toleransi, maka sudah ditentukan negara akan menemui banyak kasus & kendala.

Oleh alasannya itu, sungguh penting sekali bahwa sikap pluralisme mesti dikenalkan & dikembangkan sejak usia dini. Melalui apa? Yaitu melalui pendidikan pluralisme yg diadakan di sekolah-sekolah. Melalui pendidikan, kita mampu memeberikan penegtahuan denagn cara yg terarah, terkonsep & mampu diterima dgn baik. Konsepnya sangat sederhana yaitu pluralisme, sikap saling mengharagai & menghormati perbedaan-perbedaan yg dimiliki oleh orang lain. Pada potensi kali ini, kita akan membahas contoh pluralisme dlm penduduk Indonesia. Simak dgn seksama ya.

  1. Konflik Etnis di Indonesian

Sejak Indonesia merdeka, banyak sekali catatatan adanya konflik yg terjadi di salah satu daaerah memang telah banyak terdengar. Yang paling populer yakni konflik SARA yg terjadi antara warga Dayak dgn warga Madura di tempat Kalimantan Tengah. Konflik ini terjadi dgn menewaskan setidaknya 315 orang dr etnis Madura. Hal ini memiliki pengaruh pada berlanjutnya konflik yg lebih luas hingga ke tempat lain sepertu Kuala Kapuas, Pangkalam Bun hingga Palangkaraya.

Konflik ini dilatarbelakangi oleh sikap dua orang pejabat yaitu Fedlik & Lewis yg menjabat di Dinas Kehutanan & Kantor Bappeda dimana mereka bermaksud membatalkan pelantikan 10 pejabat Eselom I, II, & III alasannya berasal dr kalangan agama Islam. Sungguh miris bukan? Agama yg semestinya menjadi sebuah kepercayaan individu yg tak seharusnya dipersoalkan terlebih diperdebatkan cuma demi suatu jabatan malah berimbas pada adnya pertentangan. Yang perlu menjadi perhatian disini adalah kurangnya penanaman pendidikan pluralisme sebagai sebuah pegangan yg harusnya dimiliki oleh kedua pejabat tadi. Mereka telah sangat mencerminkan betapa sungguh minimnya rasa toleransi yg mereka miliki hingga mereka melakukan segala cara walapun harus dgn mengadu domba antar etnis demi menggaggalkan suatu peresmian pejabat eselon.

Perbedaan etnik & ras selanjutnya adalah banyaknya orang Cina, Arab, Pakistan & Amerika yg ada di Indonesia. Kita mengenali bahwa mereka dengan-cara fisik sungguh berlainan dgn kita, mereka memiliki warna kulit putih, kuning & hitam. Kita pula tak luput melihat bahasa yg digunakan oleh kawasan-tempat yg ada di Indonesia mirip tempat Papua, Jawa, Ambon ataupun Nusa Tenggara Timur. Mereka semua berbeda tak hanya dr segi bahasa, tetapi pula busana, kuliner & minuman yg umummereka konsumsi.

  1. Kelompok Etnik Jawa Timur di Era Otonomi Derah

Memperbincangkan kelompok etnik Jawa Timur pada abad otonomi tempat menjadi topik yg sungguh mempesona. Hal ini dipicu dr beberapa faktor. Pertama kita mengetahui bahwa Propinsi Jawa Timur adalah salah satu Provinsi di Indonesia yg mempunyai keberagaman etnik & budaya penduduk yg sungguh banyak nan luas. Kedua, pada kenyataanya, etnik & budaya yg sangat luas & bermacam-macam ini menjadi salah satu dasar sebagai bentuk pembangunan yg penting. Ketiga, cuma beberapa kelompok etnik saja yg mempunyai kesetaraan terusan dlm memproses aspek politik & ekonomi daerah pada masa orde baru. Keempat, persepsi mahir yg berhasil dipatahkan mengenai abolisi persoalan etnis melalui pembanguan kemajuan ekonomi & metode politik. Kelima, implikasi periode otonomi kawasan pada legalisasi neegata terhadap teladan pluralisme dlm penduduk dlm berbagai kebergaman etnik & budaya.

