Penyimpangan Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat
A. Perilaku Penyimpangan Sosial
Perilaku penyimpangan (deviasi sosial) adalah semua bentuk sikap yg tak sesuai dgn norma-norma sosial yg ada. Perilaku penyimpangan dapat terjadi di mana saja, baik di keluarga maupun di penduduk .
Menurut G. Kartasaputra, perilaku penyimpangan yakni sebuah langkah-langkah yg dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yg tak sesuai atau tak mengikuti keadaan dgn norma-norma yg berlaku di masyarakat, baik yg dikerjakan dengan-cara sadar ataupun tidak.
Dilihat dr sifatnya, penyimpangan mampu dibedakan menjadi dua macam, yakni penyimpangan sosial yg bersifat faktual & yg bersifat negatif.
a. Penyimpangan yg Bersifat Positif
Penyimpangan yg bersifat faktual merupakan sebuah bentuk penyimpangan atau sikap yg tak sesuai dgn nilai-nilai & norma-norma yg berlaku, tetapi memiliki efek positif kepada dirinya maupun masyarakat.
Penyimpangan ini menunjukkan bagian inovatif & kreatif sehingga dapat diterima oleh penduduk , meskipun caranya masih belum umum atau menyimpang dr norma yg berlaku.
Misalnya, pada masyarakat yg masih tradisional, perempuan dianggap tabu apabila turut melaksanakan aktivitas atau menjalani profesi yg lazim dilaksanakan oleh laki-laki seperti berkarir di bidang politik, menjadi pembalap, sopir taksi, anggota militer dll.
Namun hal tersebut memiliki dampak kasatmata, yakni emansipasi perempuan.
b . Penyimpangan yg Bersifat Negatif
Penyimpangan yg bersifat negatif merupakan penyimpangan yg condong mengarah pada tindakan yg dipandang rendah, memiliki efek jelek serta merugikan bagi pelaku & pula penduduk .
Bobot penyimpangan negatif mampu dilihat dr norma-norma atau nilai-nilai yg sudah dilanggar. Pelanggaran terhadap norma-norma kesopanan dinilai lebih ringan dibanding pelanggaran terhadap norma aturan.
Contoh penyimpangan yg bersifat negatif, membolos, pencurian, korupsi, & sebagainya.
Sumber: Buku IPS SMP Kelas 8