7 Contoh Modernisasi di Bidang Pendidikan

Modernisasi bersifat preventif & konstruktif, sehingga diperlukan proyeksi kecenderungan masyarakat di masa depan (Ogburn & Nimkoff dlm Soekanto, 2017).
Modernisasi bukan hanya sebuah keadaan yg berganti melainkan ada peranan insan selaku pengubah kondisi kehidupan. 
Hubungan antara manusia & modernisasi mampu dibilang seperti proses interaksi. 
Keduanya memiliki relasi timbal-balik yg kalau satu menghipnotis maka yg satu pula akan menghipnotis kembali. 
Kalau kemarin kita telah membicarakan modernisasi di bidang ekonomi, politik, transportasi, budaya, & agama, didunia pendidikan sendiri modernisasinya mirip apa ya?
1. Media/Aplikasi Belajar Online
Modernisasi lekat dgn digitalisasi & penggunaan internet sebagai pendukungnya. Keduanya menimbulkan pergeseran yg signifikan dlm kehidupan. 
Misalnya dlm pendidikan, kini banyak dijumpai aplikasi mencar ilmu online baik itu yg berbasis audio visual dgn layanan prabayar, atau tes & pembahasan gratis. 
FYI, Salah satu aplikasi belajar yg cukup terkenal di dunia, berasal dr Indonesia, Ruangguru.  
2. Pendidikan non formal mulai banyak diminati
Sekitar 3-4 dekade ke belakang, pendidikan formal dianggap sebagai bentuk pembelajaran yg sempurna. Pendidikan non formal kemudian dianggap tak penting. 
Padahal fokus pendidikan non formal lebih mudah & lekat dgn kehidupan sehari-hari.
Namun di abad revolusi industri 4.0 banyak golongan berlatih komputer, belajar bahasa inggris, kursus video, rancangan grafis, atau editing, & keterampilan-keahlian lainnya. 
Kita dapat menjumpai pendidikan non formal ini di nyaris setiap tempat, bahkan di banyak kampus pelatihan & bentuk pengajaran.
Seperti ini diproduksi oleh Himpunan Mahasiswa dengan-cara gratis. Kalau kalian mencar ilmu/kursus apa nih?
3. Meningkatkan wadah literasi & pengetahuan digital 
Dewasa ini, orang-orang tak bisa berdalih sulit berguru atau tidak memiliki waktu membaca, wawasan & literasi dapat direngkuh dlm genggaman. 
Banyak channel youtube yg membicarakan wawasan global baik mengenai sejarah, sosial kemasyarakatan, ekonomi & bisnis, dunia transportasi, bahkan agama. 
Di Banyak negara, selain layanan perpustakaan biasa , mereka pula mengadopsi buku-buku ke dlm layanan digital. 
Tak hanya itu, museum-museum dunia bahkan perpustakaan kampus mampu diakses melalui gawai. Jadi tak bisa beralasan lagi.
4. Perubahan acuan pikir & timbulnya ruang diskusi di media massa
Apabila dahulu seorang penulis atau akademisi dibilang mendebat/membantah penulis lain di suatu surat kabar.
Kni masyarakat mulai bijak menilainya selaku bahan diskusi & komplemen perspektif. 
Kalangan pelajar & mahasiswa tak segan-segan saling bertanya & menjawab di media massa baik online maupun offline. 
Di surat kabar misalnya, kita bisa menyaksikan goresan pena bawah umur muda mengenai demokrasi bangsa yg kemudian dibalas oleh bermacam-macam jawaban. 
Kalau di media online, situs web belajar yg menjamur memungkinkan penggunanya mengajukan pertanyaan di kolom komentar mengenai sebuah problem atau penjelasan yg kurang lengkap. 
Kalian pernah berdiskusi di kolom komentar Sosiologi.Info ?
5. Online Course
Tidak hanya pada saat pandemi ini, sebelumnya banyak kampus ternama bahkan lembaga training.
Atau pendidikan yg memberikan layanan berguru online bareng guru, dosen, atau tutor terlatih. 
Bentuknya sama seperti mencar ilmu dikelas dimana pelajar & si pengajar bertatap wajah tetapi diperantarai dgn aplikasi video reference. 
Hal ini pula berefek pada meningkatnya pelajar & mahasiswa yg ada di rumah tanpa mengeluarkan ongkos kost, listrik, ongkos kuliah mahal, & lain sebagainya. 
Di Beberapa kampus mereka pun menggratiskan course & hanya akan mengeluarkan akta apabila pelajarnya mampu menyusun ringkasan materi mencar ilmu.     
6. Perhatian terhadap dunia pendidikan meningkat
Akibat modernisasi, banyak permasalahan pendidikan mulai dr akomodasi sekolah, gaji guru, saluran ke sekolah menjadi sorotan. 
Tereksposnya dilema tersebut ditengarai oleh media sebagai penyampai pesan. Di Indonesia & beberapa negara asia tenggara.
Pemerintahnya mulai menggandeng anak-anak muda untuk menggeluti ke lapangan menyurvei kondisi sekolah atau malah membantu tugas guru di pelosok. 
Pembaca Sosiologi.Info pernah dengar Indonesia Mengajar, atau Pejuang Muda? 
Itu Cuma segelintir kegiatan yg dibentuk pemerintah, di akar rumput NGO & CSO banyak yg membuat kegiatan serupa hanya untuk mengamati pendidikan di banyak sekali pelosok negeri.   
7. Meningkatnya kualitas kecerdasan & berpikir insan
Dampak satu ini jelas amat immateril. Meski tak terlihat dengan-cara kasat mata, keterbukaan informasi & mudahnya mengakses.
Pengetahuan baru memaksa para dosen & guru terus meraup ilmu sebanyak-banyaknya. Kalau tak bisa kalah cepat dgn muridnya. 
Kini banyak mahasiswa yg bisa menerangkan sebuah permasalahan di penduduk melalui perspektif keilmuannya, hal ini menampilkan kecerdasan insan terbaru meningkat.  
Dibidang pendidikan sendiri tata cara pendidikan pun mulai dimodernisasi. Misalnya tata cara absensi baik dlm jaringan ataupun penggunaan sidik jari.
Pengurusan berkas lebih singkat lewat laman forum, & penggunaan proyektor yg sudah mulai dipakai di aneka macam sekolah (padahal dulu papan tulis. 
Merupakan media pengajaran yg paling utama). 
Pada dikala ini kerja sama di dunia pendidikan pula mulai menjamur hal ini sesuai dgn masa 4.0 & SDGs yg memerlukan kerja sama banyak sekali pihak untuk meraih suatu tujuan.  
Kira-kira terlebih modernisasi di bidang pendidikan? Mari diskusi di kolom komentar!
Nah itulah sekilas klarifikasi & pembahasan mengenai topik perihal 7 Contoh Modernisasi di Bidang Pendidikan di masyarakat kehidupan sehari-harinya. 
Penulis Artikel : Alumnus Mahasiswa Sosiologi Universitas Riau (UNRI), Sandewa Jopanda
Sumber Referensi:
Soekanto, Soerjono. 2017. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers