5 Faktor Penyebab Terjadinya Pergolakan di Berbagai Daerah

Meskipun demikian, dongeng selanjutnya tidaklah berakhir bahagia. Setelah sukses mengusir keluar para penjajah ada tantangan yg lebih berat yg harus dihadapi masyarakat dr seluruh daerah di Indonesia yaitu rakyatnya sendiri. Ketika kemerdekaan dr penjajah telah sukses dicapai, muncullah rasa ingin merdeka dr pemerintahan sendiri. Disintegrasi terjadi dimana-mana selaku balasan dr pergolakan yg terjadi seiring dgn terjadinya pertumbuhan wilayah Indonesia. Beberapa pergolakan yg terjadi di permulaan kemerdekaan Indonesia antara lain:

  • Pemberontakan PKI Madiun tahun 1948.
  • Gerakan politik Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
  • Proklamasi Kemerdekaan Republik Maluku Selatan (RMS).
  • Pemberontakan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) di Sulawesi Utara & Sulawesi Selatan.

Pergolakan tersebut bukan atas tak ada dasar apa-apa, mulai dr permasalahan aturan di Indonesia hingga pada hal-hal yg dikehendaki sebuah kalangan yg tak bisa dipenuhi oleh pemerintah pada dikala itu. Pengertian pergolakan sendiri adalah sebuah gerakan yg dilakukan bersamaan dgn aneka macam cara demi memperjuangkan & memaksakan kehendak atau ideologi suatu kelompok tertentu.

Dibawah ini akan dipaparkan 5 faktor penyebab terjadinya pergolakan daerah di Indonesia sesudah kemerdekaan:

1. Adanya Perbedaan Pemahaman Ideologi

Di semua perkara pergolakan yg dicontohkan diatas, semuanya punya satu kesamaan yakni memperjuangkan ideologi atau harapan yg besar lengan berkuasa dr suatu kelompok, yg tentu saja berlainan dgn kenyataan yg terjadi di Indonesia. Alhasil pergolakan tak mampu disingkirkan.

2. Kemunculan Tokoh Pelopor Pergolakan

Adanya tokoh yg menjadi pelopor dlm memperjuangkan ideologinya mampu menjadi asal mula dr sebuah pergolakan. Misalnya dlm perkara Andi Aziz yg merupakan tokoh pergolakan yg menuntut bahwa hanya pasukan APRIS dr KNIL yg boleh bertanggung jawab atas keselamatan Negara Indonesia Timur. Akhirnya terjadi pertempuran di Makassar.

3. Konflik Sosial yg Tidak Kunjung Terselesaikan

Konflik sosial yg sudah usang ada sebelum kemerdekaan mampu menjadi aspek pergeseran sosial tatkala timbul kembali ke permukaan sehabis masalah penjajahan teratasi. Pemikiran faktor penyebab terjadinya pergolakan daerah untuk menimbulkan Indonesia sebagai negara Islam sudah ada sebelum proklamasi kemerdekaan. Tatkala terbuka peluang untuk merealisasikan hal tersebut, penggeraknya tak hanya tinggal diam & eksklusif memanfaatkan potensi untuk memperjuangkan ideologi mereka.

4. Ketidakpuasan Dalam Keputusan yg Sudah Ditetapkan

Faktor ini ialah latar belakang terjadinya pergolakan di Maluku yg kita kenal sebab ketidak setujuan mereka yg tadinya adalah Negara Indonesia Timur mesti bergabung kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini harusnya dapat diatasi jika pemerintah secepatnya mengambil tindakan tatkala ada golongan yg tak oke dgn keputusan yg hendak ditetapkan.

5. Pemegang Kuasa Tidak Mempertimbangkan Semua Suara

Sponsors Link

Suatu pergolakan lazimnya dimulai di satu meja dimana ada pertimbangan seseorang atau satu kelompok yg tak diperhitungkan biar keputusan nantinya mampu mengambil jalan tengah. Tentu saja seseorang atau kelompok yg tak didengarkan pendapatnya itu akan protes & kemungkinan terjadinya pergolakan nyaris pasti. Pemegang kuasa akan dinilai bertindak semenah-menah dgn mengambil tindakan tanpa menawarkan klarifikasi untuk seseorang atau golongan yg tak sependapat.

Setelah mengetahui 5 aspek penyebab terjadinya pergolakan tempat sosial di awal kemerdekaan Indonesia yg sudah diterangkan diatas, bagaimana pendapat Anda dlm menanggapinya? Dapatkah aksi ini dibenarkan? Bagaimanapun juga, semua pergolakan inilah yg sudah membentuk kondisi penduduk Indonesia di negara kita NKRI menjadi mirip saat ini. Apapun hal-hal buruk yg menjadi cuilan dr sejarah kita hendaknya di tinggilkan & menjadi pelajaran bagi kita yg hidup di masa kini biar tak melaksanakan hal serupa yg mampu merugikan negara.

  Pertempuran Surabaya (10 November): Latar Belakang – Kronologi dan Dampak