Kedinamisan insan membuat mereka menjalani hidup dgn berkelompok. Atau membentuk suatu kalangan penduduk yg berinteraksi terus menerus serta terorganisasi. Kemampuan berinteraksi manusia inilah yg bikin hubungan antar manusia serta bisa memperkecil permasalahan perbedaan ini. Sehingga bentuk-bentuk serta struktur sosial di penduduk menjadi suatu fenomena didalam kehidupan penduduk sekarang. Struktur sosial sendiri menjadi objek kajian menarik serta esensial. (baca juga: Bentuk-Bentuk Kerjasama Inetrnasional)
Dikarenakan sosiologi manusia bisa mengerti perbedaan-perbedaan. Sehingga perbedaan ini menjadi suatu anugerah dr Tuhan. Perbedaan insan didalam kehidupan bermasyarakat sekarang bukan buat dibesar-besarkan saja. Sehingga bisa menjadikan terjadinya konflik serta menetralisir integritas dlm bermasyarakat. Seperti yg kadang kala terjadi pada selesai-tamat ini, terutama dlm kehidupan penduduk di Indonesia. Selain itu kalian akan mempelajari tentang bentuk atau acuan kerumunan sosial. Yang merupakan fenomena kehidupan pada zaman sekarang dikala bermasyarakat. Dengan mempelajari acuan kerumunan sosial dimasyarakat. Kalian diperlukan bisa memahami tentang diferensiasi sosial serta stratifikasi sosial didalam masyarakat indonesia. (baca juga: Perbedaan Kelompok Sosial & Kerumunan)
Struktur Sosial
Struktur sosial merupakan sesuatu yg atas penggalan yg saling bergantung & membentuk suatu pola tertentu. Bagian ini terdiri atas pola perilaku individu/kelompok, institusi, & penduduk :
1. Pengertian Struktur Sosial
Istilah struktur berasal dr kata structum (bahasa Latin) yg memiliki arti menyusun. Dengan demikian, struktur sosial mempunyai arti susunan masyarakat. Adapun penggunaan konsep struktur sosial sepertinya bermacam-macam. Walaupun demikian, kita mampu memberikan batas-batas-batas-batas lewat beberapa definisi struktur sosial berdasarkan para jago, yakni sebagai berikut:
- Bagi Radclife-Brown arti sebetulnya dr struktur sosial yaitu suatu rangkaian yg kompleks. Yang terdiri dr korelasi-kekerabatan sosial serta berwujud didalam bermasyarakat. Sehingga struktur sosial umumnya akan meliputi relasi sosial. Yang terjadi di antara para individu serta perbedaan individu. Selain itu pula bersinggungan dgn kelas sosial berdasarkan peranan mereka. (baca juga: Dampak Negatif Penyimpangan Sosial)
- Berbeda dgn Evans-Pritchard, baginya struktur sosial merupakan korelasi-korelasi tetap. Serta menyatukan beberapa golongan-golongan menjadi satuan yg jauh lebih luas.
- Sedangkan menurut Beattie, yg dimaksud dgn struktur sosial yakni penggalan atau unsur didalam penduduk . Yang tersusun dgn terstruktur serta berguna membentuk sebuah kesatuan yg lebih sistematik. (baca juga: Contoh Perubahan Sosial Budaya)
- Sedangkan berdasarkan Raymond Firth, struktur sosial sendiri merupakan analytical tool. Yaitu suatu alat analisis berwujudkan serta berkhasiat menolong pemahaman perihal tingkah laku insan didalam kehidupan sosialnya. (baca juga: Pengaruh Hindu Budha di Indonesia)
Dengan adanya beberapa definisi ini, dasar yg paling penting didalam sebuah struktur sosial yaitu hubungan-relasi sosial paling penting didalam memilih tingkah laku didalam bermasyarakat. Sehingga bila kekerabatan sosial tak kalian lakukan dlm bermasyarakat. Masyarakat tak akan berwujud lagi. Selain itu kerumunan sosial sendiri merupakan sekumpulan manusia guna melakukan interaksi. Serta menyadari adanya keanggotaannya didalam golongan tersebut. Yang tercipta oleh sebuah anggota dialam penduduk . Jenis-jenis kerumunan sosial sendiri terdiri atas berbagai macam. Berikut 7 teladan kerumunan sosial didalam kehidupan bermasyarakat. (baca juga: Prinsip-Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam)
Kerumunan sosial sebenarnya mempunyai syarat serta beberapa ciri-ciri menurut para jago sosial Indonesia seperti Soerjono Soekanto. Kumpulan manusia mampu dibilang kerumunan sosial jikalau mempunyai beberapa persyaratan seperti :
- Memiliki hubungan timbal balik diantara anggotanya.
