Negara Kesatuan Republik Indonesia tak mampu lepas dr sejarah panjang kerajaan-kerajaan yg pernah ada di masa lampau. Kerajaan ialah tata cara pemerintahan tertua yg sudah dikenal oleh penduduk .
Kerajaan-kerajaan di Nusantara tersebar di banyak sekali kawasan, baik kerajaan-kerajaan besar maupun kerajaan kecil. Kerajaan tertua di Indonesia yg pertama kali timbul ialah kerajaan bercorak Hindu, kemudian disusul kerajaan Buddha.
Beberapa kerajaan ternama di Nusantara antara lain Majapahit, Sriwijaya, Kutai, Tarumanegara, Mataram Kuno & Kerajaan Kediri. Peninggalan-peninggalan kerajaan-kerajaan tersebut sudah diterjemahkan pada masyarakat selaku pengetahuan.
Peninggalan sejarah ada banyak bentuknya, sebagai bukti penting di masa lalu, peninggalan sejarah ini selain sebagai bentuk penghormatan penting pula selaku pengetahuan biar penduduk mampu mengetahui gambaran di masa lalu yg turut membentuk bangsa & negara dikala ini.
Peninggalan sejarah Hindu-Buddha selaku sumber pengetahuan sejarah kerajaan-kerajaan ditemukan dlm berbagai jenis, antara lain prasasti, tulisan naskah antik atau kitab & pula candi.
Kitab atau naskah yakni salah satu bentuk peninggalan sejarah yg berbentuk goresan pena. Biasanya berisi ihwal keterangan suatu kerajaan, raja-raja & aneka macam hal termasuk pula karya sastra contohnya hikayat, kakawin atau puisi Jawa kuno & dongeng legenda.
Tidak semua kerajaan yg pernah ada di Indonesia mempunyai peninggalan sejarah berupa kitab, tetapi beberapa kitab ternama menjadi bukti keberadaan kerajaan-kerajaan besar. Berikut kitab-kitab yg diketahui sebagai peninggalan sejarah kerajaan di Indonesia
- Kitab Negarakertagama
Kitab Negarakertagama merupakan kitab peninggalan peninggalan kerajaan Majapahit yg ditulis oleh Mpu Prapanca. Kitab ini ialah kitab kakawin yg pula menceritakan wacana Kerajaan Singasari, sebuah kerajaan sebelum menjadi Kerajaan Majapahit.
Kitab Negarakertagama ditulis oleh Mpu Prapanca tatkala Majapahit dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk. Di kitab ini diceritakan ihwal keagungan Hayam Wuruk serta kejayaan kerajaan.
Dari Kitab Negarakertagama pula dapat diperoleh informasi mengenai silsilah Kerajaan Majapahit, pemerintahannya, kondisi masyarakat, politik, agama & kebudayaannya.
- Kitab Sutasoma
Selain Kitab Negarakertagama, di masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, Kitab Sutasoma yg ditulis oleh Mpu Tantular pula menjadi bukti peninggalan sejarah Majapahit.
Kitab Sutasoma berisi syair Jawa Kuno atau kakawin yg menceritakan kisah hidup Pangeran Sutasoma yg berasal dr Negeri Hastinapura. Diceritakan bahwa Pangeran Sutasoma memilih hidup selaku pertapa untuk meraih makna kehidupan.
Di dlm Kitab Sutasoma, banyak pula didapatkan pesan tersirat-nasihat tentang toleransi antar umat. Semboyan Bhineka Tunggal Ika yg ketika ini menjadi semboyan bangsa kita pula diambil dr Kitab Sutasoma.
- Kitab Bharatayudha
Kitab Bharatayudha adalah salah satu bukti peninggalan sejarah Kerajaan Kediri. Kitab ini ditulis oleh Mpu Sedah & Mpu Panuluh di tahun 1157 tatkala Kerajaan Kediri dipimpin Raja Jayabaya.
Kitab Bharatayudha berisi karya sastra kakawin, menceritakan wacana kejayaan Kerajaan Kediri & pula penggalan dongeng Mahabharata yg mengisahkan tentag perang.
Kitab Bharatayudha yg bercerita perihal perang Pandawa & Kurawa ini sesungguhnya ditulis sebagai simbol yg menggambarkan perihal kondisi perang kerabat kerajaan Kediri dgn Kerajaan Jenggala.
- Kitab Arjuna Wiwaha
Kitab Arjuna Wiwaha merupakan karya sastra kuno dr Jawa Timur, ditulis oleh Mpu Kanwa di ketika Raja Airlangga memerintah Kerajaan Kahuripan tahun 1030.
Kitab ini pula disebut0sebut selaku naskah kakawin pertama dr Jawa Timur. Kakawin ini berisi kisah Arjuna yg bertapa di Mahameru yg diuji oleh Dewa-tuhan dgn mengantartujuh bidadari.
Diceritakan ke tujuh bidadari tak sukses menggoda Arjuna, kemudian Batara Indra datang & menyamar selaku Brahmana renta. Namun Batara Indra akhirnya pergi. Diceritakan pula Arjuna memanah babi, di ketika berbarengan Batara Siwa pula memanah babi tersebut.
Batara Siwa kemudian memberi tugas Arjuna untuk membunuh Niwatakawaca, raksasa pengganggu kayangan. Setelah berhasil, Arjuna diberi kado mengawini ke-7 bidadari. Nama bidadari yg terkenal yakni Dewi Supraba & Tilottama.
- Kitab Pararaton
Satu lagi kitab peninggalan sejarah dr masa Kerajaan Majapahit, yaitu Kitab Pararaton. Kitab ini tak dimengerti pengarangnya, namun diperkirakan ditulis di sekitar tahun 1481-1600 Masehi.
Kitab Pararaton Kitab ini terbagi menjadi 2 bagian, bagian pertama menceritakan tentang pendiri kerajaan Singosari, yakni Ken Arok & silsilah raja-raja Singasari berikutnya.
Sedangkan di cuilan ke-2 berisi riwayat perihal Kerajaan Majapahit, pemimpin kerajaan Majapahit yakni Raden Wijaya & raja-raja selanjutnya. Di dlm potongan ke dua ini pula menggambarkan tentang situasi politik serta pemberontakan yg terjadi di masa Kerajaan Majapahit bangkit.
- Kitab Smaradhana
Kitab Smaradhana ditulis tatkala masa Raja Kameswara I memerintah Kerajaan Kediri. Ditulis oleh Mpu Darmaja & menceritakan wacana kisah suami-istri berjulukan Smara & rati yg menarik hati ilahi Syiwa yg sedang bertapa.
Diceritakan suami-istri tersebut dikutuk & mati terbakar api alasannya adalah tuhan Syiwa marah. Namun Smara & Rati, suami-istri tersebut kemudian dihidupkan kembali & menjadi Raja Kameswara & Permaisurinya.
- Kitab Lubdaka
Kitab Lubdaka yaitu peninggalan Kerajaan Kediri, ditulis oleh Mpu Tanukung. Menceritakan kisah pemburu yg bernama Lubdaka yg risikonya bertobat & memuja ilahi Siwa.
Kitab ini sebenarnya berisi wacana simbol kehidupan sosial di masyarakat pada masa itu, bahwa derajat manusia tak didasarkan pada tinggi rendahnya pangkat & harta namun dinilai menurut perilaku & moral yg dimiliki insan.