13- Agresi Meliter Belanda I, Tanggal 21 Juli 1947

Agresi Meliter Belanda I, Tanggal 21 Juli 1947

Perundingan Linggarjati bagi Belanda cuma dijadikan alat untuk mendatangkan pasukan yg lebih banyak dr negerinya. Untuk menemukan dalil guna menyerang Republik Indonesia mereka mengajukan tuntutan sebagai berikut: 
1.   Supaya dibetuk pemerintahan federal sementara yg akan berkuasa di seluruh Indonesia samapai pembentukan Republik Indonesia Serikat. Hal ini memiliki arti Republik Indonesia ditiadakan.
2.   Pembentukan gendermeri (pasukan Keamanann) bareng yg akan masuk ke daerah Republik Indonesia.
Republik Indonesia menolak undangan itu karena mempunyai arti menghancurkan dirinya sendiri. Penolakan itu menyebabakan Belanda melaksanakan agresi militer kepada wilayah Republik Indonesia. Serangan belanda dimulai tanggal 21 Juli 1947 dgn sasaran kota-kota besar di Pulau Jawa & sumatera. Menghadapi militer Belanda yg bersenjata lengkap & modern menyebabakan satuan-satuan prajurit Indonesia terdesak ke luar kota. Selanjutnya, TNI & lascar rakyat melaksanakan serangan tanggapan & seni manajemen perang gerilya.
Adanya aksi Militer Belanda I mengakibatkan simpati & reaksi keras dr dunia Internasional. Bentuk simpati dunia Internasional ditujukan dgn tindakan sebagai berikut:
1.   Palang Merah Malaya (Malaysia) & India mengirimkan tunjangan obat-obatan yg dimuat oleh pesawat Dakota dr Singapura. Namun, tatkala akan mendarat di Yogyakarta pesawat itu ditembaki jatuh oleh tentara Belanda.
2.   Australia & India bereaksi keras dgn mendesak Dewan Keamanan PBB semoga segera membahas dilema Indonesia.
Pada tanggal 4 Agustus 1947 pemerintah republic Indonesia & Belanda memberitahukan mulai berlakuknya gencatan senjata. Sejak pengumuman gencatan sebnjata tersebutlah, dengan-cara resmi berakhirnya aksi milter Belanda I. akan namun, kenyataannya Belanda masih terus memperluas wilayahnya samapi dgn dibuat garis demakrasi yg jauh ke depan ( garis Van Mook ). Indonesia menolak, dgn demikian gencatan senata yg diserukan oleh PBB belum berlakuk dengan-cara efektif. Berkat perjuangan diplomasi di forum PBB, banyak negara yg mendukung perjuangan bangsa Indonesia & membantu mencari jalan penyelesaian dengan-cara hening. Dalam upaya penyelesaian sengketa antara Indonesia & Belanda dengan-cara tenang & memantau gencatan senjata yg sudah disepakati bersama maka Dewan Keamanan PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN). Negara yg duduk dlm KTN yaitu hasil tunjukan Republik Indonesia, Belanda & sebuah negara lagi yg bersifat netral negara tersebuat ialah: 
1.   Australia (tunjukan Indonesia), diwakili oleh Richard Kirby.
2.   Belgia (tunjukan Belanda), diwakili oleh Paul Van Zeeland
3.   Amerika Serikat (tunjukan Australia & Belgia), diwakili Dr. Frank Graham

Sumber :
Buku Pelajaras IPS Sekolah Menengah Pertama
http://www.sejarahkita.comoj.com/
Baca Selengkapnya

Materi IPS Terpadu SMP Kelas 9