9 Kebudayaan Zaman Paleolitikum Di Indonesia

Zaman paleolitikum atau zaman kerikil renta yakni salah satu pembabakan prasejarah yg ditandai dgn kemajuan alat-alat berbahan dasar watu. Manusia di zaman itu pula memakai alat-alat berbahan dasar tulang & kayu. Selain itu pula memakai bahan organik seperti kulit & olahan sayur. Tapi alat-alat yg digunakan di zaman paleolitikum ini didominasi oleh kerikil karena materi organik tak bisa bertahan alam.

Penggunaan pertama alat berbahan watu dimulai pada 3,3 juta tahun yg kemudian sampai tamat dr zaman pleistosen. Orang pertama yg menggunakan kata paleolitikum adalah John Lubbock pada tahun 1865. Zaman paleolitikum disertai oleh zaman mesolitikum atau zaman watu tengah. Sebelum membahas kebudayaan zaman paleolitikum, akan lebih baik jika kita membaca pengertian prasejarah & praaksara dan insan pendukung zaman paleolitikum.

Perkembangan Teknologi Kebudayaan Zaman Paleolitikum

Tentu akan cocok jikalau kita membicarakan perkembangan teknologi di zaman paleolitikum. Mengingat zaman ini dinamai paleolitikum alasannya dominasi & kemajuan alat-alat berbahan dasar kerikil selaku teknologi. Ada beberapa macam teknologi yg akan kita bahas. Yaitu alat-alat kehidupan, penggunaan api & rakit.

  • Alat Bantu Kehidupan

Alat bantu kehidupan yg digunakan oleh insan zaman paleolitikum didominasi oleh batu. Kemudian didukung oleh penggunaan kayu & tulang. Perkembangan awal insan paleolitik, yaitu Australopithecus, adalah pengguna pertama dr alat-alat berbahan batu. Manusia di zaman itu dapat memilih bahan baku dgn mutu & ukuran yg baik untuk memangkas sesuatu. Alat-alat berbahan kerikil terus bermetamorfosis bentuk yg lebih kompleks dr zaman ke zaman. Contoh alat peninggalan zaman watu ialah kapak tangan & bat pemotong. Selain untuk memangkas, alat-alat berbahan kerikil ini digunakan untuk menggali, membuat jebakan, ritual & bertahan dr serangan hewan buas.

  • Penggunaan Api

Penggunaan api sudah dimulai oleh Homo erectus & Homo ergaster pada tahun 300000 sampai 1,5 juta tahun yg kemudian. Di zaman paleolitikum ini, penggunaan api memang masih jarang & baru sering dipakai tatkala zaman mesolitikum. Penggunaan api menghemat tingkat maut & mampu mengurani serangan predator. Mereka mengolah masakan masakan memakai api. Untuk insan purba yg hidup di area dingin, selain mengolah makanan mereka pula menggunakan api untuk menghangat masakan yg beku.

  • Penggunaan Rakit

Beberapa pendapat mengatakan bahwa Homo erectuslah insan purba yg memperoleh rakit. Kira-kira sekitar 840000 sampai 800000 tahun yg lalu. Mereka memakai ini untuk menyeberangi perairan. Contohnya di Indonesia, Homo erectus memakai rakit & datang di pulau Flores. Di Flores inilah, Homo erectus berevolusi menjadi Homo floresiensis. Selain Homo erectus, insan Neandhertal pula menggunakan rakit.

  • Proses Pembuatan Batu

Kurang lengkap kalau kita membahas alat berbahan batu tanpa membahas proses pembuatan alatnya. Manusia purba di zaman paleolitikum mampu membuat kerikil dgn teknik prepared-core. Mereka mempersiapkan inti watu terlebih dulu, kemudian memecahkan serpihan-kepingan dgn pemberian suatu alat. Prosesnya pun cukup singkat & bisa memajukan mutu. Dengan teknik ini pula mereka meruncingkan ujung batu. Kemudian berlanjut ke penemuan tombak, busur & panah.

