Aspek Budaya Yang Berhubungan Dengan Kerja

Tony J. Watson (1987), mendefinisikan kerja selaku akivitas yg dapat menolong insan dlm suatu lingkungan masyarakat. Dalam definisinya menunjukan pada usaha untuk memproduksikan barang-barang material, tetapi pula mencakup ketahanan fisik & faktor budaya wacana keberadaan insan.

Aspek budaya dr kerja berafiliasi dgn sikap atau konsepsi suatu penduduk terhadap kerja. Sikap kepada kerja sungguh bermacam-macam antara satu masyaraikat yang lain. Keragamaan sikap ini mencerminkan nilai-nilai seringkali kepentingan suatu masyarakat yg menjunjungnya.

Pada penduduk pemburu, belum ada desain kerja sebagaimana pada zaman modern, pada masa itu kerja & acara berburu ditunjukan untuk menyanggupi keperluan subsistensinya. Karena, ini merupakan dasar dr aktivitas berburu.

Mengenai masyarakat pada umumnya, untuk mengerti berbagai persoalan mengenai menusia. Hal yg dapat mengenal pembedaan antara aktivitas produktif & non-produktif. Sikap tersebut. Mencakup banyak sekali hal terkait dgn persepsi masyarakat Yunani berdasarkan kebutuhan mereka yg fundamental.
Konsep mengenai ini, kemudia berjalan terus meningkat sesuai dgn kebutuhan dasar mereka. Perhatikan saja pekerjaannya yg produktif & tak dlm kesehariannya. Karena, dlm hal ini dgn aneka macam hal terkait dgn metode sosial budaya masyarakat.

Berbeda, dgn masa penduduk pra-industri, misalnya inggris sebagian besar kerja berlangsung di rumah atau bersahabat kawasan tinggal. Berbeda, dgn hal terkait dgn dasar mereka mengenai kerja. Pengaruh besar mengenai kebudayaan Barat, membuka perubahan kepada revolusi indutri. Karena, dgn berbagai hal terkait dgn sistem budaya masyarakat mereka.
  Berbagai Hal Terkait Dengan Budaya Masyarakat Sebagai Pengetahuan