- Timbulnya kesadaran jikalau kalian termasuk pecahan kelompok itu.
- Terdapat aspek pengikat yg kalian miliki bersamaserta diantara anggota banyak.
- Memiliki struktur, kaidah & pola perilaku yg sama.
- Memiliki metode serta berproses.
Kerumunan sosial sendiri merupakan sekumpulan atau sekelompok orang didalam kehidupan bermasyarakat. Serta memiliki kesadaran bareng -sama selaku anggota. Dan pula saling berinteraksi satu dgn yg yang lain. Serta lazimnya akan mempunyai suatu kesukaanatau hobi, pekerjaan, aktivitas, serta aneka macam macam yg sama. Kelompok lazimnya diciptakan oleh anggota penduduk itu sendiri. Kelompok pula bisa mensugesti tingkah laku para anggotanya. Kerumunan atau kelompuk berdasarkan Baron & Byrne merupakan interaksi. Dimana para anggotanya harus berinteraksi satu dgn yg lainnya. Serta saling tergantung, selain itu umumnya satu anggota bisa mempengaruhi tingkah laku anggota lainnya. Hubungan stabil serta mempunyai banyak waktu untuk berkumpul, dapat bertemu dlm waktu seminggu, bulan bahkan tahun.
Selain itu adanya tujuan bersama, serta beberapa tujuan dgn semua anggota. Struktur dr setiap pecahan mempunyai beberapa struktur sosial. Sehingga para anggotanya mempunyai sejumlah peran. Persepsi, dimana anggota umumnya merasa satu potongan dr kalangan itu. Sedangkan karakteristik golongan sosial yakni adnyaa dorongan atau motif sama diantara individu. Biasanya di antara mereka sendiri sehingga ada konsekuensi yg berasal dr interaksi, berlawanan dgn individu satu sama lain. Hal ini berdasarkan selera serta kesanggupan bervariasi diantara tiap individu didalamnya. Serta adanya penegasan & pula pembentukan struktur maupun organisasi kalangan yg sangat jelas. Serta terdiri dr peran & pula posisi bahkan adanya konfirmasi kode etik aliran. Hal ini yg menertibkan buat mencapai interaksi diantara anggota didalamnya. Kegiatan para anggota ini bertujuan untukkelompok. Sehingga munculha gerakan yg dinamis didalamnya.
Artikel terkait:
- Macam-macam Kelompok Sosial
- Tokoh Sosiologi
- Bentuk-bentuk Konflik Sosial
- Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
- Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
- Peran Keluarga Dalam Proses Sosialisasi
- Contoh Perubahan Sosial Budaya
- Tujuan Pengendalian Sosial
2. Ciri-ciri Kerumunan Sosial
Soerjono Soekato menyampaikan bila suatu himpunan insan bisa dikatan sebagai kerumunan sosial kalau mempunyai ciri selaku berikut:
- Setiap anggotanya harus mempunyai kesadaran bila mereka merupakan pecahan dr kelompok itu.
- Munculnya hubungan timbal balik diantara anggotanya, anatar satu dgn yg yang lain.
- Suatu aspek yg dipunyai bersama yg bikin hubungan diantara anggota menjadi lebih erat. Seperti nasib yg sama, adanya kepentingan sama, memiliki tujuan sama serta ideologi politik yg ibarat serta masih banyak lainnya.
- Berstruktur, serta memiliki pola sikap.
- Bersistem serta berproses.
- Mempunyai struktur sosial, yg bikin kelangsungan hidup didalam kelompok tergantung dgn keseriusan para anggotannya ketika m melaksanakan perannya.
- Mempunyai norma-norma, dimana mengatur hubungan antara anggotanya.
- Mempunyai kepentingan bersama-sama.
