Perjanjian Linggarjati dilaksanakan antara Indonesia & Belanda di Linggarjati, Cirebon. Dampak Perjanjian Linggarjati dengan-cara garis besar terdiri dr dua, yakni dampak positif & efek negatif. Sejarah Perjanjian Linggarjati dilatarbelakangi oleh masuknya AFNEI yg diboncengi NICA ke Indonesia. Hal tersebut lantaran Jepang memutuskan ’status quo’ yg menyebabkan konflik antara Belanda dgn Indonesia.
Pemerintah Inggris berlaku selaku penanggung jawab sudah berusaha menuntaskan pertentangan politik & militer di Asia. Sir Archibald Clark Kerr, seorang diplomat Inggris, mengundang Indonesia & Belanda untuk melakukan perundingan Hooge Veluwe. Namun, perundingan tersebut gagal lantaran Indonesia meminta Belanda untuk mengakui kedaulatannya atas pulau Jawa, Sumatera, & Madura. Akan namun, Belanda cuma mau mengakui Indonesia atas Jawa & Madura saja.
tInggris, pada akhir Agustus 1946, mengantarkan Lord Killearn ke Indonesia untuk mengadakan negosiasi antara Indonesia dgn belanda. Perundingan tersebut diadakan tanggal 7 Oktober 1946 & bertempat di Konsulat Jenderal Inggris di Jakarta. Perundingan ini dipimpin oleh Lord Killearn. Perundingan permulaan ini menghasilkan persetujuan untuk gencatan senjata pada 14 Oktober. Selain itu, pula direncanakan negosiasi lebih lanjut, yakni Perjanjian Linggarjati yg rencananya akan diadakan pada 11 November 1946.
Perjanjian Linggarjati diadakan di Linggarjati, Cirebon. Perjanjian ini dilaksanakan pada tanggal 11 – 13 November 1946, tetapi penandatanganan perjanjian ini baru dijalankan pada 25 Maret 1947. Tujuan Perjanjian Linggarjati adalah semoga Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia & dunia internasional mengakui kemerdekaan Indonesia. Perjanjian Linggarjati terjadi antara Indonesia & Belanda serta Inggris sebagai perantara. Nama-nama tokoh dlm Perjanjian Linggarjati terdiri dari:
- Sutan Syahrir (ketua), A. K. Gani, Susanto Tirtoprojo, & Mohammad Roem yg mewakili Pemerintah Indonesia.
- Wim Schermerhorn (ketua), H. J. van Mook, Max van Pool, & F. de Boer yg mewakili Pemerintah Belanda.
- Lord Killearn yg mewakili Pemerintah Inggris.
Hasil perjanjian yg sudah disetujui oleh kedua belah pihak diberitahukan pada 15 November 1946. Pokok-pokok dr hasil Perjanjian Linggarjati tersebut diantaranya yaitu:
- Pulau Sumatera, Jawa, & Madura tergolong dlm daerah kekuasaan Indonesia yg sudah diakui Belanda dengan-cara de facto & mesti segera ditinggalkan paling lambat pada 1 Januari 1949.
- Pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) sebelum tanggal 1 Januari 1949 atas koordinasi Republik Indonesia & Belanda.
- Uni Indonesia-Belanda akan diketuai oleh Ratu Belanda atas terbentuknya Republik Indonesia Serikat & Belanda.
Setelah perjanjian tersebut, Komite Nasional Indonesia Pusat mengesahkan hasilnya pada tanggal 25 Februari 1947 di Istana Negara Jakarta. Hingga risikonya ditandatangani oleh Indonesia & Belanda pada tanggal 25 Maret 1947.
Dampak Positif Perjanjian Linggarjati
Dampak Perjanjian Linggarjati memberi dampak positif bagi Republik Indonesia. Beberapa pengaruh positif tersebut yaitu:
- Pengakuan dengan-cara politik atas kemerdekaan Indonesia
Indonesia menerima legalisasi dengan-cara politik atas kemerdekaannya, yakni dr Pemerintah Inggris, Amerika Serikat, & sejumlah negara Arab. Hal ini mampu mempengaruhi kedudukan politik Indonesia di mata dunia.
- Pengakuan Belanda atas Jawa, Madura, & Sumatra
Belanda mengakui Jawa, Madura, & Sumatra sebagai daerah Republik Indonesia. Hal ini memperlihatkan bahwa dengan-cara de facto Indonesia sudah berkuasa atas daerah tersebut. Pengakuan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia pula mendorong negara lainnya untuk mengakui kemerdekaan Republik Indonesia dengan-cara sah.