  • Harpun

Dengan pemberian teknik prepared-core, insan di zaman paleolitikum mendapatkan harpun. Dengan harpun inilah mereka mencari ikan. Kelaparan pun berkurang & pasokan kuliner meningkat. Homo neanderthals melakukan perburuan kuda liar atau rusa dgn menggunakan harpun. Tapi dlm berburu, mereka masih belum bisa melempar harpunnya. Hanya mengandalkan serangan kagetan & serangan jarak erat.

Kehidupan Sosial Kebudayaan Zaman Paleolitikum

Tidak cuma perkembangan teknologi, kehidupan sosial di zaman paleolitikum pula mengalami perkembangan. Berikut akan kita diskusikan bagaimana perkembangan sosial kebudayaan zaman paleolitikum.

  • Tempat Tinggal

Homo erectus ialah masyarakat pertama yg menemukan metode perkemahan pusat. Sistem ini mendukung mereka untuk mencari buah & berburu. Kehidupan mereka masih sungguh nomadik. Kemungkinan sistem ini didapatkan pada 1,7 juta tahun yg kemudian. Baru di akhir zaman paelolitikum, mereka meninggalkan pola hidup nomadik & mulai menetap alasannya adalah telah mengenal teknologi agrikultur.

  • Pernikahan

Tentang pernikahan, para ilmuwan masih mendebatkan apakah para manusia purba lebih banyak didominasi monogami atau poligami. Teori monogami disokong oleh gaya hidup penduduk australopithecine sebelum zaman paleolitkum. Sedangkan, teori poligami didukung oleh gaya hidup Homo erectus.

  • Organisasi Masyarakat

Tentang peraturan, masyarakat dr zaman permulaan paleolitikum sampai permulaan neolitikum masih belum mengenal sistem berorganisasi yg kompleks. Hanya satu yg mempunyai tata cara hirarki & organisasi yg kompleks yaitu di Sungir yg sekarang kita mengenalnya selaku Russia. Homo erectus di akhir zaman paleolitikum mulai hidup dengan-cara egaliter. Kekerasan & pertempuran antar golongan sangatlah jarang ditemui. Ada atau tidaknya pemimpin formal masih diperdebatkan. Tapi pengambilan keputusan masih mengandalkan konsensus komunal.

  • Komunikasi Antar Kelompok

Manusia zaman paleolitikum sudah mengenal komunikasi antar kelompok atau antar penduduk . Perdagangan jarak jauh dgn golongan lain sering dikerjakan. Mereka memperdagangkan barang yg langka. Contohnya ochre yg biasa dipakai untuk upacara keagamaan atau ritual & materi baku. Perdagangan mulai dilaksanakan di tengah zaman paleolitik untuk bertahan hidup. Selain berjualan, mereka pula melakukan kerja sama dlm berburu.

Karya Seni Kebudayaan Zaman Paleolitikum

Di samping teknologi & kehidupan sosial, insan zaman paleolitikum sudah mengenal seni. Karya tiga dimensi berupa patung & ukiran misalnya yaitu Venus of Tan-Tan yg ditemukan di Maroko. Venus of Tan-Tan ini yaitu lisan seni berupa manusia. Karya dua dimensi berupa pola yg digambar di tulang gajah didapatkan di Bilzingsleben di Thuringia. Corak pernak-pernik prasejarah berupa aksesori contohnya mirip gelang, manik-manik, ukiran kerikil & ochre pula didapatkan di Gua Blombos di Afrika Selatan.

Karya seni dua dimensi mulai meningkat di zaman akhir paleolitkum. Karya seni di zaman ini dibagi dua yaitu karya seni figuratif seperti lukisan hewan di gua & karya seni non figuratif yg menggambar bentk & simbol. Lukisan di gua ini diterjemahkan oleh ilmuwan bernama Abbe Breuil sebagai salah satu bentuk ilmu sihir untuk mensukseskan perburuan. Untuk lebih detailnya, silahkan baca tujuan orang prasejarah melukis di dinding gua.

Demikian isu wacana kebudayaan zaman paleolitikum. Kebudayaan pada zaman paleolitikum perlu diketahui alasannya zaman ini adalah salah satu dr tiga periode zaman kerikil yg sungguh penting.

  Sejarah 12 Kerajaan Islam Di Indonesia Beserta Peninggalannya