  1. Pluralisme dlm Media

Sponsors Link

Dengan memiliki aneka macam suku daerah yg terdiri dr banyak budaya yg bermacam-macam. Media pula menjadi salah satu aspek penting yg tak kalah dr kemajuan & perkembangan pluralisme itu sendiri. Dalam sisi media, pluralisme adalah sebuah alat penyiaran gosip yg memiliki wewenang dengan-cara bebas & merdeka dimana keberadaannya telah diakui oleh Negara & seluruh penduduk Indonesia. Media massa yg ada di Indonesia harus dijadikan sebagai salah satu wadah kendali sosial di bawah naungan manajemen profesional sehingga fungsi media sendiri mampu berlangsung sesuai dgn aturan & sebagaimana mestinya. Selain itu, sampaumur ini media pula mesti dijadikan sebagai ajang mengutarakan pertimbangan sebebas bebasnya namun, dlm rangka menertibkan jalannya pemerintahan bukan untuk merugikan salah satu pihak.

  1. Pluralisme dr Segi Pendidikan Indonesia

Kita semua telah mengetahui bahwa Indonesia yakni salah satu negara ayng mempunyai masyarakat multikultural. Pengertian msyarakat multikukltural adalah setiap tempat memiliki ciri khas tersendiri yg berlainan dgn daerah lain. Dampak postitif keberagaman budaya memang ada, tetapi melalui pendidikan bisa mengajarkan arti pluralisme sangat mutlak untuk dibutuhkan. Apa itu pendidikan pluralisme? Adalah suatu pendidikan yg berfungsi sebagai wadah melindungi & mempertahankan bermacam-macam pluralisme yg ada di Indonesia mulai dr suku, agama ras & budaya, ikut memunculkan tata nilai, keterbukaan & obrolan bagi penerus bangsa khususnya anak muda.

Sponsors Link

Pendidikan pluralisme dimaksudkan untuk memajukan pemahaman kita wacana betapa kita sungguh luas & mampu untuk menembus banyak sekali perbedaan etnis, budaya & agama dgn tujuan ada rasa kemanusiaan yg timbul di sana. Pendidikan dasar kemanusiaan untuk membuka solidaritas para warga negara. Disini, dlm pendidikan pluralisme pula dibutuhkan para pendidik dapat mendefinisikan & mengambarkan dengan-cara terperinci mengenai keberagaman budaya dlm menghadapi bermacam-macam perubahan yg mungkin saja terjadi di salah satu daerah atau bahkan di dunia sekalipun. Pendidikan pluralisme diharuskan dapapt menunjukkan respon cepat kepada segala bentuk perkembangan atau penuntutan persamaan keadilan di lingkungan sekolah contohnya.

  1. Budaya dlm Pluralisme

Kebragaman budaya pula menjadi salah satu penyebab terbesar yg sering kali mengakibatkan timbulnya konflik di Indonesia. Ini merupakan salah satu faktor yg menjadi pengahalang utama & pemicu maslah dlm suatu kelompok etnik dimana kelompok tersebut gegabah dlm mengahargai banyak sekali perbedaan yg ada. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya persaingan & mengganggap etnik sendiri selaku yg terbaik sedangkan etnik lain dianggap buruk. Akan tetapi, dgn mengerti budaya dlm pluralisme, kita mampu memperkecil timbulnya konflik. Masyarakat etnik ini bisa diajak untuk belajar nmemberikan tanggapan kepada lingkungan sosial sekitar & membuka kesempatan seluas-luasnya teladan pluralisme dlm masyarakat pada budaya yg barus saja masuk. Budaya yg gres masuk ini bisa disaring terlebih dahulu, mana yg mesti dipertahankan, mana yg memang perlu adanya perbaikan. Selanjutnya, pluralisme dlm budaya pula diusahakan dr sikap saling mendapatkan antar etnik yg berdekatan. Hal ini bisa kita tunjukkan melalui aktivitas penyatuan dua budaya bantu-membantu.

Demikian acuan pluraslisme dlm penduduk Indonesia. Sekali lagi, sebagai Negara beragam yg mempunyai beragam sosial budaya masyarakat, kita sebagai warga Negara Indonesia tak akan pernah bisa menyingkir dari pluralisme tersebut. Se-yogyanya kita cuma membutuhkan suatu sikap tulus & penerimaan bahwa Indonesia terdiri dr aneka macam suku etika & budaya serta tugas pemerintah dlm mengurus keberagaman sosial budaya sehingga kita tak menghadapi kemungkinan penyebab terjadinya pertentangan yg malah akan bikin kita kian terpecah belah. Semoga penjelasan ini mampu menambah pengetahuan pengetahuan kita terutama dlm bidang ilmu pengetahuan sosial & bermanfaat di kehidupan selanjutnya.

  Kutub Pedesaan Dengan Perkembangan Spencer Yang Kompleks