- Berakhirnya pertentangan antara Indonesia dgn Belanda
Perjanjian Linggarjati setidaknya mengakhiri konfrontasi rakyat Indonesia kepada Belanda. Konfrontasi tersebut dikhawatirkan akan bertambah banyak korban jiwa berjatuhan dr golongan rakyat. Hal ini disebabkan kekuatan militer Belanda yg sudah canggih & kekuatan rakyat Indonesia yg masih apa adanya.
Dampak Negatif Perjanjian Linggarjati
Namun, pengaruh Perjanjian Linggarjati tak hanya bersifat positif. Indonesia pula menerima pengaruh negatif dr perjanjian tersebut, yakni sebagai berikut:
- Wilayah kekuasaan Indonesia yg sangat kecil
Indonesia memiliki kawasan kekuasaan yg sangat kecil akibat perjanjian tersebut. Indonesia hanya mencakup Jawa, Sumatera, & Madura. Indonesia pula mesti mengikuti persemakmuran Indo-Belanda yg diketuai oleh Ratu Belanda.
- Memberi potensi Belanda untuk membangun kekuatan
Perjanjian Linggarjati pula memberi peluang & waktu bagi Belanda untuk membangun kekuatannya. Belanda bahkan melakukan agresi militernya, yakni Agresi Militer Belanda 1. Baca pula Agresi Militer Belanda 1, Agresi Militer Belanda 2, & sejarah Perjanjian Renville. Perjanjian ini dilanggar oleh Belanda. Hal ini dinyatakan oleh Gubernur Jenderal H. J van Mook, pada tanggal 20 Juli 1947, yg memberitahukan bahwa Belanda tak lagi terikat dgn perjanjian tersebut. Belanda melaksanakan aksi militer pertamanya pada tanggal 21 Juli 1947.
- Penentangan hasil perjanjian dr dlm negara Indonesia
Perjanjian Linggarjati menghadirkan pro & kontra dlm badan bangsa Indonesia. Partai-partai politik yg menentang perjanjian ini yaitu PNI, Angkatan Comunis Muda (Acoma), Partai Rakyat Indonesia, Partai Wanita, Partai Rakyat Jelata, & Laskar Rakyat Jawa Barat.
Namun, terdapat pula partai-partai yg mendukung perjanjian ini. Partai-partai tersebut yakni Perindo, Partai Komunis Indonesia, Partai Buruh, BTI, Partai Katholik, Laskar Rakyat, & Parkindo. Dewan Pusat Kongres Pemuda memilih untuk bersikap netral demi mempertahankan persatuan antara organisasi-organisasi yg membentuknya. Baca pula sejarah partai politik di Indonesia seperti sejarah Parindra Partai Indonesia Raya, sejarah Partindo Partai Indonesia, & sejarah Partai Masyumi.
Pemerintah yg mengubah kekuatan dlm KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) dgn kekuatan pendukung Perjanjian Linggarjati menjadi bertambah kuat. Hal ini mengakibatkan dikeluarkannya suatu peraturan pemerintah No. 6/1946 pada bulan Desember. Isi dr peraturan pemerintah tersebut ialah terkait dgn penambahan anggota KNIP. Hal ini mendapatkan penentangan keras oleh partai-partai penolak perjanjian Linggarjati tersebut.
Meskipun terdapat penentangan dr beberapa partai, tetapi sidang pleno KNPI terus berlanjut hingga menciptakan 232 anggota baru KNIP. Selain itu, Perjanjian Linggarjati pun mampu diteruskan. Indonesia pula tetap bersedia menandatangani perjanjian tersebut dgn argumentasi sebagai berikut:
- Bangsa Indonesia meyakini bahwa jalan damai yakni jalan yg paling baik & aman untuk tercapainya tujuan suatu bangsa.
- Datangnya simpati dr pihak internasional saat Indonesia menentukan cara tenang.
- Jalan diplomasi ialah jalan yg paling tepat untuk dipilih untuk menerima sebuah pengukuhan kedaulatan.
- Memburuknya korelasi Indonesia & Belanda
Meskipun sudah dicapai kontrak tenang dlm Perjanjian Linggarjati, namun relasi Indonesia-Belanda tak bertambah baik malah makin memburuk. Pada 27 Mei 1947, Belanda lewat Misi Idenburg memberikan nota pada Pemerintah Indonesia yg harus dijawab dlm waktu dua minggu. Pemerintah RI mengeluarkan nota jawaban pada tanggal 8 Juni 1947. Inilah penjelasan perihal dampak Perjanjian Linggarjati. Semoga berfaedah.