Kerumunan sosial sendiri merupakan sebuah keteraturan dimana didalamnya mempunyai bermacam-macam pola jenis golongan, diantaranya ialah selaku berikut:
1. In-group & out-group
In-group merupakan kerumunan sosial, diaman individunya bisa mengidentifikasinya dirinya didalam kalangan itu. Sifat in-group umumnya menurut pada faktor simpati serta adanya kedekatan dgn anggota kerumunan. Berbeda dgn Out-group yg merupakan suatu kerumunan yg bisa diartikan dimana setiap individunya selaku lawan in-group atau kerumunan diluar kerumunan dirinya sendiri. (baca juga: Dampak Positif & Negatif Urbanisasi)
2. Kerumunan primer & sekunder
Kerumunan primer merupakan golongan kecil dimana para anggotanya mempunyai hubungan yg dekat, personal serta langgeng. Contohnya adalah keluarga inti. Kerumunan sekunder berlainan dgn kalangan primer. Karena kerumunannya lebih besar, serta bersifat sementara. Kerumunan ini dibuat buat suatu tujuan tertentu. Serta mempunyai hubungan diantara anggotanya, serta tak bersifat pribadi yg bikin kerumunan ini lazimnya tak langgeng. Seperti kerumunan kesebalasan sepak bola. (baca juga: Cara Mengatasi Masalah Persebaran Penduduk)
3. Paguyuban (gemeinschaft) & patembayan (gesselschaft)
Paguyuban merupakan sebuag bentuk dr hubungan bareng . Dimana para anggotanya akan terikat dgn hubungan batin murni. Serta bersifat lebih alamiah serta kekal. Ciri-ciri paguyuban merupakan hubungan yg dekat, pribadi & hanya orang tertentu saja. Selain itu bersifat lebih pribadi. Patembayan sendiri merupakan ikatan lahir serta bersifat lebih pokokdan dalam jangka waktu pendek. (baca juga: Prinsip-Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam)
4. Grup formal & grup informal
Grup formal merupakan suatu kerumunan yg memiliki peraturan tegas serta sengaja diciptakan para anggota. Ini bertujuan buat menertibkan antar sesamanya. Sebagai misalnya, suatu perusahaan, birokrasi, serta negara. Sedangkan grup informal merupakan kalangan yg tak mempunyai sturktur niscaya. Ini alasannya mereka terbentuk dimulai dgn adanya pertemuan yg terus-menerus. Sehingga membuat pertemuan itu penting serta pengalaman. (baca juga: Masalah Negara Berkembang)
5. Membership group & reference group
Membership group merupakan suatu kerumunan yg didalamnya setiap orang otomatis menjadi anggotanya. Reference group sendiri merupakan kerumunan sosial yg menjadi ajaran bagi seseorang buat membetuk perilaku serta kepribadiannya.
6. Publik
Publik merupakan orang-orang yg berkumpul serta dengan-cara alamiah mempunyai beberapa kesamaan serta kepentingan. Orang-orang berkumpul didalam suatu pasar tradisional atau hadirin yg mempunyai banyak kesamaan, termasuki dlm kerumunan publik. Biasanya kerumunan ini tak akan bertanggung jawab anggota satu dgn lainnya. Kerumunan bekerjsama sungguh identik dgn semangat serta keinginan yg menyala-nyala. Serta memeliki kecenderung yg menghancurkan atau destruktif. Tapi tak semua kerumunan akan membuat kerusuhan & kekacauan. Menurut Herbert Blumer sendiri (1900-1987), ada empat tipe kerumunan. Yaitu kerumunan yg tidak tetap (causal crowd) yg merupakan kerumunan dimana keberadaannya singkat serta organiasi yg longgar. Hal ini lebih bersifat spontan. Seperti kerumunan orang sedang menyaksikan rumah terbakar maupun suatu kecelakaan kemudian lintas.
Selanjutnya adalah kerumunan konvensional (conventional crowd) yg merupakan kerumunan terncana serta berperilaku terencana. Misalkan mirip para penonton sepak bola maupun penonton pertunjukan suatu teater. Kerumunan betindak (acting crowd) merupakan kerumunan yg lazimnya didasari adanya permusuhan maupun kegiatan yg destruktif. Seperti mob atau kehadiran yg dengan-cara emosional serta irasional. Dimana kerumunan ini timbul buat menjalankansebuah agresi sarat destruktif. Yang terakhir adalah kerumunan ekspresif (expressive crowd) yg merupakan kerumunan buat melampiaskan suatu emosi serta ketegangan. Misalkan mirip para penonton pada suatu konser musik rock.
Artikel lainnya:
- Kabinet pada Masa Demokrasi Liberal
- Pewarisan Budaya
- Fungsi Dan Peran Yayasan Pendidikan
- Fungsi Pranata Keluarga
Proses pembentukan Kelompok Sosial
Proses pembentukan kerumunan sosial dikarenakan adanya naluri manusia yg senantiasa menghendaki hidup bareng . Bisa dgn orang-orang sebaya yg ada di penduduk . Atau sejak memiliki kecenderungan serta berdasar naluri biologis yg mendorong seseorang hidup berkelompok.
Selain itu pula sebab adanya dua keperluan dasar, sehingga orang-orang sangat termotivasi buat hidup dlm kerumunan. Yaitu keinginan buat bersatu dgn masyarakat di daerahnya. Serta impian buat bersatu dlm suasana alam disekitarnya. Dan pula karakteristik keadaan grup sosial.
Itulah beberapa dr acuan bentuk kerumunan sosial yg sering terjadinya dlm masyarakat yg telah ada di Indonesia. Dengan itu agar anda dapat mengenali apa itu kerumunan sosial itu.