Terjadinya Perang Salib (1096-1291) mengakibatkan ditutupnya pelabuhan Konstantinopel. Terutama sehabis jatuhnya kota Konstantinopel (Byzantium) pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani, jual beli antara orang Eropa & Asia terputus, alasannya adalah Sultan Mahmud II, penguasa Turki mempersulit penjualEropa beroperasi di kawasan kekuasannya di Laut Tengah.
Hal itu mendorong bangsa Eropa menjelajah samudera mengarungi lautan yg luas untuk mencari kawasan-daerah penghasil rempah-rempah, padahal waktu itu pelayaran memakai masih bahtera layar dgn kecepatan yg lambat, belum memakai kapal-kapal bermesin seperti kini ini. Mereka memang benar-benar NEKAT DEMI REMPAH REMPAH.
Beberapa faktor yg mendorong melakukan penjelajahan samudra.
1. Semangat reconguesta.
2. Semangat gospel, glory, gold.
3. Perkembangan teknologi kemaritiman & adanya sarana penunjang seperti kompas.
4. Adanya buku Imago Mundi.
5. Penemuan Copernicus yg disokong oleh Galileo.
Bangsa Barat yg tiba ke Indonesia yakni bangsa Portugis, Spanyol, Inggris, & Belanda. Pada mulanya mempunyai tujuan berjualan, namun dengan-cara perlahan mereka berupaya menancapkan kekuasaan imperialisme di Indonesia.
Kedatangan bangsa Eropa di Kepulauan Indonesia merupakan permulaan malapetaka bagi kehidupan bangsa Indonesia. Bangsa Eropa merampas kekayaan alam Indonesia dgn eksploitasi sebesar- besarnya & menerapkan monopoli perdagangan.
Di samping itu mereka pula mengeluarkan kebijakan-kebijakan yg menciptakan rakyat menderita. Akibat penderitaan rakyat yg menghebat itu, maka muncullah perlawanan terhadap kolonialisme.
Perlawanan menentang kolonialisme & imperialisme Barat dikelompokkan dlm dua periode menurut konteks waktu. Pertama, perlawanan kepada para penjualBarat yg berpolitik, mirip para pedagang Portugis, VOC, & EIC yg terjadi sepanjang abad ke-16 hingga final abad ke-18. Kedua, perlawanan kepada pemerintahan Hindia Belanda sejak masa ke-19.
Hal lain dr keberadaan bangsa-bangsa barat di Indonesia ialah wacana pengruh kolonial yg hingga kini masih kuat melekat pada masyarakat Indonesia, yg meliputi beberapa faktor diantaranya: aspek/faktor ekonomi, politik, social, agama & kebudayaan, tetapi tingkat pengaruhnya sangat beragam.
Penyebaran Kristen di Indonesia intinya mampu dibedakan menjadi dua, yakni penyebaran Katolik dan penyebaran Protestan. Penyebaran Katolik diprakarsai oleh para rohaniwan yaitu para pastor & biarawan, sedangkan penyebaran Kristen Protestan dirintis oleh para pendeta atau pengabar Alkitab.
Sumber : Buku IPSuntuk Sekolah Menengah Pertama/MTs Kelas VIII
Penulis : Sanusi Fattah Amin Hidayat Juli Waskito, Moh. Taukit Setyawan
Back to Materi IPS SMP Kelas 8