Tetapi ia pula memiliki kekuatan pengendali yg mengikat penduduk supaya tak melakukan penyimpangan sosial.
Perintah & larangan atas perilaku manusia tersebut sehingga dinamakan dgn pengendalian sosial (social control).
Di dlm pengendalian sosial terdapat pula yg namanya pengendalian sosial gabungan & pengandalian sosial kuratif.
Untuk mengerti apa itu pengendalian sosial gabungan & kuratif maka kita akan menerangkan agar gampang dipahami melalui pola yg terdapat di sekitar kita.
Yuk baca ulasannya! Sebelumnya kita pula telah membahas ihwal pengendalian sosial.
Tetapi untuk melanjutkan bahasan terkait pengendalian sosial adonan & kuratif tetapi, maka kita akan memulainya tentu dr pemahaman pengendalian sosial itu sendiri.
Beberapa mahir sosiologi menggunakan perumpamaan pengendalian sosial untuk menggambarkan segenap cara & proses yg ditempuh oleh kelompok orang.
Atau penduduk sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai dgn impian kalangan atau masyarakatnya itu.
Sementara berdasarkan Koentjaraningrat pengendalian sosial mempunyai peranan penting untuk menghindarinya terjadinya penyimpangan.
Dan mengerahkan anggota penduduk untuk bertindak menurut norma-norma & nilai-nilai yg telah disepakati.
Pengendalian sosial dianggap selaku cara mengarahkan masyarakat untuk memerankan peranannya dlm berinteraksi dgn anggota masyarakatnya.
Tujuan pengendalian sosial sendiri ialah terciptanya ketertiban sosial, alasannya tanpa ketertiban sosial penduduk tak bisa menjalankan peranannya dgn perasaan aman.
Nah, itulah sekilas pemahaman dr pengendalian sosial.
Contoh Pengendalian Sosial Gabungan
Setelah kita mengetahui apa itu pengendalian sosial, maka munculah pertanyaan mengenai apa itu pengendelaian sosial adonan?
Pengendalian sosial adonan, merupakan perjuangan yg bermaksud untuk menangkal terjadinya penyimpangan (preventif) sekaligus memperbaiki penyimpangan yg tak sesuai dgn norma sosial (represif).
Usaha pengendalian yg menggabungkan ciri preventif & represif ini dimaksudkan agar suatu sikap tak sampai menyimpang dr norma.
Dan kalaupun terjadi, penyimpangan itu tak hingga merugikan orang yg bersangkutan maupun orang lain.
Contoh dr pengendalian sosial adonan ini mirip di suatu sekolah yg menerapkan pengendalian sosial adonan.
Di sekolah tersebut terdapat suatu buku yg terdiri dari tata tertib sekolah yg akan dibagikan pada seluruh siswa dgn tujuan untuk diketahui & dipahami.
Ada pula peraturan kelas yg ditempel di dinding kelas masing-masing. Adanya sumbangan usulan.
Dan tindakan eksekusi non kekerasan dr guru pada siswa yg melanggar disiplin sekolah yg bermaksud agar siswa tak mengulangi perbuatannya.
Pada ketika penanganan masalah pelanggaran disiplin sekolah, tampak adanya acara guru meminta siswa mengungkapkan kesalahan yg dilakukannya.
Dan memperoleh sendiri sanksi apa yg mereka terima menurut yg tertera di buku saku.
Hal ini merupakan acuan dr pengendalian sosial adonan yakni mencegah & memperbaiki penyimpangan yg tak sesuai dgn norma sosial.
Contoh Pengendalian Sosial Kuratif
Selanjutnya kita akan membahas apa itu pengendalian sosial kuratif. Tindakan kuratif ini diambil ketika terjadinya tindak penyimpangan sosial.
Tindakan ini ditujukan untuk menunjukkan penyadaran pada para pelaku penyimpangan biar mampu menyadari kesalahannya & mau serta bisa memperbaiki kehidupannya.
Sehingga di kemudian hari tak lagi mengulangi kesalahannya. Contohnya seorang guru yg menegur siswa yg mencontoh dikala ulangan.
Guru tersebut memberikan pesan yang tersirat berupa teguran sehingga tak lagi mengulangi kesalahannya.
Tujuan teguran adalah menciptakan si pelaku sesegera mungkin menyadari kesalahan yg sudah diperbuatnya.
Contoh yang lain yakni cukup umur apa yg tertangkap tangan sedang merokok di lingkungan sekolah sehingga diberikan tindakan kuratif.
Yaitu memberikan hikmah misalnya dgn peringatan biar tak mengulangi lagi kesalahannya.
Nah itulah sekilas klarifikasi & ulasan mengenai pembahasan wacana Contoh Pengendalian Sosial Gabungan, Kuratif di Masyarakat.
Penulis Artikel :
Mahasiwa Sosiologi Universitas Negeri Padang (UNP), Suci Kurnia Putri
Sumber Referensi:
Partiwi, S. U. Model Pengendalian Sosial Pelanggaran Disiplin Sekolah Di Sma Negeri 8 Pontianak. Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Khatulistiwa, 6(5).
Rostini, E. T. (2009). Sosiologi Untuk SMA & MA Kelas X.
Rustiyarso, R., & Imran, I. Analisis Pengendalian Sosial Perilaku Merokok pada Remaja Awal di Dusun Perigi Parit (Doctoral dissertation, Tanjungpura University).